Epilog

683 36 5
                                    

Cerita belum diedit--

== Invisible Love ==

9 tahun kemudian

Sung Kyung POV

Setelah kepergian Joo Hyuk, akupun memutuskan untuk menjalani hidup sebagaimana mestinya.

Aku sudah menikah, aku menikah dengan pria bermarga Park.

Aku menikah dengannya 4 tahun yang lalu, aku bertemu dengannya di lokasi syuting.

Walaupun sebenarnya aku sudah mengenalnya sebelum itu. Dia adalah sajangnim di sebuah cafe yang memberikanku pekerjaan paruh waktu.

Saat ini aku memiliki seorang anak perempuan berumur dua tahun namanya Park Yoo Kyung.

Walaupun aku sudah berumah tangga, entah mengapa hatiku masih sepenuhnya milik pria itu. Nam Joo Hyuk.

"Chagi.. Aku berangkat " ucap pria itu sambil mengecup kepalaku lembut.

"Hati hati dijalan" akupun melambaikan tanganku kearahnya yang mulai menjauh.

Lagi lagi aku sendiri dirumah ini, rumah dua tingkat bercat putih dengan kolam renang indah dan sebuah ruangan dengan segala kenanganku bersama pria itu. Ruangan yang selalu kukunci rapat.

Tapi hari ini, aku kembali membukanya. Terlihat kasurku dulu, kasur yang pernah kutiduri bersama Joo Hyuk. Foto foto kami dimana mana, sofa yang kami beli saat di Paris, dan boneka teddy bear itu.

Tak tahan akupun mebiarkan anakku tidur dikasurku sementara aku kembali melihat foto foto kami berdua. Air mataku menetes kembali.

Aku merindukannya, sangat merindukannya. Aku mencintai pria yang sudah menunggalkanku.

Akupun terduduk dilantai sambil melihat foto yang berada disampingku. Semua dinding ini dipenuhi oleh foto kami berdua.

"Hyukkie-aa aku merindukanmu. Sangat merindukanmu sampai rasanya aku ingin mati" ucapku sambil menangis tersedu sedu.

"Eomma.. Aku lapal" ucap anakku. Dia masih belum bisa menyebutkan huruf R.

Akupun segera menggendongnya meninggalkan ruangan itu.

>>

"Appa pulang!!" seru Hyung Sik sambil mengecup kepalaku.

Diapun segera menggendong Yoo Kyung.

"Appa!! Tadi eomma menangis" ucapnya yang membuat Hyung Sik menatapku dengan tatapan yang sulit dijelaskan.

Akupun segera menunduk.

"Yoo Kyung. Bermainlah di kamar eoh?" ucapnya. Yoo Kyungpun pergi dari situ.

"Kau tak apa?" tanyanya yang kemudian kubalas anggukan.

"Bagaimana pasien pasienmu? Apa tidak ada yang menyulitkanmu?" tanyaku mengalihkan pertanyaan.

"Kau merindukannya?" tanyanya.

"maafkan aku.. Aku.. Aku..terlalu mencintainya" ucapku lirih.

"Tak apa.. Aku tau." ucapnya yang membuatku merasa bersalah.

>>

2 tahun kemudian

"Hyung Sik-aa awas!!" teriakku saat melihat sebuah mobil yang melaju dengan kencang kearah Hyung Sik.

Karena panik akupun segera melajukan mobilku dan akhirnya mobil itu mengenai mobilku, Yoo Kyung yang berada disampingku masih dapat membuka sedikit matanya. Akupun tersenyum padanya.

"Eomma.. " panggilnya.

"Kita pergi bersama eoh?" bisikku padanya. Diapun mengangguk dan tersenyum sampai akhirnya kami berdua menutup mata kami.

>>

Akupun terbangun dan melihat Yoo Kyung yang berada disampingku. Akupun menyadari bahwa dia kaget melihat kita berdua yang terlihat seperti sebuah bayangan.

"Eomma.." panggilnya. Akupun tersenyum dan segera memeluknya.

"Eomma lihat ke arah appa.. Appa begitu sedih. Dia menangis dan terus berteriak. Aku.. Aku.. Tidak tega" lirihnya. Akupun melihat ke arah Hyung Sik pria itu terlihat begitu menderita.

"Kita tak dapat berbuat apapun." ucapku.

Kami masih saling mendekap sampai sebuah suara menginterupsi.

"Permisi" ucapnya. Kamipun segera berbalik dan mendapati seorang pria dengan dibalut topi hitamnya.

Saat dia membuka topinya, akupun seketika terkejut.

"Kyungi-aa" panggilnya. Sontak akupun terkejut.

Air mataku jatuh seketika. Orang yang kurindukan selama ini, orang yang mengisi hatiku sepenuhnya.

Akupun segera memeluknya.
"Kau jahat. Aku nerindukanmu bodoh. Kau berkata kau hanya akan tidur tapi kau langsung pergi meninggalkanku." ucapku sambil memukul mukul punggungnya.

"Maafkan aku... Aku minta maaf" ucapnya yang terdengar begitu candu.

Akupun melepaskan pelukannya.

"Eomma.. Apa dia.. Pria yang bernama Nam Joo Hyuk? " tanya nya yang kemudian kubalas anggukan.

Diapun segera berlutut pada Joo Hyuk. Akupun kaget.

"Tuan.. Aku tau ibuku sangat mencintaimu, sehingga kumohon bawa dia bersamamu. Dia selalu menangis setiap malam. Appaku selalu saja menghiburnya tapi aku tau appaku sangat sakit melihat ibuku.

Kumohon bawa dia bersamamu sehingga dia bahagia. Dan kumohon biarkan aku hidup lagi, appa akan sendirian setelah kepergian eomma. " jelasnya yang seketika membuatku meneteskan air mataku.

"Baiklah. Aku akan membiarkanmu" ucap Joo Hyuk.

Diapun segera berdiri dan menangkup wajahku.

"Eomma ini saatnya untuk bahagia. Aku tidak ingin kau merindukan tuan Joo hyuk. Ini permintaanku." akupun tersenyum dan mengangguk.

"Katakan pada ayahmu. Aku minta maaf belum bisa mencintainya sepenuhnya. Tapi aku menyayanginya sebagai sahabatku. Katakan padanya jangan terpuruk. Kau harus menghiburnya. Dan untukmu, baik baiklah disana, bahagialah kalian berdua. Eomma mencintaimu Yoo Kyung-aa. Aku akan merindukanmu. Terima kasih telah membiarkanku pergi" akupun langsung memeluknya dan setelah itu diapun pergi menjauh.

"Jadi.. kau hanya akan diam disini?" tanya pria yang berada didepanku.
Akupun hanya tersenyum. Diapun segera menarik tanganku dan segera menciumku lembut.

"Aku merindukanmu" ucapnya.

"Aku juga"

End




== Invisible Love ==

Akhirnya happy ending juga.

Cerita belum diedit. Maaf yah..

But don't forget about vomment guys !!

Thx for my beloved readers 💋

Invisible Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang