"Kaka bangun,,,,"kata Fariz membangunkan Atha.Tapi Atha masih terdiam, dia masih nyaman dengan tidurnya. Sama sekali tidak ada tanda-tanda akan bangun.
"Kaka belum bangun?"tanya Ashsha mengucek-ngucek matanya, rambutnya terlihat acak-acakan mirip rambut singa khas bangun tidur.
Ashsha duduk di tepi ranjang kaka Atha sambil sesekali menggaruk kepalanya. Membuat rambutnya makin acak-acakan dan mengembang.
Fariz menggelengkan kepala, melihat tingkah adiknya. Hancur banget penampilannya bangun tidur. Nggak ada imut-imutnya jadi bagian triplet yang paling cantik.
"Kaka bangun,,,,, kita di tungguin Opa untuk sholat subuh,"kata Fariz mengguncangkan badan Atha sekali lagi.
Atha membuka matanya, kemudian menutup matanya lagi. Melirik sekilas siapa yang sudah menganggu tidurnya.
"Ka, Ashsha ke kamar ibu ya,,,,minta tolong biar ibu saja yang bangunin kaka Atha,"pamit Ashsha ke kamar Ibu.
Triplet tidur satu kamar, dengan ranjang masing-masing.
Awalnya Maylan dan Ken membuat kamar mereka masing-masing. Tapi mereka bertiga menolak mentah-mentah.
"No,,,,no,,,, Ayah Ibu. Kami nggak mau pisah. Kami di perut Ibu bareng, sekarang tidur juga bareng,"kata mereka bertiga kompak sambil melipat kedua tangan mereka di dada, dan ketiganya memandang keluar jendela.
Maylan dan Ken pasrah mendengar jawaban mereka.
"Ok! Tapi umur 5 tahun, kalian beda kamar. Terutama ade ya. Ade kan perempuan sendiri, jadi kamarnya beda,"kata Maylan menyetujui permintaan triplet.
"Ok ibu!"kata mereka kompak dan memeluk Maylan.
Waktu mereka ngomong gitu umur mereka 2 setengah tahun loh. Tapi sudah bisa mengeluarkan pendapat. Keseringan di ajak ngobrol pas di dalam kandungan sih, jadi saat baru bisa ngomong udah punya kosa kata yang banyak. Di tambah mereka di ajar untuk pakai kata yang baik benar alias nggak cadel. Beruntung nggak ada yang ngikutin Aran. Alhamdulillah...
Dari bayi, mereka tidur di kamar yang sama. Masing-masing tidur di box bayi. Walaupun box bayi saat mereka lahir sudah di ganti sesuai umur mereka.
Saat umur 2 tahun, Ken dan Maylan merencanakan membuat kamar masing-masing untuk mereka. Apalagi Ashsha perempuan sendiri, masa iya harus satu kamar dengan kedua kakak kembarnya yang laki-laki.
Tapi mereka pasrah, kalo Triplet menolaknya. Dari pada harus melihat drama penolakan dari ketiga bocah ini.
.
.
.5 menit kemudian Maylan datang ke kamar Triplet.
"Ibu,,,,"keluh kaka Fariz menunjuk Atha yang masih tertidur.
Maylan duduk di tepi ranjang Atha. Mengusap lembut kepala anak sulungnya. Di dekatnya wajahnya ke telinga anaknya.
"Kaka,,,, kaka bangun ya,,,, udah mau subuh nih,,,,katanya kaka ganteng, kalo pengin tambah ganteng bangun yuk sholat subuh,"kata Maylan lembut di telinga anaknya.
Engghhhh,,,,,
Terdengar suara Atha bangun.
Atha duduk, kedua tangannya mengadah.
"Alhamdulillahil-Ladzi Ahyanaa Bad'damaa Amaatanaa wa Ilahin Nusyuur,,,,segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami kembali setelah dimatikan-Nya untuk sementara waktu, dan kepada-Nyalah kami akan kembali,,,,Amin,"kata Atha mengusapkan kedua tangannya ke muka, setelah mengucapkan doa setelah bangun tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
all about Triplet
Spiritual*End - complete ***sequel dari "UNTUKMU IMAM RAHASIAKU" (The Secret Husband) Riweuh pusing musti sabar banyak-banyakin baca istighfar panjang-panjangin usus kata orang jawa hehehe, buat ngasuh ketiga anak yang lahir di hari yang sama bulan yang sama...