58.

394 61 26
                                    

Setibanya disana, Seulgi secepat kilat mencari kumpulan buku kisi-kisi UN, yang letaknya di sudut kiri gramedia. Tentu saja Jimin dengan manis mengekor dibelakangnya.

Ada sekitar 5 buku kisi-kisi yang berasal dari penerbit berbeda. Seulgi bergumam, "Yang mana yang paling lengkap ya? Bingung ah."

"Biasanya yang paling mahal itu yang paling lengkap, Seul." Jawab Jimin tanpa diminta.

Seulgi melirik pacarnya singkat. Kemudian mengambil satu buku kisi-kisi yang harganya paling mahal, sesuai saran Jimin. "Etapi ini mah kemahalan. Masa 250ribu sih."

Seulgi menaruh buku itu, mengambil buku yang harganya lebih murah. "Yang ini aja deh. Lebih murah 100 rebay, kan lumayan yang lagi seratus buat beli bakso kantin."

Jimin berdecak, Ia merampas buku yang dipilih Seulgi itu. Lalu mengambil kembali buku termahal. "Udah ini aja. Aku yang bayarin."

Seulgi mendengus, "Jim, plis banget. Tolong kamu jangan keseringan bayarin aku gini. Sekali dua kali wajar, tapi ini udah keterusan. Aku gamau dicap cewe matre."

Jimin mencapit hidung Seulgi. "Apa sih bawel? Siapa bilang aku bayarin ini gratis? Nanti kamu harus ganti lah. Enak aja. Dikira 200 ribu murah apa yak."

Kampret, padahal gue kan cuma mau basa basi doang. Yah, malah disuruh ganti duitnya beneran. Kamu mah jahat Jim:(

Seulgi terkekeh, "Ehe, kirain gratis. Iya, nanti aku balikin kalo inget."

"Harus inget lah, enak aja!"

"Pelit banget sih sama pacar sendiri. Ish."

"Tadi katanya gasuka dibayarin. Sekarang malah ngamuk gini aku suruh ganti. Emang bener sih ya. Cowo itu selalu salah, dan cewe selalu benar." Jimin memelaskan wajahnya.

Seulgi mengulum bibir, menahan tawanya. "Becanda doang, sayang. Nanti aku balikin beneran. Muah."

"Apalah arti sebuah muah jika hanya kata semata. Aku butuh muah yang berupa tindakan, Seul."

Mengerti maksud Jimin yaitu kecupan, Seulgi spontan menampar pelan pipi Jimin. "Gausah ngarep ya! Kamu udah pernah nyium aku. Jangan harap ada yang kedua kalinya."

"Entar juga ada kesempatan bakalan ada yang kedua kali dan seterusnya." Jawab Jimin nakal.

"Berani ya?!"

Jimin segera menggeret tangan kanan Seulgi, mengajaknya ke kasir. "Ayo buruan bayar. Katanya mau ke rumah Wendy."

•••

Sebelum menuju rumah Wendy, mereka menyempatkan untuk mampir ke indomaret terdekat. Seperti janjinya, Seulgi akan membawa cemilan untuk sang pemilik rumah.

"Selamat datang di indomaret." Sapa mba kasir ramah. Seperti biasanya.

"Mau beli apa aja nih, Seul?"

Seulgi berdiri beberapa menit di rak snack. Ia bingung mau memilih apa.

"Lay's aja deh dua. Minumnya..."

Seulgi berjalan beberapa langkah menuju lemari pendingin. "Minumnya teh pucuk aja tiga dah."

"Itu aja?"

"Iya, Jim."

Seulgi membawa belanjaannya ke kasir untuk segera dibayar.

•••

Seulgi tiba di rumah Wendy pukul 4 kurang 2 menit. Dia tidak ngaret, syukurlah.

Tanpa basa-basi lagi, Ia mengetuk pintu rumah Wendy. Seorang asisten rumah tangga membuka pintu.

"Wendy nya ada, bik?"

"Non Wendy dikamar, mba. Langsung kesana aja katanya."

"Oh, oke. Ayo Jim." Keduanya berjalan menuju kamar Wendy.

Setibanya disana, mereka disambut cengiran Wendy dan Irene yang bukannya belajar malah main game.

"Lah, lu berdua kok malah main sih? Tai emang." Seulgi menaruh kresek indomaret disamping Wendy.

Wendy menyambarnya cepat. Ia mengedus kesal. "Apaan nih? Masa ginian doang? Lu mah pelit banget, Seul. Beliin yang banyakan dikit ngapa."

"Lu kira gue juragan duit. Masih mending gue beli sesuatu. Noh si Irene kagak beli apaan."

Irene yang masih fokus pada game di ponselnya hanya terkekeh.

"Lu kok bawa pengawal ke rumah gue, Seul?"

Seulgi melirik Jimin yang masih terdiam di pintu kamar Wendy. "Sini masuk, Jim. Ngapain kamu disitu?"

"Biasain aja, kak. Kita gak gigit kok." Canda Wendy.

"Hehe, iya." Jimin pun duduk di sebelah Seulgi. Asal tahu saja, Jimin telah mengirim alamat rumah Wendy kepada Taehyung dan Yoongi. Mereka akan kemari, menemani dirinya. Karena akan membosankan terjebak diantara para perempuan rempong seorang diri.

"Tadi gue beli buku ini di gramed. Mahal bener tau. Masa 250 rebay satunya."

"Oh pulang sekolah lo langsung ke gramed, Seul? Pantes aja lo masih pake seragam gini." Tutur Irene yang sudah selesai bermain game.

"Lupa bawa baju ganti gue."

"Pinjem baju gue sana gih. Ini seragam kan dipake lagi besok. Ga kebayang gue baunya."

Seulgi tertawa kecil. "Anjir. Yaudah pinjem yak." Seulgi membuka almari Wendy. Mengambil kaos berwarna hitam.

"Kamar mandi dimana, Wen? Mau ganti nih."

"Dari kamar gue ini belok kanan aja, paling ujung ada wc."

"Kaysipp. Jim, anterin aku."

"Duh, manja banget princess beruang." Ledek Irene.

"Sirik aja lo."

Seulgi berjalan menuju kamar mandi.

"Tunggu bentar ya, Jim." Ucap Seulgi ketika ia hendak masuk kesana.

Seulgi menutup pintu kamar mandi. Namun nyatanya pintu itu rusak, gabisa dikunci huft.

"Jim, pegangin tuas pintunya dong. Gabisa dikunci nih. Wendy mah parah banget. Rumah gede gini masa pintunya rusak." Keluhnya.

"Iya, sayangquh." Jimin menyunggingkan senyum licik.

Seulgi menjitaknya. "Eh! Pegangin yang bener ya. Awas aja nanti aku masih ganti terus kamu buka pintunya."

"Kalo kebuka itu sih khilaf artinya, Seul."

"Anjir pengen nabok. Yaudah buruan pegangin."

Jimin pun mengiyakannya. Ia memegangi tugas pintu kamar mandi itu, sementara Seulgi sedang ganti baju di dalam.

Selang beberapa menit, Jimin pun bertanya. "Udah belum sih, Seul? Lama amat gantinya. Kamu gak lagi berak kan ya?"

Hening. Tak ada jawaban.

Berhubung khawatir dengan keadaan pacarnya di dalam karena tak menjawab (read: pengen liat anunya seulgi eh gadeng wqwq), akhirnya Jimin membukanya.

DAN.........

tbc

Mau ngingetin nih, berhubung fanfic ini ada beberapa chapter yang di privite (dan seterusnya akan begitu), jadi kalian lebih baik follow aku dulu ya:) biar bisa baca keseluruhan ehehe.
baca setengah2 itu nanggung, ga enak loh:(
yekan yekan? humm.

kecup gemaz untuk para sidersquh siapapun kamuh dimanapun kamuh👄
kecup manjah untuk para readers setia yang ikhlas vote apalagi comment👄💕

MUACH MUACH MUACH MUACH MUACH

salam sayang,
marklee's yeojachingu👅

[✔️] Cilok Cinta | seulminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang