Musibah/Hal Indah?

1K 52 1
                                    

Untukmu #2
"Entah. Yang terjadi saat ini musibah atau hal yang indah. Detik itu juga cerita kehidupan kita mulai berubah"
-adnov-

(Hari ini, teruntuk Aruna Regan!)

***

Kukuruyuukkk...!


Suara kokok ayam terdengar lewat indra pendengaran. Hawa dingin juga dirasakan oleh kulit perempuan berbadan mungil saat ini.

Hoaammm..

Runa terbangun dan langsung melebarkan badan dan tangannya. Ia mengusap kedua matanya. Badan Runa terasa pegal-pegal tak karuan. Tulang persendiannya terasa ingin copot dari badannya. Ia mengamati jam berbentuk doraemon miliknya yang berdiri kokoh di atas meja belajar miliknya.

Ia pun beranjak membuka tirai jendela dan mengizinkan hangatnya sinar mentari pagi masuk. Ia berjalan tak karuan karena masih menahan kantuk yang masih melandanya. Tenaganya benar-benar sirna untuk tadi malam!

Ia menyambar sebuah handuk berwarna hijau muda kesayangannya dan langsung memasuki kamar kecil untuk mulai membersihkan diri.

Setelah beberapa menit ia berkutat dengan air di dalam kamar mandi,akhirnya ia pun selesai. Runa sudah rapi dengan setelan seragam berwarna putih Abu-abu serta dasi yang terpasang di lingkar lehernya.

Ia melangkah menuju kursi tempat biasa ia melakukan riasan dan berdandan. Bedak tak lupa ia balurkan ke wajahnya dan sedikit lipbalm untuk memerahkan bibirnya yang mungil. Runa meratakan lipblam miliknya agar tak terlihat cemong.

Rambut Runa hari ini dikuncir kepang tempel. Ia nampak anggun hari ini. Buku-buku pelajaran tak lupa ia masukan ke dalam tasnya yang berwarna hijau tua. Runa memang termasuk anak yang sangat rajin. Tas yang ia bawa selalu saja terasa berat dipundak. Berbeda juh dengan teman-temannya yang membawa buku paket satu saja enggan rasanya.

Ia berangkat agak awal hari ini agar tak terlambat sampai disana.

"Bundaaa,aku berangkat dulu ya,Assalamualaikum!" teriak Runa yang sudah berada di atas sepedanya.

Runa pun mengayuh sepedanya dengan santai sembari menikmati sepoi angin. Senyuman tipis tergambar di bibir Runa dengan mata yang berbinar-binar. Orang-orang yang sedang sibuk berkutat dengan kemacetan,kakek-nenek yang sedang berdua di taman , ibu rumah tangga yang menyiram tanaman. Semua ia lihat sepanjang jalan.

Wuushhhh!!

Sebuah mobil tiba-tiba melintas di jalanan dengan kecepatan tinggi,yang membuat jalanan penuh dengan kabut debu. Runa yang menghirup debu,langsung batuk-batuk dan kurang memperhatikan jalan. Pandangannya kini berkurang dengan kabut pasir yang berterbangan. Runa tak bisa melihat sedikitpun jalanan yang ada di hadapannya.

Tin..tinn!! Suara klakson mobil sedan berwarna hitam mengkilap melaju di hadapan Runa.

Gubraakkkk!!!

Mobil itu seketika mengerem mobilnya dengan cepat. Kecelakaan tak bisa dihindari. Runa tertabrak mobil itu dan langsung terpental jauh dari mobil dan sepedanya. Semua buku yang ia taruh di keranjang hancur berantakan. Bajunya kotor terkena cipratan air yang berada disisi jalan.

Aruna&ReganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang