Happy Reading 😂
==Invisible Love==
(Sung Kyung POV)
Saat aku berjalan dengan Luhan oppa ops maksudku Luhan Gege . Hatiku terasa akan mencelos keluar dan entah mengapa itu membuatku seakan bahagia.
Yah akhirnya..
Mungkin inilah waktuku untuk bahagia setidaknya sekarang ada yang memperhatikanku, perduli padaku, dan emmm mencintai dan menjagaku? Aku ingin tertawa bahagia saat ini tapi aku kembali terdiam saat melihat bibir keringnya jadi kuputuskan untuk membeli beberapa minuman yang dapat menyegarkan bibir itu.Tapi Luhan oppa lebih dulu berkata dia haus. Ini memang tepat waktunya.
Beberapa saat setelah itu aku pergi ke kantin seberang dan membeli bubble tea. Itu pilihan terbaik menurutku.
Saat aku akan beranjak, tiba tiba Krystal dan Sulli datang menghampiriku dan tebak apa yang terjadi....
Plakkk
Krystal menamparku.
Dia akan menamparku untuk kedua kalinya tapi untuk sedetik kemudian aku memiliki keberanian untuk menahan tangan yang akan mulai menamparku. Dan dengan tatapan sengitku, kucoba menatap tepat di titik matanya yah walaupun setelah itu aku segera tersadar dan melemahkan tatapan dan genggaman tanganku terhadap lengannya. Aku tetap mencoba untuk berani. Setidaknya..
"Hah!! Sulli-aa. LIHATLAH" teriak Krystal dengan mata yang melotot dan giginya yang seakan menggertak juga tekanan pada kata lihatlah yang membuatku memalingkan tatapanku.
"Bukankah dia terlalu sombong karena menjadi anjing Luhan" lanjutnya sambil sedikit tertawa yang lebih terdengar meledek bagiku.
"Aku bukan anjingnya. Aku pacarnya" ucapku yang tidak terima.
Plakkk
"Yak!! Kau harus sadar. Anjing tetaplah anjing. Bukankah kau terlihat begitu bodoh? Dia tidak mungkin menyukaimu, kau bahkan tidak tau kan kalau dia dikabarkan berkencan dengan salah satu osis disini?" ucap Sulli memperjelas maksud kedatangan mereka. Mungkin.
Seketika rasanya jantungku berhenti berdetak mendengarnya tapi jika dipikir pikir kembali, itu kan hanya rumor. Itu tidak mungkin terjadi bukan?
"Kalian bohong" ucapku sambil berjalan meninggalkan mereka tapi Krystal kembali menarik tanganku dan Sulli menjambak rambutku.
Mereka membawaku ke sebuah toilet di sekolah ini.
Aku terus berteriak dan meminta tolong. Aku menangus tersedu sedu sampai mungkin banyak dari rambutku yang rontok. Mataku mulai bengkak. Dan seakan bumi mencoba membunuhku dengan segala tipu dayanya.
Sayangnya, tidak ada dari mereka yang mencoba membantuku. Sekuat apapun aku berteriak. Bahkan sampai rasanya pita suaraku berlari keluar dari mulutku.
Berharap Luhan akan menolongku. Mungkin iya.
Mereka lalu mengunciku di salah satu room di toilet itu dan mematikan lampunya. Dan jujur saja aku takut.. Benar benar takut..
Tak ada pencahayaan, bahkan handphoneku sebentar lagi akan segera mati.
Tak ada seorangpun yang dapat kutelepon termasuk gege. Yang ada di handphoneku hanya ibu dan... Tunggu..
Mengapa aku memiliki nomornya??
Tanpa babibu akupun langsung menekan tombol call pada ponselku.
Sungguh demi Tuhan aku sangat takut. Jantungku serasa akan menubrukku. Dan menghancurkan pikiranku.
Tanganku semakin pucat dan kuyakini wajahku sangat pucat.
Tuhan tolong aku.
(Author POV)
Joo Hyuk baru saja membaringkan tubuhnya di kasur King size putihnya itu.
Dia merasa sungguh frustasi hari ini dan ini bahkan melebihi ketika Idolanya EXO kalah pada nominasi award apalagi dikalahkan oleh Big Bang. Jujur saja ini melebihi kekecewaan jiwa fanboynya.
Tiba tiba handphonenya berbunyi. Awalnya dia tidak mengangkat ponselnya itu.
*oke mulai sekarang author pake kata ponsel aja soalnya handphone itu kepanjangan*
Niat untuk mengecek ponselnya bahkan tidak ada apalagi melihatnya. Tapi ponselnya kembali berbunyi dan mau tidak mau dia segera mengangkat teleponnya.
(Joo Hyuk POV)
"Yeo...""Yeoboseyo.. Yeoboseyo.. Hikss.. Joo Hyuk-aa"
"Nugu..?" tanyaku bingung. Suaranya begitu serak pasti dia banyak menangis sehingga aku tidaj dapat mengenali suaranya itu.
"Joo.. Hyuk-aa hikss.. Akhirnya kau mengangkatnya.. Aku.."
"Sung Kyung-aa"
"Hikss.. Ne.. Tolong aku kumohon.. Tolong aku.. Joo Hyuk-aa kumohon.. Hiks... Hikss.." suaranya penuh dengan tangisan yang membuat setetes air jatuh dari mataku. Dan tanganku langsung terkepal.
"Yakk!! Kau dimana sekarang!! Malhae!! " teriakku frustasi.
"Aku.. Tolong aku..hiks"
"Bagaimana aku bisa menolongmu jika saja kau tidak memberitahuku. Kai bodoh??!!"
"Jangan berteriak padaku.. Aku takut.. Aku benar benar takut.. Aku.. Aku.. Akkh!!! "
"Sung Kyung-aa.. Yak!! Apa yang terjadi?"
"Ini benar benar gelap.. Hikss. Toilet ini.."
"Tunggu aku..." kataku dan langsung beranjak pergi. Aku sengaja tidak mematikan ponselku karena kupikir jika aku akan mematikannya Sung Kyung akan semakin takut. Jadi aku terus berkata semuanya akan baik baik saja saat aku berlari menuju toilet wanita.
Ini sudah malam. Aku bahkan heran mengapa dia ada disana.
Saat itu aku sampai di depan toilet wanita, tapi pintunya dikunci.
'Apa dia di bully?' itulah pertanyaan yang terlintas di kepalaku.
"Sung Kyung -aa" apa kau ada di dalam? " tanyaku memastikan.
"Joo Hyuk-aa.. Aku disini"
Dan dengan segera akupun..
== Invisible Love ==
Annyeong guysss...
Gw comeback nihhh..First, sorry for typos's yang berubah menjadi paitt..
Ini chapter terpanjang yang pernah kutulis..
Jan lupa vommentnya 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Invisible Love (End)
FanfictionAku melihatmu hari ini, kemarin dan sepanjang hidupku. Tanpa berpikir hal lain, semua kepalaku hanya terisi olehmu. Seakan aku menunggumu untuk menghapusnya. Tapi, kau tidak sepeka yang kupikirkan. Apa semua kenyamanan dan perhatianku terlihat invis...