"Inget ya. Kalian nggak boleh berisik nanti di dalam dan satu hal lagi kalian nggak boleh ..." Irie memperingati Triplet, tapi belum selesai ngomong seperti biasa triplet main nyamber aja kayak api."Jauh-jauh dari om!" Teriak triplet. Bosen juga si om ngomong berkali-kali.
Saat ini mereka ada di parkiran rumah sakit. Pengin ketemu sama dede bayinya om Plana. Bakalan mirip om Plana apa tante Naya ya?
Triplet turun dari mobil dengan teratur. Tidak ada dorong-dorongan berebut keluar.
"Sip. Anak pintar." Kata Irie bahagia.
Triplet bergandengan tangan di depan, sedangkan si om harus rela dan pasrah membawa tas-tas anak kesayangan Maylan.
"Om itu kakak Hero bukan?" Tanya Ashsha menarik ujung kaos si om.
"Mana mana de?" Tanya Atha dan Fariz berebut.
"Itu." Tunjuk Ashsha pada salah satu wanita berhijab yang duduk di ruang tunggu. Jeli banget nih matanya.
"Apa dia dokter di sini? Tapi kok seragamnya?" Irie bermonolog sendiri.
"KAKAK HERO!" teriak triplet berlari ke arah seseorang yang mirip dengan Fathiya.
Tepok jidat si om. Katanya triplet udah janji nggak bakalan berisik tapi baru di lobi rumah sakit udah jadi pusat perhatian. Irie pasrah mendapat teguran dari beberapa orang yang tahu kalau triplet datang bersama dia. Dengan gontai Irie menghampiri triplet.
Ternyata benar dia Fathiya, buktinya triplet sudah akrab dengan wanita yang di panggil kakak hero.
"Triplet, ayo katanya mau lihat dede bayinya tante Naya." Ajak Irie mengingatkan apa tujuan mereka di sini.
"Ihh nanti dulu om. Kakak Hero lagi sakit ini." Fariz menolak.
"Oh kalian mau jenguk dede bayi ya? Kakak baik-baik aja kok ini cuman luka kecil." Kata Fathiya lembut.
Irie melihat ke arah kaki yang di balut
perban elastis atau neoprene berwarna coklat."Kakak kenapa bisa luka gitu?" Tanya Ashsha sedih.
"Halah itu paling cuman kesleo doang." Kata Irie jengah menatap Fathiya.
Triplet langsung melotot pada si om. Tak terima kakak Hero di ejek Irie.
"Iya cuman kesleo kok, besok juga udah sembuh." Senyum Fathiya, namun berubah sengit ke si om.
"Pasti kakak sakit ya?" Tanya Ashsha sedih.
"Kakak abis nylametin orang ya?" Tanya Fariz dan Atha berbarengan.
Fathiya hanya senyum dan mengelus puncak kepala Ashsha yang tertutup hijab.
"Kakak baik-baik aja. Luka segini mah kecil buat kakak. Iya kakak tadi abis nolongin adik kecil." Cerita Fathiya.
"Memang kakak kerja apa?" Tanya Fariz penasaran. Setau triplet kan kalau pahlawan atau superhero kan bajunya keren-keren kok kakak Hero cuman pakai baju warna biru. Apalagi mukany sekarang kok ada item-itemnya.
"Oshigoto wa nandesu ka?" Dengan bahasa kampungnya Irie berujar. Membuat triplet bingung. Menggaruk kepala mereka yang tak gatal. Lagi-lagi si om berulah pakai nunjukin eksistensinya kalau dia om bule jepang.
"Shouboushi" jawab Fathiya singkat, enggan memandang si om. Irie sedikit terkejut ternyata Fathiya tahu apa yang dia katakan.
"Om kita belum belajar bahasa om. Om nggak usah aneh-aneh deh," ujar Atha sebel.
KAMU SEDANG MEMBACA
all about Triplet
Espiritual*End - complete ***sequel dari "UNTUKMU IMAM RAHASIAKU" (The Secret Husband) Riweuh pusing musti sabar banyak-banyakin baca istighfar panjang-panjangin usus kata orang jawa hehehe, buat ngasuh ketiga anak yang lahir di hari yang sama bulan yang sama...