Upzzz!

9K 750 63
                                    


"Ibu nggak apa-apa?" Tanya salah satu triplet melihat Maylan sedikit meringis memegang perutnya.

"Nggak apa-apa sayang. Udah biasa kayak gini."

"Yakin?" Si posesif Fariz beraksi, memandang dengan teliti wajah sang ibunda.

Maylan hanya mengangguk dan tersenyum kepada ketiga anaknya.

Si dede satu dan dua udah mulai aktiv nunjukin eksistensinya di rahim sang ibu. Tendangan-tendangan kecil mulai intens Maylan rasakan dari pagi sampai malam. Bisa di bilang kedua adik triplet ini lebih aktif dari pada ketiga kakaknya. Sedikit merepotkan, tapi semuanya Maylan selalu syukuri. Intinya setiap proses selalu Maylan menikmati dengan ikhlas dan senyum. Toh dia jadi salah satu wanita yang di anugerahi kehamilan kembar untuk kedua kalinya.

"Dede nakal ya di perut ibu?" Putri cantik Maylan beringsut mendekati Maylan.

"Mereka nggak nakal. Emang begitu kegiatan mereka. Kalian masih inget kan kata bu dokter?"

Triplet mengacungkan telunjuk dan tertawa cekikikan.

"Tapi kenapa ibu meringis?" Fariz masih penasaran.

"Sini tangan kalian. Taruh diatas perut ibu." Tunjuk Maylan dengan perutnya yang membuncit. Kata Triplet sih mirip badut.

Tangan mungil triplet menempel di perut buncit sang ibu.

Satu detik pertama hingga sepuluh detik tidak ada tanda-tanda sesuatu yang terjadi. Tapi di detik ke tiga belas si bungsu yang bakalan kedudukannya di geser sama si dede satu dan dua teriak kegirangan. Membuat dua kakaknya langsung menutup telinga.

"Ihh Ashsha ngapain sih teriak!" Keluh Atha kesel.

Ashsha masih cengengesan memandang sang kakak. Dia nggak percaya apa yang tadi dia rasakan di perut sang ibu.

"Ihh kok Ashsha malah cengar-cengir gitu bu?" Fariz bingung melihat tingkah adiknya.

"Emang kalian berdua tadi nggak rasain?"

"Nggak bu." Jawab keduanya kompak, sedangkan Ashsha masih aja tersenyum lebar. Sangking bangganya cuman dia yang tadi dapat kejutan dari kedua adiknya yang masih betah di perut sang ibu.

"Kasian." Ucap Ashsha menatap iba ke saudara kembarnya.

"Aishh, kok malah bilang kasian sih? Emang tadi Ashsha ngrasain apa bu?"

Maylan hanya tersenyum dan memberi kode ke Ashsha. Ashsha sendiri ketawa ngakak melihat wajah kedua kakaknya yang nggak tahu apa-apa.

Walaupun tangan ketiganya nempel di perut buncit maknya. Tapi tangan mereka nggak berdekatan. Ashsha sendiri memilih menempelkan tangannya di perut bagian atas, dekat pusar. Sedangkan kedua kakaknya menempel di sebelah kanan dan kiri. Jadinya yang cuman ngrasain tendangan entah kaki kanan atau kaki kiri dari salah satu dua dede bayi di perut Maylan yang Ashsha rasain. Sedangkan kedua kakaknya sama sekali nggak kebagian.

"Dede tadi nendang tepat di tangannya Ashsha kak." Terang Maylan.

Atha dan Fariz saling berpandangan, bener apa kata Ashsha tadi. Kalau mereka berdua kasian banget nggak rasain sapaan pertama dari kedua adiknya.

Bibir dari kedua kakak laki-laki itu berubah. Dari yang melengkung ke bawah kini berubah seratus delapan puluh derajat menjadi melengkung keatas. Diiringi isakan kecil. Tak terima kenapa cuman Ashsha yang ngrasain.

Maylan sedikit terkejut dengan perubahan sikap dari kedua jagoannya. Baru kali ini hanya karena hal sepele seperti ini buat keduanya menangis.

"Cup cup cup, kok kakak berdua nangis sih?"

all about Triplet Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang