Chapter 15

450 32 0
                                    

Happy Reading Guys 😂

== Invisible Love ==

(Joo Hyuk POV)
Sejak jam 3 pagi, kuputuskan untuk bangun saja daripada aku terus berbaring diranjang dan memberi harapan palsu bagi mataku untuk terlelap lebih baik untuk tetap bangun saja.

Aku tidak bisa tidur dan tidak bisa menyalahkan insomniaku yang akhir akhir ini mulai kambuh lagi.

Sejujurnya aku benar benar tidak bisa mengendalikan pikiranku untuk tidak memikirkan Sung Kyung, gadis itu.

Semalaman penuh tanpa jeda aku terus memikirkannya.

'Apa dia baik baik saja?'
'Apa dia tidur dengan nyenyak?'
'Apa dia menangis'

Atau pertanyaan lainnya terus saja menghampiriku.

Aku pastikan aku akan membuat perhitungan pada Luhan soal hal ini.
Apa itu definisi pacar menurutnya? Huh.. Jika saja dia bermain dengan orang lain, pasti aku tak akan semarah ini.

Bagaimanapun dia salah jika bermain dengan orang yang kucintai.

Kuputuskan untuk segera meneleponnya.

"Yeoboseyo.." sahutnya

"Suaramu serak, apa aku membangunkanmu dari tidur nyenyakmu itu?" tanyaku yang bermaksud menyindirnya.

"Kau seperti tidak tau aku saja bro.." balasnya yang rasanya seperti tidak perduli atau lebih seperti tidak tau apapun.

Aku ingin segera mengajaknya beradu mulut saat ini, mengancamnya, atau langsung segera menghajarnya ? Tapi kuurungkan niatku saat ku ingat Sung Kyung menyuruhku untuk berpura pura tidak saling mengenal di sekitaran sekolah.

Ah bodohnya kau Nam Joo Hyuk.

"Yeoboseyo.. Kau masih disana Joo Hyuk-aa?" tanya nya saat aku teridiam.

"Ah.. Tentu saja.."

"Oh kupikir..."

"Hei.. Aku hanya ingin bertanya sesuatu, apa kau mencintai pacarmu? Kau terlihat sedang mempermainkannya?" tanyaku dengan nada yang dibuat buat seperti sebuah candaan

"Tentu saja.. Tidak. Untuk apa harus mencintainya haha. Kenapa memangnya?"

"Jangan mempermainkan perasaannya. Dia sudah cukup menyedihkan, jadi kuharap jangan lukai dia lagi hyung" mohonku padanya.

"Yak! Ada apa denganmu? Apa kau sakit? Kau bahkan memanggilku hyung hehe"

"Tidak. Aku tidak sakit. Aku hanya.. Mengkawatirkan pacarmu itu. Btw tadi dia sepertinya banyak menangis."

"Hyuk-aa Jangan mengkawatirkannya lagi. Kudengar dia sudah terbiasa dengan hal seperti itu. Dia memang sering di bully oleh teman temannya"
Jawabnya enteng yang kemudian membuat hatiku semakin panas. Gadis bodoh itu mencintai pria kurang ajar.

"MAKA DARI ITU KAU HARUS BERHENTI MELUKAINYA BRENGSEKK!!" amarahku mulai memuncak. Dia memang sengaja ingin melukai Sung Kyung dan itu membuatku hilang kendali atas dirinya.

"Yayaya keep slow bro.. Kau pasti masih di alam mimpi. Tenang saja aku tidak akan melukainya lagi. Ini juga masih jam 3 pagi. Tenanglah dan lanjutkan tidurmu"

"Jika kau masih menganggapku sahabatmu setidaknya jangan berlebihan saat menyakitinya dan jika kau seorang pria jangan menyakitinya lagi eoh?" pintaku.

"Baiklah jika itu maumu. Kau pasti salah minum obat, cepatlah sembuh. Jangan berakting seakan hanya aku pria brengsek. Kututup ya?"

"Ne"balasku dan telepon segera diakhiri.

Akupun segera bersiap siap ke sekolah. Dan telah siap saat jarum jam menunjukan pukul 5.

Aku sengaja ingin ke sekolah lebih cepat karena ada yang ingin kupastikan lebih dahulu.

>>

Saat di sekolah akupun tidak langsung ke kelasku. Aku pergi ke kelas Sung Kyung.

Kulirik kelasnya yang tidak jauh berbeda dari kelasku.

Kulihat di sekitarku dan akhirnya kudapati denah kelas. Disini terlihat bahwa Sung Kyung memiliki tempat duduk di paling belakang dan disamping jendela. Tapi.. Tempat duduk itu tidak ada.

Dengan segera akupun menysuri sekeliling dan kudapati sepasang meja dan kursi di bagian depan yang lain daripada yang lain.

Meja itu penuh dengan coretan dan segala macam tepung dan telur.

Dengan segera kuhubungi Chanyeol,Baekhyun,Sehun,dan Hanbin untuk segera datang sekolah dan membantuku untuk membersihkan meja dan kursi tersebut.

Pertama tama kami mengangkat sepasang meja dan kursi di tempatnya semula. Dan kami mulai membersihkannya.

Aku juga menyuruh Sehun dan Baekhyun untuk ikut aku membersihkan loker Sung Kyung.

Tak kusangka lokernya akan seburuk tempat sampah karena dipenuhi dengan surat surat dan coretan coretan disana sini.

Aku segera membaca surat surat itu dan anehnya selalu saja kata kata tidak meng enakan.

"Hyung.. Aku sedikit bingung.." ungkap Baekhyun.

"Wae?" tanyaku yang mendengar ucapannya.

"Kau tak biasanya seperti ini" balas Baekhyun.

"Aku juga berpikir begitu" ucap Sehun.

"Rahasiakan ini dari siapapun. Eoh? Katakan juga pada mereka - Chanyeol dan Hanbin- bisakan?" tanyaku yang lebih terdengar seperti perintah.

"Baiklah.. Aku tidak ingin bertanya lagi. Hyung pasti punya alasan" Sehun memang paling mengerti aku.

" tapi bukankah orang ini sangat menyedihkan? Ternyata di bully itu bukan hal yang baik" ucap Baekhyun.

" kalian saja yang laki laki berpikir seperti itu. Apalagi dia yang notabe sebagai perempuan. Kira kira bagaiamana perasaannya? " tanyaku sambil mengeluarkan sampah sampah yang masih banyak di lokenya itu.

"Ah.. Apa ini loker pacarnya Luhan hyung?" tanya mereka bersamaan dengan ekspresi kaget.

"Ne.." balasku.

"Tapi seharusnya Luhan Hyung yang datang memanggil kami bukan Joo Hyuk hyung" ucap Baekhyun kesal mengingat Luhan lah yang seharusnya melakukan ini semua.

"Dia (Luhan) tidak mencintainya (SungKyung) sama seperti aku mencintainya.. Upss. Apa yang kukatakan?!"
Akupun segera melirik mereka yang sedang menahan tawa.

"Kau berutang penjelasan hyung" ledek Sehun

"Jaga rahasia ini" ancamku dengan tatapan hororku.

"Iyayayaya tapi seharusnya katakan lah pada Luhan hyung, dia akan memberikannya untuk hyung"

"Aku tau.. Tapi itu akan menyakiti Sung Kyung.. Dan tentu saja aku juga."

"Kau memang pria jantan hyung" ledek Baekhyun.
Akupun hanya tertawa menanggapinya.

== Invisible Love==
Guyss.. Akhirnya ceritanya bersambung alias TBC.

Thx for readersnya..
Love u guys..

Don't be silent readerss okok.
Sorry for typo's and don't forget for vomment chingu-aa 😆

Invisible Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang