Berusaha (2)

32 4 0
                                    


"Akan selalu ada orang yang tidak menyukaimu. Sebaik apapun kamu"
-an-
Selamat membaca Aruna&Regan ^_^

***
Sebelumnya...

Aruna pun cepat-cepat menuju kelasnya lagi. Ia pun masuk ke kelas dengan membawa paperbag. Namun baru satu langkah melewati pintu, Aruna langsung jatuh karena kaki Gita yang sengaja menjegal kaki Aruna.

"Aduh!" Runa sudah tersungkur di lantai.

"Apaan sih lo Git! Kayak anak kecil lo!" Sambar Sabrina sembari mendorong Gita.

"Makin deket aja tu sahabat lo sama si selebgram. Nggak tau aja akibatnya" kata Gita dengan sinis.

"Udah Ina , aku nggakpapa. Ayo duduk"
Merekapun kembali duduk di bangku.

"Lo mau aja si Run digituin sama dia. Sebel gue"

"Nggakpapa" jawab Runa yang ditirukan oleh Sabrina. Sabrina sudah tahu pasti bahwa jawaban Runa tak lain hanya kata 'nggakpapa'.

"Kalo aku balas nanti malah tambah masalah" kata Runa.

"Terserah deh".

"Oh ya Ina , bantuin aku buat nggak terlalu dekat sama Regan ya. Aku nggak mau buat masalah cuma karena dekat sama dia"

"Terserah deh, Run"
Tak lama bel pun berbunyi. Mereka pun memulai belajar dikelas.

                                     ***
Tak terasa pelajaran di kelas hari ini sudah hampir selesai. Jam menunjukan pukul 15.00 WIB yang artinya kurang tigapuluh menit lagi mereka semua pulang.

Jam terakhir di kelas Aruna hari ini adalah matematika. Bayangkan saja, pelajaran matematika ada di jam terakhir. Rasanya sangat bosan dan frustasi. Ketika pelajaran matematika, tigapuluh menit saja terasa seperti berjam-jam. Hingga akhirnya suara yang ditunggu-tunggu berbunyi dengan lantang.

Teng..Teng..Teng..Teng..Teng..

"Baik anak-anak, Ibu tau pasti kalian sudah pusing kan. Mari kita akhiri pelajaran hari ini. Terimakasih untuk kalian yang selalu mau berusaha. Sampai jumpa di pelajaran berikutnya, Ibu pamit yaa..." kata Bu Siska,guru matematika yang terkenal sangat ramah.

"Terima kasih, Bu...!" suara murid laki-laki saling bersahutan yang dibalas dengan senyuman oleh Bu Siska. Semua bersiap-siap untuk pulang dengan wajah yang sumringah dan cerah. Siapa saja jika mendengar bel pulang pasti senang. Namun untuk hari ini, tidak untuk Aruna.

"emmm.. Run, lo yakin ngga mau bareng gue pulangnya?" Tanya Sabrina sembari mengangkat tasnya.

"Iya..kamu duluan aja nggapapa,"

"Okedeh kalo gitu, gue duluan yaa.. lo hati-hati disini ntar ada.." mata Sabrina melihat ke sekeliling kelas.

"Udah deh! Nggausah aneh-aneh. Sana pulang!" omel Runa.

"Iya-iyaa... gue pulang yaa" teriak Sabrina sembari berjalan keluar kelas.

"Eh Ina, jangan lupa yang tadi yaa!" Ucap Aruna dengan lantang, yang dibalas jempol oleh Sabrina. Setelah punggung Sabrina menghilang dari pintu kelas, Aruna berjalan menutup pintu dan melanjutkan tulisannya di buku sambil mendengarkan musik dengan earphone.
Hari ini Sabrina pulang sendirian tanpa Gino karena sang kekasih ada latihan basket persiapan untuk pertandingan minggu depan.

Aruna&ReganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang