"Setiap kali melihat kamu melakukan sesuatu. Tersenyum,tertawa,bahkan berbicara. Keinginan untukku tersenyum selalu muncul begitu saja"
-Aruna&ReganSelamat membaca!
***
Semua kelas sudah memulai pelajaran masing-masing. Koridor pun hanya menampakan petugas kebersihan yang sedang mengepel lantai.
Kini kelas Runa sedang menjalani pelajaran fisika. Mata pelajaran yang paling membuat semua murid di kelas ingin sekali keluar dari ruangan. Semua anak mendengarkan Pak Eko yang tengah menjelaskan rumus rumus yang rumit , bahkan serumit kehidupan Runa setelah bertemu dengan selebgram ganteng itu.
Lain halnya dengan anak-anak yang berusaha sekuat tenaga mendengarkan materi pelajaran fisika , Aruna dan Sabrina sibuk berbincang berdua hingga tak menghiraukan pelajaran. Sabrina mengerinyitkan dahi saat melihat Aruna yang menatap kedepan dengan tatapan redup."Heh run , kamu kenapa sih?". Suara Sabrina dibuat serendah mungkin,namun masih bisa didengar oleh Aruna.
Aruna tetap saja menatap depan tanpa menjawab kicauan Sabrina. Sabrina pun langsung menyenggol bahu Runa dengan keras. Perempuan berkacamata itu langsung terperanjat kaget dan menatap bingung sahabatnya itu.
"Ngapain sih Ina," tanyanya sembari mengerinyitkan dahi.
"Kamu kenapa ngelamun gitu,aku tau kamu pura-pura dengerin materi pak Eko."
"Emang aku kenapa?nggak ngelamun kok"jawab Runa kebingungan.
"Kamu ada masalah ya?"Sabrina menodongnya dengan sebuah bolpoin berwarna merah muda.
"Nggak ada,"
"Nggak usah bohong , cerita dong.Ke sahabatnya sendiri masa nggak mau cerita."
"Udah dibilang ngga ada,"jawab Runa sembari menaikan alisnya.
"Oke kalo gitu , ntar pulang sekolah ke cafe biasa. Kamu harus cerita masalah kamu ke aku". Jawab Sabrina dengan santai. Kini Sabrina mengganti arah badannya ke depan dan kembali mendengarkan materi Pak Eko.
"Aku kan udah bilang nggak ada masalah Ina," celoteh Runa yang tak digubris oleh Sabrina.
***
Teng..teng..teng!!!!
Suara bel pulang berdentum dengan nyaringnya. Semua murid keluar dengan ulasan senyum bahagia. Melangkahkan kaki dengan semangat.
Terlihat dua wanita berparas cantik tengah berjalan melewati koridor sekolah sembari berbincang.
"Aku mau diantara kita nggak ada yang saling dipendam Run. Kamu harus cerita apapun Ke aku , walau masalah sekecil biji cabe pun aku bakal dengerin,"ujar Sabrina dengan sedikit serius.
"Emang aku mendam apaan. Terus kenapa bisa kamu nyimpulin kalo aku lagi ada masalah?"balas Runa sambil menoleh ke arah Sabrina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aruna&Regan
Teen FictionMichelle Ziudith as Aruna Rizky Nazar as Regan Betapa sulitnya menyayangi laki-laki yang dipuja banyak wanita-Aruna Tampan tidaknya engkau , Cantik tidaknya engkau.Akan ada seseorang yang dengan ikhlas melabuhkan hati tulusnya.Berusaha sekuat tenaga...