Lanjutan part 48 (1)
Happy reading ❤----
Given melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata. Hal yang ada dipikirannya sekarang hanyalah segera menemukan Gladys dan membawanya jauh dari jangkauan Ivan agar lelaki itu tidak bisa lagi menjangkau gadisnya.
Sebelum pergi tadi Natasya sempat memaksa ingin ikut dan membalas perlakuan orang-orang yang memukulinya tadi, tetapi dengan tegas Given menolaknya. Ia tidak ingin lebih jauh melibatkan Natasya setelah melihat luka yang diterima gadis itu.
Perjalanan menuju Villa Hibrinus Averius memakan waktu sekitar tigapuluh menit. Sebenarnya jarak dari rumah Henry menuju Villa itu tidak terlalu jauh, hanya saja kemacetan kota Jakarta membuat Given dan teman-temannya terpaksa mengambil jalan tikus yang lebih lancar meski harus melewati gang sempit dan aspal yang tidak rata.
Mereka memarkirkan motor disebuah gudang tua berjarak cukup jauh dari Villa yang dimaksud Toni tadi dengan tujuan agar kedatangan mereka tidak terlalu mencolok perhatian.
Tidak pernah terdengar kabar oleh Given bahwa pamannya ini bahkan telah melelang rumahnya sendiri dan membeli sebuah Villa dengan cara merampas uang anggaran disekolah dan menghabiskan sisa warisan dari perjudian yang dilakukan pria itu.
Sesuai rencana Given, Hans, Armand, dan Lilo bertugas menyusup kedalam Villa dan segera mencari keberadaan Gladys. Namun tidak terlalu sulit seperti yang dibayangkan sebelumnya. Keadaan Villa Hibrinus Averius tidak terlalu ramai. Tidak banyak orang yang lewat disekitar jalan itu. Sepertinya Fredy memang berencana ingin hidup damai dengan wanita yang dicintainya dan tidak ingin diganggu oleh siapapun termasuk penagih hutang yang terus mengejarnya hingga saat ini.
Dulu pada masanya, Villa ini sempat menjadi tempat tinggal yang sangat di inginkan oleh semua orang. Letak Villa yang strategis dan udara yang sejuk karena disekitar bangunan banyak sekali tanaman hias dan pohon rindang yang menyejukkan dan mempercantik bangunan itu. Tapi tidak untuk sekarang.
Pohon yang tadinya menyejukkan, kini tumbuh semakin lebat dan memberikan kesan suram. Tanaman hias yang memperindah dengan kelopak bunga yang berwarna-warni digantikan oleh semak belukar yang tumbuh dengan liar. Cat tembok berwarna putih yang mulai memudar kontras dengan pagar besi yang mulai berkarat. Villa yang tadinya terlihat indah kini berubah menjadi Villa menyeramkan yang paling dihindari oleh setiap orang. Tidak ada orang yang bersedia tingal disana kecuali Fredy Pratama.
Cocok banget jadi tempat tinggal psikopat macem keluarga Ivan,komentar Lilo setelah puas mengamati bagunan dihadapannya.
Buat jadi tempat tinggal lo juga cocok kok, Armand merangkul akrab pundak Lilo. Rumahnya suram, hidup pemiliknya juga suram. Perpaduan yang sempurna.
Kurangajar! Lilo hendak maju memukul kepala Armand tapi gerakannya terhenti saat merasakan jeweran ditelinganya.
Konsentrasi! Hans menarik telinga Armand dan Lilo tanpa ampun membuat dua lelaki itu meronta kesakitan.
Sementara itu, Given sudah lebih dahulu berjalan memutari bangunan Villa mencari celah yang memungkinkan untuknya dapat masuk kedalam bangunan itu tanpa menimbulkan keributan yang berarti. Bisa saja ia mengambil cara kasar dengan mendobrak dan menghabisi siapapun yang ada didalam sana, masalahnya orang yang ada didalam bangunan itu adalah pamannya sendiri.
Tapi sepertinya memang tidak ada jalan lain untuk bisa masuk kedalam ruangan itu selain menggunakan cara tidak etis. Villa tua itu tidak dilengkapi dengan pintu belakang sehingga satu-satunya cara untuk masuk kedalamnya adalah melalui pintu utama.
Lo yakin? tanya Hans mengerti arti tatapan Given
Given mengangguk. Nggak ada cara lain, dan nggak ada waktu lagi untuk nyusun rencana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why ? [ SUDAH DISERIESKAN]
Teen Fiction‼️SERIES WHY SUDAH TAYANG DI APP VIDIO ‼️ [PART MASIH LENGKAP] Kisah ini bukan tentang aku dan kamu yang dipersatukan dalam sebuah ikatan bernama "Cinta" Tetapi bagaimana dua insan belajar untuk saling melepas, merelakan,menjauh,dan pergi. Kisah ini...