Bagian 2
Mara semakin merapatkan jaketnya sedang rintik hujan terus mengguyurnya tanpa terhalang payung. Ia suka lupa untuk membawa payung, karena memang akhir-akhir ini baru memasuki musim hujan. Memasuki persimpangan jalan, Ia berniat menuju warung terdekat untuk membeli beberapa bahan yang akan Ia masak untuk makan malamnya nanti.
Perjalanan itu bisu, Mara memilih mendengarkan lagu yang tengah bermain di playlist handphone yang Ia dengarkan lewat earphone sambil mempercepat langkah demi menghindari hujan yang semakin deras. Sedang berbagai macam pikiran memenuhi kepalanya.
"Minggu ini harus ke rumah Nenek," gumamnya menyimpulkan.
Sesampainya dirumahnya, Ia berkemas, dan siap memasak hidangan makan malam, kemudian membersihkan diri, dan beranjak masuk kedalam kamar untuk menyelesaikan tugas-tugas yang menunggunya.
Dering handphone mengganggu konsentrasinya, notif yang tertulis di layarnya menunjukkan bahwa yang ditelepon harus menjawabnya.
"Halo, Assalamualaikum Yah,"
"Waalaikum salam, baru pulang Mbak?"
"Iya, Ibu sama Adik lagi ngapain?"
"Ibu baru berangkat ke pengajian mingguan di masjid, Adik, lagi dikamar,"
"Mmh, Ayah sibukkah seharian ini?"
"Lumayan, ngurusin lahan di blok s yang mau di panen besok siang, paling juga sekalian nanti malem, habis isya' Bapak-Bapak LSM kumpul."
"Jangan begadang loh Yah, jangan kecapekan juga, disana hujankah?"
"Iya, hujan? Udah dua hari belum hujan, mendung terus, tapi hawanya bikin gerah, disana hujan kah?"
"Iya, udah dua hari pulang sekolah kehujanan terus,"
"Kenapa nggak bawa payung?"
"Lupa-lupa terus mau bawa, padahal udah disiapin,?"
Percakapan yang ringan sekadar tanya jawab antara Mara dan ayahnya, tak berapa lama, menyusul adiknya yang sedari tadi berkutat di dalam kamar, bergabung dengan sang ayah, dan percakapan ditutup dengan beberapa pesan singkat.
Mara memang tinggal berjauhan dengan kedua orang tuanya, tetapi Ia tinggal dikota yang sama dengan neneknya. setiap akhir pekan, jika jadwalnya tidak padat, Mara akan mengunjungi Neneknya yang tinggal bersama Bibinya.
Setiap berkunjung, Mara biasanya membantu Bibinya merawat Neneknya yang menderita penyakit demensia. Neneknya tersebut kerap kali mencoba kabur dari rumah dan kerap kali membuat kesulitan pada Anaknya sendiri. Oleh karena itu, Mara mencoba membantu bibinya merawat neneknya tersebut.
---
Malam yang semakin larut itu, menemani Mara belajar. Setelah mengerjakan tugas sekolahnya, Mara teringat dengan pekerjaannya di klub jurnalis, Ia kembali melanjutkan tugasnya yang sempat tertunda tadi sore, karena Pak Kus mengusirnya dari ruang klub.
Hai readers, ketemu lagi di bagian kedua keep reading ya!
Bagian kali ini nyeritain pengenalan tentang Mara, lanjut kebagian selajutnya yaa!!
Jangan lupa coment dibawah ya!! :) :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Eureka! Aku Menemukannya!
Teen FictionAku menemuinya lagi setelah delapan tahun berlalu. "Nathan!" panggil Mara terengah-engah. Mereka saling tersenyum satusama lain. "Bagaimana kabarmu?" ucap mereka bersamaan, dan mereka tertawa satusama lain.