"Sekeras apapun berusaha, kenyataannya tidak akan pernah ada ruang untuk kita kembali bersama."
#turn on music: Astrid-aku bisa apa
------------
Sejujurnya Gladys merasa lelah karena hingga detik ini hatinya nasih belum mampu berpaling dari kenangan masa lalu. Ia lelah menunggu sesuatu yang memang pada kenyataannya tidak mungkin kembali. Sejak dulu Gladys tahu semua jawaban atas penantiannya selama ini, ia selalu menyangkal kenyataan. Bodohnya ia masih berharap suatu saat Given akan kembali padanya, menggenggam erat tangannya seperti dulu.
Gladys tersenyum miris menyadari hanya dirinya sendiri yang menganggap semua kenangan itu terlalu berharga,sedangkan Given dengan mudahnya melupakan semua kenangan itu seolah hubungan mereka dulu tidak pernah berarti.
Berbagai cara Gladys lakukan untuk melupakan perasaannya pada Given. Ia sudah berusaha membunuh debaran jantungnya sendiri setiap kali berpapasan atau bertatap mata dengan Given. Bukannya Gladys tidak mau berusaha melangkah dan merelakan semuanya. Namun sekeras apapun berusaha tetap saja hatinya tidak berubah,perasaannya tidak berkurang sedikitpun.
Gladys tidak bisa melupakan semua itu.Ia tidak bisa menghapus semua kenangan yang pernah mereka lalui dulu.Ia tidak rela jika harus menghapus semua kenangan berharga itu dari memorinya.Ingatan Saat Given pertama kali datang dan menyapa. Saat pertama kali mereka pulang bersama. Saat pertama kali mereka telfon, video call, dan kencan. Saat pertama kali jari keduanya saling bertautan menggenggam erat satu sama lain.
Semakin ingin melupakan semua itu, kenapa justru hati Gladys semakin sesak?
Ajari aku cara melupakanmu. Ajari aku untuk menghapus semua kenangan yang pernah kita lakukan.
Ajari aku cara untuk berhenti mencintaimu.Batin Gladys miris.
Gladys bangkit berdiri melangkahkan kaki mendekat kearah meja belajarnya. Ia membuka laci meraih sebuah kotak beludru berwarna hitam. Sudah lama sekali ia menyimpan kotak itu disana tanpa berniat menyentuhnya lagi. Perlahan Gladys membuka kotak itu, sebuah kalung penuh penangan yang pernah Given berikan padanya.
Satu-satunya bukti yang tersisa bahwa kenangan mereka memang pernah ada.
-Flashback on-
"Glad, bisa merem sebentar aja?"
Gladys menaikkan kedua alis heran. "Hah?"
"Sebentar aja."
"Mau ngapain kamu? Mesum ya?" tuduh Gladys.
Given terkekeh geli. "Tadinya nggak kepikiran gitu sih, ide bagus."
Dengan gemas Gladys mencubit lengan Given. "Mesum!"
Given meraih tangan Gladys memainkannya sebentar, "Bercanda sayang."
"Mau ngapain memang?" tanya Gladys penasaran.
"Rahasia,nanti nggak seru kalau aku kasih tau sekarang."
Gladys menatap ragu Given, tapi melihat wajah serius cowok itu membuatnya terpaksa menuruti perkataan Given.
Gladys memejamkan matanya. Selama beberapa detik tidak ada sesuatu yang terjadi. Tapi tiba-tiba ada sesuatu yang menggantung di lehernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why ? [ SUDAH DISERIESKAN]
Teen Fiction‼️SERIES WHY SUDAH TAYANG DI APP VIDIO ‼️ [PART MASIH LENGKAP] Kisah ini bukan tentang aku dan kamu yang dipersatukan dalam sebuah ikatan bernama "Cinta" Tetapi bagaimana dua insan belajar untuk saling melepas, merelakan,menjauh,dan pergi. Kisah ini...