Chapter 26

339 25 0
                                    

Happy Reading 💓

== Invisible Love ==

Sung Kyung POV

Dia tertidur begitu lelap dengan tangan yang mengait pada jemariku. Kutatap kembali wajahnya yang pucat itu, seketika akupun membayangkan betapa sakitnya selama ini perasaannya. Tidurnya begitu pulas bagaikan tak ada beban padahal aku sangat tau bagaimana hatinya menahan beban air matanya.

Aku tidak pernah melihatnya menangis sekalipun bahkan untuk sedetik saja keluhannya tak pernah sampai dari ujung telingaku.
Aku selalu menyakiti perasaannya dan dia selalu menunjukan canda tawa yang ternyata palsu dan terkesan miris dihadapanku.

Dia menunggu terlalu lama, dia tidak pernah menyakiti perasaanku, dia selalu ada disampingku, dan selalu membuatku tersenyum cerah di tengah tengah kekelaman hatiku.

Ketika kuamati lagi wajahnya, mengapa aku tidak menyukai pria tampan sepertinya? Lekukan wajahnya saja dapat mempesona wanita diluar sana. Matanya yang cipit dan hidung mancungnya dapat membuat wanita bertekuk lutut dihadapannya. Terlebih lagi dia kaya dan pintar siapa yang tidak ingin bersamanya?

"Kenapa kau memilih gadis miskin sepertiku? Kau bisa mendapatkan yang terbaik" gumamku sambil menghapus air mata yang berhasil lolos dimata kiriku. Betapa menyedihkannya aku yang selalu mengabaikan seseorang yang terbaik yang selalu ada disisiku.

Belum beberapa menit, seseorang datang mengetuk pintu. Akupun mengadakan kepalaku dan menyuruhnya masuk. Ternyata yang masuk adalah kepala sekolah atau bisa dibilang ayahnya Joo Hyuk.

Akupun segera membiarkannya duduk di samping anaknya.

"Bagaimana dia bisa seperti ini?" tanya beliau. Seketika ada perasaan kawatir yang bercampur aduk dengan perasaan takut dan gugup. Bagaimanapun anaknya seperti ini karena kesalahanku.

"Itu semua kesalahanku. Dia mencoba menolongku. Maafkan aku" aku hanya dapat menunduk takut yah seperti itulah.

"Tidak apa apa. Itu semua merupakan salah satu kewajibannya" ucap Pak kepala sekolah yang membuat aku mengerutkan dahiku pertanda tidak mengerti.

"Mianhae Sung Kyung-aa... Appa menyesal telah menelantarkanmu dengan eomma dan adikmu" ucapnya sambil memegang bahuku.

Aku kaget. Dia bukan ayahku, mana mungkin mereka bermain main denganku.

"Anda bukan appaku. Mr.Nam anda ayahnya Joo Hyuk." akupun segera menghempaskan tangannya yang sedang memegang pundakku.

"Saat itu aku dan ibumu hidup bersama tanpa menikah karena ekonomi kita yang sangat tidak mencukupi. Kau berumur dua tahun saat itu, dan adikmu masih sementara dikandungan. Saat itu aku ditawarkan pekerjaan dan akhirnya aku bekerja di suatu perusahaan yang kau kenal dengan perusahaanku. Aku tidak bisa kembali karena telah mencintai wanita lain yang tak lain adalah ibu Joo Hyuk. Mianhae Sung Kyung-aa" lirihnya.

Kepalaku mulai terasa sakit, jantungku rasanya ingin berhenti, terasa begitu sakit.. Sangat sakit.

" Jadi, Joo Hyuk dan aku bersaudara?" tanyaku lagi mencoba memastikan.

"Mianhae" mohonnya lagi.

Tanpa kusadari Joo Hyuk telah membuka matanya. Apa yang harus kulakukan?

"A..apa.. Maksud appa? Aku.. Dan Sung Kyung bersaudara?" lirihnya. Saat itulah aku sadar dia sedang hancur.

"Mianhae Joo Hyuk-aa" maafnya yang terasa begitu berat kudengarkan.

"Appa aku mencintainya!! Kenapa kau menjadi bajingan yang ingin mencabut perasaan anaknya? Pergilah dari ruanganku appa. Ada yang ingin kubicarakan dengan Sung Kyung" perintah Joo Hyuk.

Tatapannya begitu serius dan terkesan kasar. Aku saja tidak dapat mengenalinya, dia Joo Hyuk atau bukan?

Tetapi setelah kepergian Mr.Nam wajahnya berubah. Dia menangis. Sama seperti manusia. Pertama kalinya didepanku.

Hatiku rasanya tertusuk melihat setiap bulir bulir air mata yang lolos dari matanya.

"Bagaimana dengan rencana sebulan?" lirihnya masih dengan air mata itu.

"Mianhae.. Mulai sekarang aku akan mencoba memandangmu sebagai oppa ku dan..."

"Shireo.. Aku benar benar mencintaimu. Aku setiap malam selalu berdoa untuk melupakan perasaanku tapi aku tak bisa apa apa. Aku harus bagaimana? Aku terlalu mencintaimu Sung Kyung. Lagipula hanya satu bulan.. Jadilah pacarku selama sebulan. Aku tidak akan meminta lebih... Tepat satu bulan, setelah itu kau bisa mencari yang lebih baik dariku" mendengar pernyataannya hatiku terasa mencelos keluar. Pasokan udara rasanya akan habis, air mataku selalu singgah diwajahku. Aku hanya dapat mendekapnya. Bahkan dekapanku sangat erat dan aku percaya aku mulai menyukainya.

'Maafkan aku Kyungie-aa, biarkan aku egois sekali ini. Hanya sekali ini.' batin Joo Hyuk.

>>

Satu minggu setelah insiden itu terjadi, aku dan keluargaku akhirnya pindah di sebuah rumah yang mewah tepatnya dirumah Mr.Nam . aku belum bisa memanggilnya appa karena entah mengapa ada sebuah perasaan benci yang membekap mulutku.

Isterinya telah diceraikannya, dan sehari setelah insiden itu, dia langsung menikah dengan ibuku.

Kamarku berada dilantai atas disamping kamar Joo Hyuk, Tapi nihil bagiku menemukannya. Seminggu ini dokter menahannya dirumah sakit. Entah apa yang mereka lakukan, aku hanya mempercayakannya pada dokter rumah sakit itu. Tapi aneh saja, lukanya juga semakin kering dan mereka masih menahannya.

Tak kusangka namja itu dapat membuatku memikirkannya siang dan malam, saat disekolahpun aku hanya berdiam diri. Tak ada teman dan siapapun.

Gayoung pergi dan Joo Hyuk masih dirawat tanpa kabar. Hari hariku begitu kelam walaupun tak ada lagi yang menindasku dikarenakan mereka tau bahwa aku adalah anaknya kepala sekolah sekaligus pengusaha terbesar. Gosip itu merambat hampir diluar sekolah layaknya ombak dipantai.

Temanku hanya satu pasang yaitu Jisoo dan Ji Soo. Aku menjadi berteman dengan mereka berkat Joo Hyuk. Mereka adalah orang yang baik. Pantas saja aku hampir menyukai Jisoo atau sudah kali yah? Akupun bingung.

Aku masih menutup mata dikasurku membiarkan matahari menghantam wajah putihku. Aku terlalu malas untuk bangun. Toh aku tak bisa berbuat apa apa.

Tapi tiba tiba suara ketukan kaca terdengar ditelingaku. Walaupun berat rasanya aku tetap membuka mataku dan dibalik pintu kaca milikku ada sebuah beruang teddy berwarna putih berukuran sebesar diriku mungkin berada tepat didepan mataku.

Karena penasaran, akupun segera menghampiri boneka itu. Ternyata ada tombol di pita yang dikenakan teddy.

Tak menunggu waktu lama akupun memencat tombolnya... Dan..

"Bogoshipeo Kyungie-aa"

== Invisible Love ==
Annyeong yeorebuunn 💋
It's me author nim 🎉
Nayana nayana !!

Demi Park Jihoon kesayanganku ada apa dengan ceritanya?

Alurnya gaje banget...
Itu karena aku malas -_- capek banget kalu cuman di read doang nggak di vote.

Gimana ? Happy ending or sad ending? Itu terserah kalian. Gomawoo 💓 bye bye 💕

Invisible Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang