"AYAH!!!"teriak Triplet kompak menghampiri Ken."Iya sayang,,,, jangan teriak-teriak ahh, kuping ayah sakit nih,"keluh Ken mengusap kedua telinganya.
"Maaf ayah,,,,"ucap Triplet nyengir.
"Kalo masuk rumah ucap salam, jangan teriak. Dulu ayah nggak ucap salam masuk rumah malah di pukul kepalanya pake tongkat."
"Pake tongkat ayah?"tanya Ashsha kaget.
"Masa sih yah? Ayah bohong ya. Inget loh yah kalo bohong masuk neraka,"ujar Fariz nggak percaya.
"Buat apa ayah bohong, kalo nggak percaya tanya aja sama Opa,"ujar Ken beralih menatap Opa yang berdiri di belakang Triplet.
"Beneran Opa?"tanya Atha.
"Iya,,, soalnya Ayah kalian berasa tarzan manggil teman-temannya,"jawab Opa.
"Hahaha,,,, atha sekarang tau."
"Tau apa ka?"tanya Fariz dan Ashsha berbarengan.
"Darimana Ashsha punya kebiasaan teriak. Ternyata pelakunya Ayah yang kayak Tarzan hehehe."
"Hehehe,,,, bener ya ka. Untung kita niru ibu yang pendiem,"kata Fariz menyetujui perkataan kembarannya.
Sedangkan Ashsha manyun. Dikatain turunan ayah yang kayak tarzan.
"Hemm kalian, kalo kalian niru ibu. Berarti kalian cantik dong."
"Ihh ayah,,,, kita kan laki-laki jadi ganteng."
"Tadi katanya niru ibu, nggak niru ayah."
"Maksudnya tuh sifatnya ayah. Kan Ashsha suka teriak, kata Opa, ayah juga suka teriak."
"Hahaha,,, bener-bener kalian. Ashsha mirip Ayah kalian waktu kecil kan cengeng sekali, kalo dia nggak dapat mainan pasti teriak kenceng dan nangis sambil lari,"ujar Irie tertawa mengingat masa kecil Ken.
Atha dan Fariz awalnya bengong, tapi akhirnya ikut tertawa. Sedangkan Ashsha dan Ken yang jadi korban bullyan Irie, manyun dan melotot.
Mendapat tatapan tajam dari ayah dan anak, membuat Irie menutup mulutnya dan berhenti tertawa. Dan sesekali melirik ke Atha dan Fariz untuk diam. Tapi keduanya asyik masih tertawa.
"Sstt,,,, diem,"ujar Irie stengah berbisik mengkode triplet.
"Lu ngomong apa? Bukannya lu yang lebih cengeng beda sama Ayana yang berani. Sama kucing aja lu nangis,"ucap Ken horor sudah mengapit leher Irie di ketiaknya.
Atha dan Fariz yang melihat adegan itu hanya bengong.
"Hemm kalian apaan sih, nggak usah kayak anak kecil deh,"kata Maylan melerai Ken dan Irie. Jangan sampai adegan itu malah jadi virus yang nggak baik untuk triplet. Gimana kalo tiba-tiba triplet peragain adegan itu.
"Nggak apa-apa sayang,,,, aku lagi kasih pelajaran ke bocah ini,"kata Ken yang malah mengeratkan apitannya ke leher Irie.
Sedangkan Irie sudah meronta minta di lepaskan.
"Lepasin Ken,,, sakit tau apalagi ketek lu bau,"keluh Irie.
"Enak aja bau, wangi gini kok!"
"Ayah lepas nggak! Jangan kasih contoh yang nggak baik buat mereka,"kata Maylan melirik triplet yang masih terpana adegan ayah dan pamannya.
"Iya deh sayang,,,"pasrah Ken melepaskan Irie.
Irie yang terlepas dari apitan Ken, mengusap lehernya yang sedikit sakit. Padahal adegan kayak gini sering banget mereka lakukan. Tapi nggak ada dendam setelah ini. Mereka juga inget tindakan mereka yang kekanak-kanakkan nggak perlu mereka lakukan lagi, apalagi ada triplet yang melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
all about Triplet
Espiritual*End - complete ***sequel dari "UNTUKMU IMAM RAHASIAKU" (The Secret Husband) Riweuh pusing musti sabar banyak-banyakin baca istighfar panjang-panjangin usus kata orang jawa hehehe, buat ngasuh ketiga anak yang lahir di hari yang sama bulan yang sama...