"Aku benci kamu, aku sudah bisa lupain kamu. Btw, selamat hari kebalikan."
-Given Pratama-
------------
"G untuk Gladys dan G untuk Given. Tanda kalau kamu punya aku."
Given duduk di atas motor menatap kosong liontin di tangannya. Kenangan itu kembali terulang di memorinya, kembali menggoreskan luka penyesalan.
Menyesal mengapa dia harus hadir di dalam hidup Gladys. Seandainya dia tidak pernah mengusik kehidupan Gladys, gadis itu pasti tidak akan pernah terluka seperti ini. Given ingin Gladys bahagia, tapi kenapa justru dialah penyebab gadis itu terluka?
Apa lo tau? Seberapa beratnya gue ngelepas lo pergi?
"Mellow banget lo, kemana bos tawuran SMA Bakti Mulia?" sindir Armand.
"Bacot, jadi nggak?"
"Jadi dong! Hans sama Lilo udah sampe barusan."
Given mengangguk sekilas, memasukkan kembali liontin di tangannya kedalam kantung jaket.
"Eh, apaan tuh?" dengan tidak sopan Armand merogoh dan mengambil benda berkilau itu.
"Anj, kembaliin nyet!" Given mengulurkan tangan hendak merebut kembi kalung di tangan Armand.
"Widih baru nih! Tapi kok selera lo aneh ya, kayaknya lo salah beli deh. Ini kayak kalung cewek." kening Armand berkerut bingung.
Given menyambar kembali liontin berhuruf 'G' memasukkannya kembali kedalam kantung jaket,
"Ogeb kok di pelihara." Given menyalakan motor melaju kencang meninggalkan Armand yang masih terdiam di tempat dengan kening berkerut.
"Patah hati bisa bikin cowok berubah jadi feminin nggak sih? Gue takut Given jadi suka sama gue."
----
Gladys Pov
Jangan salahkan aku jika selama ini selalu saja gagal move on. Sebenarnya ada dua alasan, pertama karena diriku sendiri dan yang kedua karena kebetulan yang selalu mempermainkan kami.
Aku mengaku, selama ini gagal move on karena jauh di dalam lubuk hatiku memang tidak ingin sepenuhnya melupakan cowok itu. Maaf aku tidak mau menyebut namanya, sejak ucapannya yang menyakitkan kemarin lebih baik nama itu tidak pernah lagi muncul di otakku.
Tapi sialnya sekali lagi entah mengapa takdir justru mendekatkan kami berdua.
Pengen ngumpat sebenernya.
Pak Doni guru olahraga kami ada keperluan siang nanti, jadilah kelas 11 IPA 1 di gabung dengan kelas 12 IPA 1. Sial.
Mata kami sempat bertemu, namun dengan cepat kualihkan pandanganku darinya. Ternyata berlagak cuek berat juga ya? Mana Given, ah sial kesebut juga akhirnya. Pokoknya cowok itu kelihatan ganteng dengan baju olahraga agak ketat di bagian lengannya yang berotot dan rambut acak-acakan karena tertiup angin.
Sialan kamu mas.
Dan lagi dia terlihat dekat sekali dengan cewek berparas agak bule dengan rambut sebahu, cantik banget. Denger-denger sih namanya Natasya. Mereka terlihat akrab, beberapa kali Given menarik kunciran Natasya hingga terlepas membuat gadis itu mencubit pinggang Given.
Woy mbak nggak usah modus.
Eh panas lagi, lupa diri kalau mau move on.
"Nggak usah mupeng gitu mukanya mbak." Velly terkekeh geli menatap mengejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why ? [ SUDAH DISERIESKAN]
Teen Fiction‼️SERIES WHY SUDAH TAYANG DI APP VIDIO ‼️ [PART MASIH LENGKAP] Kisah ini bukan tentang aku dan kamu yang dipersatukan dalam sebuah ikatan bernama "Cinta" Tetapi bagaimana dua insan belajar untuk saling melepas, merelakan,menjauh,dan pergi. Kisah ini...