Bagian 6
"Sinta sorry, kayaknya Aku nggak bisa menemanimu buat ngedit layout majalah nanti pulang sekolah, Aku musti pulang kerumah nenekku, nenekku sakitnya kambuh."
Siang itu, sebelum pertemuan ekskul dimulai, Mara menyempatkan diri menemui Sinta yang sudah menunggu di depan ruang ekskul demi memberitahukan bahwa hari ini Ia berhalangan hadir di pertemuan itu.
"Oh ya?? Ya Allah, semoga cepat sembuh ya Ra, terus untuk pertemuan nanti siang, siapa yang pegang?"
"Aku udah minta tolong ke Iqbaal, buat ganti piket kita jaga hari ini, karena kamu juga izin buat pertemuan sama anak IT."
"Oh, ya udah kalo kamu udah bilang, semoga nenekmu cepat sembuh ya,"
"Makasih Sin" selang beberapa menit kemudian Mara turun ke lantai bawah dan pergi meninggalkan sekolah untuk pulang kerumah neneknya. Tak berapa lama kemudian, Nuha dan Nathan telah sampai, dan Nuha langsung menyapa Sinta yang tengah berkutat pada layar laptonya, yang kelihatannya tidak menyadari kehadiran teman-teman sekelasnya itu.
"Udah dari tadi Sin?" Ujar Nuha.
"Udah lama, Aku sampai ditinggal sama partnerku." Balas Sinta sebal.
"Sorry lama, ngomong-ngomong Kamu kemarin jadi marah? Sampai minta tolong ke Nathan segala."
"Males, ngomong sama Kamu, baru juga ketemu udah mancing ribut aja,"
"Udah-udah, ini jadi kerja bukan? Sin, Kamu udah bawa Softfilenya?" tengah Nathan.
"Iya, Ini, baru Aku copy di Laptop."
"Kamu kesini sendirian aja Sin?"
"Tadinya sih sama Mara, tapi Dia bilang mau pulang duluan, neneknya sakit."
"Mara?"
"Iya Mara anak kelas bahasa," ujar Nuha
"Aku nggak tahu, ya udah ah, ayo kerjain sekarang, biar cepat selesai."
---
Hari mendekati deadline layout untuk segera diberikan pada penerbit. Masalah yang disebabkan Sinta adalah, setelah hari itu, Ia sudah tidak menghubungi lagi Nathan demi mengonfirmasi hasil jadi layout majalah sekolah karena dirinya yang sakit dan tidak masuk tiga hari berturut-turut, jadi Mara yang harus turun tangan demi menagih hasilnya. Siang hari setelah sepulang sekolah, Mara langsung menuju markas klub IT.
"Permisi," terlihat keadaan didalam klub senyap dan hanya ada seorang anak laki-laki disana, anak yang Ia temui saat pulang sekolah tempo hari. Ia hanya menoleh kearah pintu.
"Aku mau, nagih hasil layout majalah yang kemarin dititipin Sinta kesini,"
"Oh, Aku belum selesai ngerjain, jadi bisa minta tolong bantuin gak?"
"Boleh, kertas contohnya kemarin dititipin disini kan?"
"Iya, sekarang tolong dikte tulisan yang ada di komputer sebelah kanan ini,"
Mara hanya mengerutkan dahi, 'Nih anak, serius banget sih' tapi Mara hanya menuruti permintaannya.
Ruang kerja hanya penuh dengan suaranya yang tengah mendikte teks artikel, dengan suara keyboard yang menari mengisi lembar MS Word yang ada di komputer. Dengan sesekali Nathan meminta Mara untuk mengulangi perkataannya. Hampir di lembar yang akan selesai, Mara baru membicarakan topik diluar pekerjaan mereka saat ini.
"Kenapa nggak di copy-paste aja sih?"
"Kalo aku bawa flashdisk dari tadi, pasti nggak minta tolong kamu buat ngedikte,"
"Ya ampun, ternyata masalahnya di flashdisk? Aku bawa, kenapa nggak tanya dari tadi?"
"Lanjutin aja, udah mau kelar juga, lagian kamu nggak bilang dari tadi,"
Mara hanya bisa melenguh, sambil mencoba kembali fokus dengan komputer yang ada di hadapannya kini. Setelah pekerjaan mereka selesai, mereka memutuskan menyudahi hari ini, begitu pula dengan Mara akan menyerahkan hasil jadi pekerjaan mereka besok kepada penerbit. Dengan usai pekerjaan mereka hari ini, pekerjaan Mara di ekskul juga sudah selesai dan murid-murid mulai fokus pada ujian akhir semester yang akan datang. Seiring selesainya pekerjaan tersebut, Mara sudah tidak pernah berbicara lagi dengan Nathan, dan selama mereka berpapasan di sekolah, mereka hanya saling melihat, tanpa bertegur sapa, Mara tidak pernah tahu nama murid laki-laki itu, tapi berbeda dengan Nathan yang sudah mengetahui namanya, lewat Nuha dan Sinta.
Akhirnya lanjut juga ceritanya ke bagian 6...
Sorry kemarin-kemarin sempat nggak update, soalnya sering pulang telat dan sekarang udah mendekati ujian nasional, jadi mungkin sampai bagian ke sepuluh bakal sempat hiatus dulu, tapi secepatnya bakal disambung lagi ceritanya
Happy reading! Jangan lupa buat komen dibawah yaa!! :) :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Eureka! Aku Menemukannya!
Teen FictionAku menemuinya lagi setelah delapan tahun berlalu. "Nathan!" panggil Mara terengah-engah. Mereka saling tersenyum satusama lain. "Bagaimana kabarmu?" ucap mereka bersamaan, dan mereka tertawa satusama lain.