"Mas, Fariz kenapa?"keluh Maylan."Opa?"tanya Ken memandang Opa.
Opa hanya menggeleng. Opa baru saja dari kamar Fariz. Membujuk Fariz, tapi sama sekali tidak ada tanggapan.
"Coba kamu aja Ken," pinta Opa.
"Biar Maylan aja opa," jawab Maylan cepat.
"Kamu di sini aja ya sayang. Kamu musti banyak istirahat. Kasihan jagoan di perut kamu." Nasehat Ken.
"Ibu," ucapa Atha dan Ashsha kompak memelas, agar ibunya menuruti nasehat ayah.
"Ya udah, tapi mas jangan keras-keras ya sama Fariz."
"Hemm, kapan sih mas keras sama anak-anak? Mas malahan lebih tenang loh kalau ngomong sama mereka." Tolak Ken dengan perkataan Maylan.
Maylan tersenyum, menyadari diri kalau dia lebih sedikit keras ke ketiga anaknya. Mungkin karena Maylan capek dari pagi sampai pagi lagi mengurus triplet. Tapi tetep kok Maylan sayang banget sama mereka. Kalau nggak sayang, kan nggak mungkin Maylan bisa menasehati dan mengajari triplet tentang semuanya.
Dalam mengasuh anak, tugas dan tanggung jawab ibu begitu besar. Bukan hanya mengasuh tapi juga mendidik.
Al ummu madrasah al ulaa, iza a'dadtaha a'dadta sya'ban thayyibar a'raq.
Artinya : Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anakny, bila engkau mempersiapkannya maka engkau telah mempersiapkan generasi terbaik.
(Syair Arab)Ken memang lebih sabar dan tenang saat menasehati ketiga anaknya. Dia bisa memposisikan menjadi sahabat bagi triplet. Walaupun dia bekerja saat pagi hingga sore atau kadang bisa sampai malam. Tapi dia selalu menyempatkan menyapa ketiga anaknya. Karena kalau ibu sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya sedangkan ayah adalah kepala sekolahnya.
Seperti di sekolah pada umumnya jabatan kepala sekolah bertugas dari mulai membuat suasana aman dan nyaman dirumah, merumuskan dan mewujudkan visi misi dalam mengasuh, melakukan evaluasi dan terakhir menegakkan aturan mana yang benar dan salah dalam tingkah laku anaknya.
Dalam membuat suasana aman dan nyaman, Ken berusaha untuk membahagiakan istri dan anak-anaknya. Salah satunya ya memberikan dukungan kepada Maylan, dengan jalan sebagai pendengar setia siaran radionya Maylan tentang semua aktivitasnya dan triplet. Tak lupa memberi pendapat, dan mengevaluasi semuanya. Karena surga menjadi tujuan, maka semua yang dilakukan harus sesuai dengan Al Quran dan Hadits.
Tapi ada satu hal lagi yang membuat Maylan bersyukur mempunyai suami seperti Ken. Sambil menjadi pendengar setia, Ken dengan baiknya memberikan full service dengan cara memijat kaki Maylan. Karena Ken tahu seharian pasti Maylan mondar-mandir mengurus triplet. Di lain waktu Maylan juga suka memijat Ken, kan si ayah satu ini juga capek habis kerja. Ya walaupun ujung-ujungnya pijat plus plus hehe. Khusus suami istri ya.
Ken ingin menjadi seorang ayah yang bisa membawa istri dan anak-anaknya ke surga nanti. Makanya Ken selalu mencari ilmu agar bisa menjadi kepala sekolah yang benar, salah satunya belajar dari Nabi Ibrahim. Meski ia berada di Palestina sedangkan istri dan anak-anaknya di mekah tapi Nabi Ibrahim telah merumuskan visi dan misinya. Ada dalam Al Qur'an surat Ibrahim ayat 35 sampai 37.
وَإِذْ قَالَ إِبْرٰهِيْمُ رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا الْبَلَدَ اٰمِنًا وَّاجْنُبْنِيْ وَبَنِيَّ أَنْ نَّعْبُدَ الْأَصْنَامَ ۗ٣٥
KAMU SEDANG MEMBACA
all about Triplet
Spiritual*End - complete ***sequel dari "UNTUKMU IMAM RAHASIAKU" (The Secret Husband) Riweuh pusing musti sabar banyak-banyakin baca istighfar panjang-panjangin usus kata orang jawa hehehe, buat ngasuh ketiga anak yang lahir di hari yang sama bulan yang sama...