"Kakak sini!" Teriak Ashsha memanggil kedua saudara kembarnya."Isshh apa sih Sha?" Keluh Atha sebal, mendengar teriakan sang adik.
"Ini liat." Tunjuk Ashsha pada salah satu toples kaca bekas cemilan mereka.
"Emang ada apa dek?" Kini giliran Fariz tampak sedikit tertarik dengan apa yang di lihat adiknya, "Cicak?"
Ashsha hanya mengangguk.
"Mana-mana?" Akhirnya Atha ikut tertarik juga, "Eh iya. Ada cicak."
"Tutup kak toplesnya. Biar cicaknya nggak kabur." Suruh Ashsha.
"Kenapa nggak Ashsha aja yang nutup."
"Ashsha geli kak Atha." Si bungsu memajukan bibirnya.
Atha hanya ber-Oh ria. Dan mendekati meja yang diatasnya ada toples.
Dengan sigap si sulung triplet menutup toples kaca.
"Hore!" Teriak ketiganya kegirangan melihat cicak terperangkap di toples.
Atha membawa toples berisi cicak, ke karpet. Biar leluasa ketiganya melihatnya. Mainan baru bagi mereka.
Untuk pertama kalinya mereka bisa lihat cicak secara jelas. Nggak cuman di dinding yang tinggi. Tapi kali ini mereka bisa lihat di toples.
Cicak di dalam toples bergerak-gerak. Merayap di dinding toples tapi tak berhasil. Membuatnya meluruh kedasar toples. Triplet sontak kegirangan melihat cicak yang gagal. Berkali-kali cicak berusaha, tapi hasilnya nihil.
Makin semangat deh triplet ngakak. Menunjuk-nunjuk cicak.
"Nyanyi yuk." Ajak Atha.
Fariz dan Ashsha tersenyum dan manggut-manggut setuju dengan ide si kakak. Mulailah aksi ketiganya memyanyikan lagu cicak-cicak di dinding. Ikutan nyanyi ya kakak-kakak.
"Cicak cicak di dinding,,, diam-diam merayap,,, datang seekor nyamuk,,, Hap,,, lalu di tangkap." Triplet asyik menyanyikan lagu cicak di dinding. Hemm padahal kan cicaknya ada di dalam toples kok di bilang di dinding.
Nggak cuman sekali mereka nyanyi tapi berkali-kali terdengar suara triplet. Rame deh pokoknya. Apalagi di tambah ketawa ngakak mereka lihat cicak yang terperangkap.
Ken yang berada di kamar sebelah, terusik dengan ramainya suara anak-anaknya. Penasaran nih ayah pengin nengokin ketiganya. Apa sih yang buat kakak beradik itu lakukan.
Ken melongok ke pintu kamar triplet yang terbuka sedikit.
Terlihat triplet asyik duduk memutari sesuatu.
Fariz yang merasa di liatin akhirnya menoleh kearah pintu.
"Ada apa yah?"
Ken hanya tersenyum, menggaruk tengkuknya dan mendekati triplet.
Atha yang merasa mainannya terancam. Langsung menyembunyikan toples di balik badannya.
"Kalian lagi ngapain? Rame banget."
"Kita lagi belajar nyanyi yah."
Kening Ken berkerut, "benar?"
Ketiganya kompak manggut-manggut.
"Di belakang kakak apa?" Tanya si ayah pada Atha.
"Nggak ada apa-apa. Cuman toples yah." Jawab Atha, nggak bohong.
"Bener?" Tanya Ken kembali memastikan.
"Benar." Jawab ketiganya kompak.
"Kok nyanyi cicak-cicak mulu. Emang ada cicak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
all about Triplet
Spiritual*End - complete ***sequel dari "UNTUKMU IMAM RAHASIAKU" (The Secret Husband) Riweuh pusing musti sabar banyak-banyakin baca istighfar panjang-panjangin usus kata orang jawa hehehe, buat ngasuh ketiga anak yang lahir di hari yang sama bulan yang sama...