82.

395 53 8
                                    

"Buset dah rame bener yak." Keluh Wendy ketika melihat kerumunan orang yang berebut melihat mading.

"Seul, lo aja yang liat gih. Entar sekalian cari nama gue sama Wendy juga." Irene nyengir.

"Yeuu ena banget lo berdua. Gue yang capek desak-desakan, eh lo pada ngadem disini." Seulgi memutar bola matanya.

"Cepetan elah, Seul. Gue doain cepet nikah sama kak Jimin dah. Buruan sana ah." Irene mendorong-dorong tubuh ramping Seulgi mendekati kerumunan.

"Iya, iya. Eh, NISN lo berdua berapa dah?"

Irene dan Wendy pun segera memberitahu Seulgi.

"Yaudin, tunggu disini. Gue ke mading dulu." Seulgi berjalan ke arah mading.

"Lah, giliran di doain sama jimin cepet nikah langsung mau tu anak. Heran gue." Wendy geleng-geleng kepala.

"Biarin aja napa, Wen. Yang penting kan dia mau hehe."

Seulgi pun menyelinap memasuki kerumunan, berusaha lebih dekat dengan mading. Ia akhirnya tepat di depan mading sekarang. Tanpa pikir panjang, Seulgi pun mencari nomer NISN miliknya dan kedua sahabatnya.

Setelah hampir 7 menit, akhirnya dia menemukan ketiganya.

MEREKA SEMUA LULUS GAES YEYYYY

Seulgi buru-buru keluar dari kerumunan, berlari menghambur kedua temannya yang menunggu di bawah pohon rindang.

"KITA LULUS GURLZZZZ!" Pekiknya kencang. Ketiganya langsung berperlukan ria. Sembari meloncat-loncat kegirangan.

"Gilak! Gue ga nyangka, duh mantep bener dah. Kudu cepet-cepet kasitau bokap nyokap ini mah." Irene mengambil ponselnya.

"Eh, itu trio biawak kenapa dah?" Wendy menunjuk-nunjuk Sana, Nayeon dan Momo yang tengah tertunduk lesu di kursi panjang dekat UKS.

"Samperin yuk." Seulgi menggeret tangan kedua sahabatnya itu.

Irene berdeham keras, "Napa lo pada? Kok mukanya ditekuk semua?"

"Gak lulus ya?" Lanjutnya seraya tertawa.

Seulgi menyikut Irene lalu berbisik. "Irene! Ngomongnya jangan gitu ah. Kalo beneran gimana?"

"Iye, maap."

Sana akhirnya buka suara. "Kita bertiga emang gak lulus, Rene."

Ketiga trio cecan langsung melotot kaget. Ternyata lelucon yang dilontarkan Irene sungguhan terwujud.

"Eh, eh, maapin gue. Gue gatau kalo kalian ga lulus. Gue ga bermaksud—"

Sana mengulas senyum kepada real visual untuk pertama kalinya. "Iya, gapapa kok, Rene. Justru harusnya kita yang minta maaf sama kalian."

Kemudian Sana berjalan mendekat ke arah Seulgi. Ia menggenggam kedua tangan Seulgi penuh makna layaknya kekasih.

"Seul. Gue cuma mau bilang. Maaf untuk semua hal buruk yang udah gue lakuin ke lo. Gue tulus minta maaf, jadi tolong maafin gue."

Seulgi spontan memeluk Sana, "Semua kejahatan yang lo lakuin udah gue maafin kok. Gue turut sedih atas musibah yang menimpa lo ini ya, San."

Nayeon dan Momo pun ikut meminta maaf. Tentu saja ketiga anggota RV itu dengan senang hati memaafkan mereka.

Jadi, tak ada lagi permusuhan ataupun kedengkian antara trio RV dan trio biawak:)

🐻🐻🐻

[LINE]

Jimbol💛

jimin: gimana hasilnya, seul?
jimin: lulus gak?

[✔️] Cilok Cinta | seulminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang