xx.

400 69 6
                                    

Jimin benar-benar tak mengerti apa penyebab perubahan sikap Seulgi itu. Apa itu salah satu efek orang yang baru saja terjatuh dari motor? Lelucon bodoh macam apa itu. Tentu saja bukan.

Ia tak akan membiarkan ini berlarut-larut. Besok, dia bertekad mendapat jawaban atas kebingungan yang dilanda nya itu.

Sementara, Seulgi kini tengah membenamkan wajahnya pada kedua telapak tangannya. Menahan isak tangis agar tak terdengar orangtuanya.

"Dia itu kan cowo. Masa dia tega ninggalin gue gitu aja sih? Dia ga punya rasa kasian apa?", ucapnya dengan airmata bercucuran.

Setelah mengetahui perilaku Jimin yang tak mau menolongnya itu, Seulgi bertekad untuk menjauhi nya. Untuk apa berteman dengan orang yang tak punya rasa belas kasih seperti dia?

Dan tentu saja, Seulgi pun harus berusaha untuk menghilangkan benih rasa suka yang telah tertanam dalam hatinya. Perlahan, ia akan mencoba melupakan Jimin. Melupakan setiap momen menyenangkan yang pernah dilewatinya bersama Jimin. Pria sederhana yang pernah membuatnya jatuh hati.

Mina mendadak datang, tepat sebelum Seulgi berhasil menghapus airmatanya. Adiknya itu langsung menghampiri sang kakak yang terduduk di kasur.

Ia duduk disampingnya sembari memegang bahu kiri Seulgi, "Kak Seulgi kok nangis? Kepalanya tambah sakit ya? Ini udah aku beliin buavita kok kak. Plis jangan nangis gini, aku jadi takut"

Seulgi cekikikan sambil menghapus airmatanya. Menatap bola mata Mina yang nampaknya ikut merasakan kesedihannya.

"Apaan sih? Tadi mata gue kelilipan. Lo mah lebay banget, dek", ucapnya sambil mencubit pipi Mina.

"Kak, aku bukan anak sd yang bisa ditipu. Cerita ke aku, biar kakak tenang. Ya, siapa tau aja kan aku bisa bantu gitu"

"Jadi gini...."

"Kan kakak udah pernah bilang ke Mina, kalo yang ngajarin gue motor itu si abang cilok. Nah, pas gue jatuh itu, dia ada disana kok.. bahkan gue sempet denger dia teriakin nama gue. Tapi kata Taeyong, pas dia nolongin gue gada siapapun disana"

Mina memotong cerita kakaknya, "Hah? Si abang cilok itu kemana?"

"Dia pergi, ninggalin gue gitu aja", ucap Seulgi menyusur pandang ke lantai kamar Mina.

"Oh, jadi penyebab kak Seulgi nangis ini karna abang cilok yang pergi tanpa nolongin kakak? Gitu kan?"

Seulgi mengangguk perlahan, "Yap, tul banget"

Mina mencoblos buavita yang dibelinya dengan sedotan, memberikan kepada sang kakak untuk segera diminum. Seulgi mengambilnya lalu menyeruputnya nikmat.

"Itu sih namanya cinta"

Seulgi yang sedang minum, mendadak tersedak. Ia menepuk-nepuk dadanya, sementara Mina membantu menepuk punggung sang kakak.

"Yaelah, aku tau kok itu enak kak. Tapi, atiati bisa kali minumnya"

Setelah kembali normal, Seulgi memicingkan matanya menatap serius Mina. "Eh, kakak itu cuma suka doang, bukan cinta"

Mina sontak cekikikan, "Lah, apa bedanya?"

Seulgi bergumam beberapa saat, mencari jawaban yang pas. Setelah menemukan, ia pun segera menjawabnya.

"Gini. Kalo suka itu perasaan kagum yang timbul sesaat, bisa ilang seiring berjalannya waktu. Nah, kalo cinta itu ketika lo merasa gabisa jauh dari orang itu, merasa butuh dia banget, merasa selalu nyaman deket dia, itu baru namanya cinta. Ngerti?"

Mina menaikkan sebelah alisnya, "Loh? Bukannya kak Seulgi merasa butuh dia banget? Buktinya pas gak ditolongin jadi ngamuk gini"

Tepat. Ucapan Mina barusan memanglah benar adanya. Seulgi berpikir sejenak. Dia bisa dikatakan baru mengenal Jimin, tapi dia sudah merasa sangat membutuhkannya.

Gue cinta sama dia? Ah, apaan deh. Gue cuma kagum aja kok. Beneran. Batin Seulgi.

"Tuh kan gabisa jawab lagi", ledek Mina.

Seulgi berdeham kecil, "Lo masih kecil, gatau urusan cinta, jadi diem aja deh."

"Cie kalah ngebacot sama adeknya. Kacian"

"Ngomong sekali lagi, gue siram buavita lo! Udah diem deh"

Mina mengerucutkan bibirnya kesal. Sementara itu, otak Seulgi masih berpikir keras tentang omongan Mina tadi.

💛💛💛

Karena hari ini Seulgi memutuskan untuk tidak masuk sekolah, maka pagi nya dihabiskan dengan menonton televisi. Dengan channel yang dipilihnya yaitu ANTV. Channel televisi kesukaannya, karna banyak siaran India.

Tapi, sepagi ini hanya ada kartun masha and the bear. Ya, terpaksa ia menontonnya. Lagipula, masha cukup menghibur.

"Kak, aku berangkat dulu ya", ucap Mina setelah selesai sarapan. Hari ini hari senin, jadi dia berangkat lebih awal. Sang ayah telah menantinya dimobil untuk diantar.

"Iya, tiati. Eh, surat kakak jangan lupa, dek"

"Siap, laksanakan"

Ketika Seulgi masih fokus menonton, tiba-tiba ada pesan masuk di ponselnya. Ia langsung mengeceknya.

#staystrongYeri (5)

Yeri: morning gurlz
Joy: udah disekolah lo yer?
Yeri: udah lah, gue kan anak rajin ehe
Irene: si wendy lom dateng nih wkwk

Seulgi: jan sampe kek gue dihukum;(

Joy: habis itu pahlawan taeyong nolongin
Yeri: aw sweet nget
Irene: eh dah datang ni anak

Seulgi: akhirnya wkwk

Wendy: hampir gue telat njir
Yeri: sabar kak ini ujian
Joy: upacara ga mulai-mulai kamvret

Seulgi: sabar gaiz
Seulgi: eh nanti kalian jadi kan jenguk gue?

Irene: lah pengen banget keknya
Yeri: iya noh, gasabar ya ka seul?

Seulgi: ngingetin doang:)
Seulgi: bawain cilok yang banyak

Joy: lah cilok
Wendy: iya nying, segerobak nya gue bawain

Seulgi: hehe kaysip muah👄

Seulgi tersenyum puas. Kita lihat saja apakah benar teman-temannya itu akan membawakan cilok untuknya atau tidak.

💛💛💛

tbc

Vote nya yuk gaiz

[✔️] Cilok Cinta | seulminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang