34

2.3K 101 9
                                    

Deg..

Gue gak tau apa yang gue liat nyata atau gak. Yang jelas sekarang gue di tarik menjauh dari tempat itu. Dira. Dira yang menarikku. Gue masih gak percaya.
Chloe menciumnya. Kenzo memegang tangannya, bahkan tidak menolaknya. Dunia bahagia gue udah runtuh. Gue gak tau harus ngapain.
Sampai di rumah, gue langsung ke kamar dan ngunci pintu. Gue nangis tapi gak tersedu-sedu. Air mata gue cuma jatuh gitu aja. Ternyata yang dikatakan Chloe benar. Gue cuma pelarian, harusnya gue sadar diri aja. Harusnya gue percaya sama kata-kata Chloe. Gue gak mau di tipu lagi sama kata-kata manisnya Kenzo. Gue akhirnya sadar, siapa dia sebenarnya.

Tok tok

"Kak? Di panggil Mama, buat makan malam,"

"Iya,"

Gue akhirnya keluar dengan wajah datar tapi bisa menggambarkan keadaan gue yang sedang tidak baik.

"Ayo, makan malam. Makan yang banyak yah," kata Mama. Gue mengangguk masih dengan ekspresi yang sama.

"Franda? Kamu sakit?" tanya Mama.

"Gak kok Ma,"

"Kamu jangan kecapekan yah, Fran. Jangan banyak pikiran, fokus ke pelajaran dulu aja," Papa menasehati.

"Iya, Pa. Pa, aku udah buat keputusan,"

"Keputusan apa, nak?" tanya Papa

"Tentang ke singapura," kata-kata gue membuat Papa, Mama dan Dira menoleh ke arah gue. Gue tau ini pasti aneh bagi mereka.

"Gimana?" tanya Papa

"Franda mau pergi, Pa,"

"Kamu mau perginya kapan?"

"Secepatnya, Pa,"

"Kamu gak papa, Fran? Emang ini gak terlalu cepat?" tanya Mama khawatir.

"Gak, Ma. Keputusan Franda udah bulat,"

"Memangnya kapan kamu mau pergi?" tanya Papa

"Secepatnya,"

"Awal kamu libur aja gimana?"

"Bisa lebih cepat gak, Pa?"

"Ya gimana, kan kamu belum libur,"

"Setelah Franda UAS aja, Pa," perkataan gue membuat Dira tersedak, Mama kaget dan Papa hanya menoleh.

"Lho, kamu kan belum libur. Emangnya kenapa sih?" tanya Mama

"Franda mau cepet sembuh aja, Ma,"

"Lusa setelah kamu UAS gimana?"

"Hari setelah Franda UAS aja ya, Pa,"

"Tapi kamu harus persiapan dulu. Papa sama Mama juga harus urus surat kepindahan kita,"

"Yaudah deh, Pa,"

"Oh ya, Dira. Papa sama Mama juga ikut Franda pindah, kebetulan Papa kerja sama dengan perusahaan di sana, dan Papa yang akan ambil alih. Mama juga pernah di tawari kerja sama dan sekarang Mama ambil. Kamu mau ikut juga?"

"Hah? Yah mau gimana, Dira ikut aja, Ma,"

"Yaudah lanjutkan makannya. Setelah itu istirahat yah,"

"Iya, Pa," kata gue dan Dira serentak.

Setelah meminum obat, gue langsung ke kamar.

Tok tok

"Masuk aja, gak di kunci kok," kata gue setengah berteriak. Pintu terbuka dan menampakkan wajah Mama.

"Franda, Mama mau bicara," Mama menutup pintu dan berjalan ke arah gue yang sedang duduk di tempat tidur.

"Tentang apa, Ma?"

Queen of My Heart [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang