Twenty Four

324K 20.5K 1.3K
                                    

"Apa kamu tau? Kehadiranmu memberi warna tersendiri di dalam hidupku." -GG

---------------

"Aaaargh! Gue jenuh!" Velly membanting buku biologi di hadapannya menimbulkan suara cukup keras.

"Ssssttt!" Bu Lani menatap tajam Velly , "Jangan berisik di perpustakaan, kamu pikir ini hutan?"

Velly meringis kecil, mulut cabe Bu Lani mulai berkoar membuat gadis itu memilih diam kembali membuka buku dan berlagak membacanya.

"Kapok." bisik Gladys mendengus geli melihat ekspresi bete Velly.

Saat ini kelas 12 IPA 1 memang diberi tugas untuk membuat ringkasan biologi tentang materi tertentu. Hal ini bertujuan agar mendorong para murid untuk mau membaca materi karena beberapa bulan lagi mereka akan menghadapi Ujian Nasional.

"Demi apa di saat semua anak kelas kita berjuang baca buku setebel kitab biksu tong, Lilo, Armand, Hans malah baca komik di pojokan perpus." Velly berdecih sinis melihat ketiga cowok itu asik di pojok perpustakaan dengan buku bergambar anime yang terlihat menggoda untuk di baca.

Gladys melirik sekilas Velly, senyum jahil terukir di bibirnya, "Kok kayaknya lo perhatian banget sama Lilo?"

Velly menegakkan tubuh menatap horor Gladys, "Eh jangan mikir macem-macem lo! Siapa juga yang perhatian, mendingan juga gue perhatiin Joni meskipun kadang malu-maluin di akui sebagai pacar."

Gladys menutup mulut menahan tawa, reflek jadi menolehkan kepala pada Joni. Cowok itu menempelkan kepala di meja dengan buku di berdirikan di depan wajah. Dari gerakan punggungnya yang teratur membuat siapa saja tau bahwa cowok itu sedang tidur bukannya membaca.

Velly menggeleng miris, "Kok gue mau ya sama dia?"

"Makannya jangan sok benci gitu. Naksir juga kan lo akhirnya." Gladys terkekeh kecil, matanya kembali fokus pada buku di hadapannya.

"Halah ngaca dong dulu lo sama Given gimana? Udah kayak apa aja tiap hari adu mulut. Cowoknya tengil ceweknya keras kepala. Eh akhirnya jadian juga malah jadi pasangan trending topik." Velly jadi tertawa kembali membayangkan kenangan dua tahun lalu, "Sebenernya waktu lo udah mulai akrab sama Given,gue tau ada yang nggak beres."

"Nggak beres gimana?"

"Ratna, lo sadar nggak sih dia jadi lebih sering gabung kelompoknya cabe-cabe kering? Gue juga pernah lihat dia sinis banget waktu lihat Given gangguin lo terus."

Membicarakan soal Ratna membuat wajah Gladys berubah suram. Dia tidak menyangka sahabatnya sendiri dengan lancang berusaha merebut pacar kekasihnya. Mana Given waktu itu memilih berbohong hanya karena Sonya yang ternyata tidak merestui hubungan mereka. Membuat hubungan Gladys dan Ratna semakin sulit untuk kembali menjadi sahabat seperti dulu.

Satu faktor paling kuat untuk merusak persahabatan adalah cowok. Masalah hati memang lebih kejam dari pada yang di bayangkan.

Kriing kriiing kriing!!

Bunyi bel tanda istirahat kedua membuat semua murid bersorak senang. Bahkan para murid yang tadinya tenang di dalam perpustakaan mulai menutup buku berjalan keluar dengan canda gurau tanpa perduli tatapan tajam Bu Lani. Yang terpenting sekarang hanyalah ke kantin dan memberi makan cacing-cacing di dalam perut.

Why ? [ SUDAH DISERIESKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang