Selamat membaca guys!
***
"Kamu!Keinan Athala Putra. Murid langganan dapat hukuman dari sekolah,dan sudah dicap brandal sama semua murid,"Pak Ahmad Berdiri di depan Keinan sambil menatap tajam.
Kini Pak Ahmad berjalan beberapa langkah dan beralih menatap Regan dengan mata yang membara.
"Dan kamu!Regan Aksa Kusumanegara. Murid baru,tampan,tapi ternyata perilaku tak sopan dan ikut-ikut Keinan jadi berandalan,". Nada pak Ahmad kini sangat tegas sampai bergema di seantero ruang kepala sekolah.
Regan dan Keinan hanya menunduk Regan memilin-milin kepalan tangannya,sementara Keinan bersikap layaknya tak takut dengan semua ini. Ia hanya menggigiti bibir bawahnya bersama dengan lirikan mata tajam.
"Bapak sudah peringatkan kamu Keinan ,untuk tidak berkelahi lagi. Bapak sudah berapa kali panggil orang tua kamu kesini,"pak Ahmad menganggukkan kepalanya sambil didekatkan ke wajah Keinan si anak songong.
"Dan kamu Regan. Kamu baru beberapa hari masuk sekolah ini,dan kamu sudah bikin masalah,". Kepala Pak Ahmad menoleh ke arah Regan.
Pak Ahmad pun berjalan menuju kursi empuknya dan langsung duduk."Kalo kalian masih saja bertengkar di sekolah ini,bapak akan skors kalian selama satu minggu,".
"Bapak akan kasih kalian konsekuensi untuk hal ini. Regan. Bapak minta orang tua kamu besok datang menemui bapak ke sekolah. Kamu juga Keinan. Dan bukan cuma itu. Kalian akan bapak kasih hukuman untuk membersihkan ubin lantai selama tiga hari,". Pak Ahmad melayangkan tiga jemarinya.
"Mengerti kalian?!"tanya tegas Pak Ahmad yang membuat Regan dan Keinan sontak kaget.
"Mengerti pak,"jawab mereka berdua serentak.
"Kalau begitu,kalian sudah boleh keluar dari sini,tapi jangan lupa,hukuman kalian dimulai hari ini!". Pak Ahmad bersedekap diatas meja.
"Permisi pak,Assalamualaikum,"ujar Regan dan Keinan.
Mereka berjalan keluar dari kantor guru dengan berdampingan.Mereka tak saling tatap sedikitpun,namun masih saja bersebelahan.
"Lo baru pertama kan dapet hukuman,kaget ya lo,"cetus Keinan memecah keheningan.
"B aja gue.Udah biasa ngepel dirumah kali,"jawab Regan singkat.
Keinan terkekeh."Cowo kaya lo ngerjain kerjaan rumah juga ternyata,freakk cooyy!".
Keinan menatap jalanan koridor sepi. Lorong-lorong sunyi tak ada satupun orang. Mungkin saja mereka semua sekarang sedang menerima ilmu dari guru masing-masing.Mereka yang memiliki niat untuk belajar ke sekolah. Bukan seperti mereka berdua yang ada dipikirannya hanya bertengkar.
Entah apa yang membuat mereka berdua seperti ini.Baru pertama kali bertemu sudah menjadi musuh bebuyutan.Pertemuan yang tak apik tentunya.
"Ini tadi saya disuruh Pak Ahmad buat kasih ini ke kalian,".
Salah satu office boy yang ada di sekolah menyodorkan satu ember dan dua pel yang masih rapi kainnya.
Mereka berdua menatap office boy itu sambil menerima alat pel.Keinan mengambil alat pel itu dengan angkuhnya.
"Jangan lupa!sampe bersih ngepelnya!". Nampaknya office boy itu mengejek mereka berdua. Sontak Keinan dan Regan langsung melayangkan tongkat pel perlahan. Seketika kaki office boy itu langsung lari terbirit-birit menghindari dua cowok garang itu.
Keinan menata rambut licinnya dengan jemari,sementara Regan menatap tajam Keinan.
"Lo kenapa liatin gue,gue ganteng ya?". Keinan memiringkan sudut bibirnya.
"Ganteng gue maksimal coyy!"jawab Regan sambil menata rambut kerennya dengan jemari tangan.
Keinan terkekeh. "Ganteng dari bolongan jarum tuhh,". Keinan menjawab songong.
Kini Regan tak menggubrisnya. Regan mulai memasukkan kain pel ke dalam ember agar basah. Setelah di rasa semua bagian sudah diresapi air,Regan memeras sekejap dan langsung ia tempelkan ke lantai.
Sementara Keinan menatap tongkat pelnya sekejap dan langsung mencelupkan ke ember. Keinan ingin mengikuti jejak Regan,yaitu mulai mengepel lantai. Setelah semua basah,tiba-tiba Keinan dengan santainya mengibas-ngibaskan kain pelnya,yang membuat cipratan air menjalar kemana-mana.
"Woyy..woyy..santai coyy!". Regan beranjak dari bungkukkannya. Kini Regan berdiri tegap menoleh Kearah Keinan.
"Kenapa?!masalah buat lo. Gue lagi meres ini pel,lo kagak liat apa!?". Keinan menatap Regan sambil menaikkan dagunya bersamaan dengan kibasan kain pel yang masih ia lakukan tanpa dosa.
"Meres bukan kaya gitu bego!Airnya nyiprat kemana-mana,punya mata kan!"Regan mengentikan kegiatan pelnya sebentar.
"Lo ngajak gue berantem lagi nih?!". Keinan memajukan satu kakinya sambil memajukan bahu kokohnya.
"Kagak urusan gue!". Regan melanjutkan kegiatan mengepelnya dengan santai sambil mendengarkan musik dengan earphonenya. Kepalanya dalam sedetik langsung bergoyang menyerupai irama.
Keinan pun menatap Regan kesal,yang akhirnya menendang ember yang ada didepannya. Namun,semua itu tak digubris oleh Regan sedikitpun.
Jam istirahat akan tiba sebentar lagi. Mereka segera menyelesaikan semua ini sebelum istirahat agar tak banyak murid yang melihatnya mengepel.
Tiba-tiba Regan dan Keinan memasukkan tongkat pel ke dalam ember secara bersama.Mereka kini saling melotot satu sama lain sambil memajukan dagu.
"Gue dulu coy!".Regan berkata dengan erangan.
"Kagak!Gue dulu."
"Tadi gue dulu yang masukin!".
"Kata siapa lo masukin dulu,gue kali,".
Mereka sibuk bertengkar sambil menggoyang-goyangkan ember. Dalam dua detik,ember berwarna biru muda itu menumpahkan air kotor yang ia gunakan untuk mengepel.
Kini Regan dan Keinan mengalihkan lototan matanya ke ember. Dua detik kemudian mereka saling tatap dengan mata yang terbuka lebar dan dengusan nafas hidung yang meninggi. Akhirnya mereka berdua menghela nafas bersama. Dengan berat hati mereka kembali mengepel tumpahan air itu.
Regan dan Keinan hanya memasang wajah datar dan muram. Mukanya kini tambah lusuk dengan baju yang kotor serta semuanya sudah berantakan.***
Ingatkan jika ada kesalahan penulisan huruf,kata,atau kalimat!😊
Jangan lupa follow,baca,dan vote ceritanya.
Salam terhangat,Adenoovia.JANGAN LUPA COMMENT&VOTE
KAMU SEDANG MEMBACA
Aruna&Regan
Teen FictionMichelle Ziudith as Aruna Rizky Nazar as Regan Betapa sulitnya menyayangi laki-laki yang dipuja banyak wanita-Aruna Tampan tidaknya engkau , Cantik tidaknya engkau.Akan ada seseorang yang dengan ikhlas melabuhkan hati tulusnya.Berusaha sekuat tenaga...