52.

412 70 38
                                    

Setelah selesai menjalani hukuman menjadi tukang cilok selama tiga bulan. Kini, Jimin kembali dengan rutinitas kuliahnya. Jika dulu Jimin sangat kesal dengan tugas kuliah yang menumpuk, sekarang Ia merasa bahagia bisa kembali lagi ke kampus. Ternyata lebih menyenangkan menjadi seorang mahasiswa daripada seorang tukang cilok yang harus berjualan keliling panas-panasan. Jimin berjanji, mulai detik ini Ia akan lebih menghargai hidupnya.

Ditemani sepupunya, Sungjae, Jimin berjalan dengan jantan menuju ruang kelasnya seraya menggendong tas berwarna hitam kesayangannya. Fyi, Jimin itu mengambil jurusan hukum di Universitas Indonesia.

"Sumpah, Jim. Gue kangen banget sama lo. Tiga bulan itu lumayan lama, bro."

"Gue ini emang ngangenin, Jae. Makanya wajar aja kalo lo kangen mah."

"Maaf, itu hack barusan."

"Kampret anying."

Kedatangan Jimin setelah bersembunyi selama tiga bulan disambut hangat oleh ketiga sahabatnya.

"Kak chimchim gue!" Taehyung menghambur memeluk Jimin dengan mesranya. Hingga seluruh pasang mata yang berada di kelas menatap mereka dengan aneh. Taehyung memang dikenal sebagai cowo yang suka bromance.

Jimin yang merasa perilaku Taehyung sedikit memalukan, akhirnya melepas pelukan sohibnya itu. "Lu kalo mau peluk-peluk jangan didepan umum dong, Tae! Nanti kita pesen kamar aja. Oke?" Canda Jimin.

"Oke, kak! Jam 9 malem aja ya, biar greget proses pembuatannya." Canda Taehyung balik. Candaan keduanya disambut tatapan jijik para perempuan disana.

Jimin pun duduk, diikuti Sungjae.

"Gimana rasanya jadi abang cilok, Jim?" Tanya Yoongi memancing tawa Jimin.

Jimin membuang nafasnya lega. "Tiga bulan terakhir bener-bener waktu yang berharga buat gue. Berkat hukuman bokap, sekarang gue jadi bisa berhemat."

"Dan berkat hukuman itu juga, gue bisa ketemu sama Seulgi. Cewe yang bisa menghargai gue, tanpa memandang status sosial gue sebagai tukang cilok." Sambungnya.

"Seulgi itu cantik bener, kak! Bisa ae lo nemu yang bening begitu. Cariin gue yang bening juga dong, kak chim." Rengek Taehyung.

"Lo mau yang bening? Noh gelas kaca banyak. Pilih aja sesuka hati." Jawab Sungjae sinis.

Jimin terkekeh, "Gampang. Entar pilih aja sendiri temen-temennya Seulgi. Cakep-cakep semua."

"Yaudin. Buruan ajak Seulgi ketemuan. Pokoknya lo harus jadi mak comblang gue!"

"Beres."

💛💛💛

Kelima anggota Real Visual, ditambah Mina, sedang berkumpul di kantin. Jika biasanya mereka membeli bakso, kali ini berbeda. Mereka telah membawa makanan dari rumah masing-masing. Ceritanya udah janjian gitu.

Seulgi dan Mina membawa bekel nasi goreng buatan bunda tercintah. Irene membawa spageti. Wendy yang notabene orang kaya, membawa donat J.co sebagai bekal. Joy membawa nasi padang dengan lauk rendang. Sedangkan Yeri, membawa salad sayur karena sedang program diet.

"Yer, lo ciyusan itu makan gituan doang?" Tanya Joy buka suara.

Yeri menggangguk perlahan. Matanya jelalatan melihat bekal temannya satu per satu. Begitu lezat, nikmat, menggiurkan. Tak seperi bekalnya. Begitu tak enak, hambar, membosankan.

[✔️] Cilok Cinta | seulminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang