13

2.9K 125 0
                                    

Setelah makan kami berempat ke butik Mama. Vano dan Kenzo nganterin kami.

"Ma, ini temen-temennya Franda. Franda kesini mau cari dress buat kak Berlian, Ma,"

"Oh haloo. Tante Mama nya Franda. Ini yang namanya Berlian? Ah gampang lah kalo body nya kayak gini," kata Mama menunjuk kak Berlian

"Emang yang cocok yang mana, Tan?" tanya Berlian

"Sini ikut Tante. Kalian duduk di sofa dulu ya, Tante tinggal. Franda, buatin hot chocolate buat temen-temennya,"

"Sip Ma,"

Gak lama Berlian keluar dari ruang ganti dengan penampilan yang wow. Vano dan Kenzo aja sampai bengong liatnya.

"Berlian. Itu lo? Gila cantik banget sih lo," terang kak Vano

"Berlian gila loo. Rangga pasti makin cinta sama lo," Kenzo juga mengomentari

"Apaan sih ini juga karena Tante Angel kok. Makasih ya Tan. Aku ambil yang ini aja,"

"Ah itu mah hal biasa. Kalo behubungan dengan fashion dateng aja kesini,"

"Sip deh Tan,"

"Mau nge-date ya?" tanya Mama di balas anggukan oleh Berlian

"Aduh pasti pacarnya ganteng deh. Tuh, Fran. Kayak Berlian dong punya pacar. Kan Mama jadi punya alasan buat dandanin kamu," kata Mama padaku

"Yeee Mama ah. Tau kok Franda jones-,- tapi gak usah di bahas kali, Ma,"

"Makanya cepet punya pacar, Fran biar gak di ejek sama nyokap lo hahaha," kata Kenzo tertawa

"Lo aja tuh jadi pacarnya wooo," kak Vano buka suara. Whaat? Dia nyuruh Kenzo jadi pacar gue? Berarti dia gak suka dong sama gue? Huhuuuuu😭

"Udah udah. Mending sekarang kita pulang. Ntar gue telat lagi," kak Berlian melerai

"Gue nanti bareng nyokap aja deh. Kalian duluan aja," kata gue dan mereka mengangguk.

My home

Gue akhirnya nyampe rumah. Gue rebahan di kasur empuk gue. Gue jadi kepikiran Kenzo. Kalimat sahabat kecilnya dia masih terbayang dalam pikiran gue. Apalagi kata 'pianis cilik' jadi buat gue tambah kepikiran. Apa dia Ken-nya gue? Okay kalian mungkin gak percaya gue dulu pernah jadi pianis waktu kecil tapi karena insiden penculikan waktu itu gue jadi gak mau jadi pianis lagi karena waktu itu gue mau les piano tapi di culik. Gue trauma sampai sekarang. Gue gak mau lagi piano hadir dalam hidup gue. Tapi Ken? Gue bener-bener yakin kalo Kenzo adalah Ken yang waktu itu. Tapi masa iya gue mau jujur? Gue gak mau lagi main piano. Piano. Piano. Aaahhh gue kok jadi rindu piano sih. Gue putusin untuk ke ruangan latihan gue dulu. Udah lama gue gak masuk dalam ruangan ini. Sangat bersih. Masih seperti dulu. Gue melangkah menuju piano. Gue mulai membuka piano nya. Gue mulai main tapi... Kok gak ada suaranya? Rusak kali ya?
Eh wait-wait, itu kabel apa? Wtf.... Belom gue colok.-.
Gue akhirnya colok kabelnya. Baru aja gue mau tekan, ada notif Line dari HP gue.

Kenzo Margion: ooiiii

Franda: paan?

Kenzo Margion: mau dengerin gitar lagi gak? Lagi kepikiran Chloe gue

Franda: diihhh galau amat pak

Kenzo Margion: yaudah gue VC sekarang yahh

Franda: eehhh jangan (ya kali ntar gue ketahuan main piano lagi)

Kenzo Margion: emang lo lagi di mana? Sama pacar lo? Eh lo kan jones yaaa. Ouuppsss

Franda: kamvret lu. Kek lu gak jomblo aja

Kenzo Margion: hehe iya sih. Eh btw gue kapan bisa vc nih?

Franda: bentar

Kenzo Margion: okk

Gue lari ke kamar terburu-buru. Saat sampai di kamar gye langsung buka hp lagi

Franda: now, Ken. Lo bisa vc sekarang

Tanpa balasan, Kenzo langsung vc gue. Gue cuma natap dia. Saat dia mainin gitarnya, gue bayangin Ken kecil yang main. Keeennn... Ini gue sahabat kecil loo..

"Woiii napa lo?" kata Kenzo. Ternyata dia sudah selesai mainin gitarnya. Dari tadi gue bengongin Ken kecil

"Ah gapapa kok gue. Btw, lo mainnya keren bangeett.. Gue suka,"

"Haha.. Bisa aja lo. Yaudah tidur sono. Gue juga mau tidur nih byeee," katanya. Belum sempat gue ngomong dia udah matiin-,-

Besoknya gue bangun seperti biasa dan Papa nganterin gue ke sekolah. Saat sampai di sekolah gue langsung nyamperin Raina.

"Heh lo tau gak-"

Ting tingg..

Yaelah belom sempat ngomong udah bel

"Ntar jam istirahat aja deh, Na,"

Ting ting

Akhirnya istirahat juga.
"Eh Na lo udah tau kalo-"

"Hai girls..," sapa kak Berlian yang tiba-tiba ada di belakang kami. Raina sampe keselek bakso

"Ih adek ipar kenapa? Minum minum," kak Berlian langsung memberi minum pada Raina

"Gila kak, kalo gue mati gimana? Mati keselek bakso kan gak lucu,"

"Hehe adek ipar marah. Maaf yaaa," kata Kak Berlian. Ternyata Raina udah tau. Yaudahlah gue gak jadi ngomong.

Queen of My Heart [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang