"Jadikan setiap hal yang terjadi di sekitar kita sebagai pelajaran kehidupan yang perlu di pahami dan diikhlaskan"
-an-
***
Sebelumnya...
"Itu siapa lagi hayo...tadi Bunda lihat bukan nak Regan?"
"Teman, Bunda... siapa lagi kalo ngga teman" jawab Aruna dengan sedikit nada sewot.
"Iya iya... yaudah kamu mandi dulu sana. Bunda sudah masak untuk kamu"
"Siap, Bun" jawab Runa sambil hormat kepada Bundanya. Bunda hanya berdiri sembari terkekeh kecil melihat tingkah lucu putri satu-satunya itu.
Beberapa saat setelah mandi, Aruna bersiap untuk makan. Baru saja ia mau duduk, dering di ponselnya berbunyi. Dahi Aruna pun langsung mengerinyit saat melihat pesan yang masuk di ponselnya,karena hanya tertera nomor tanpa nama.
+62 83095748XXX
Gue udah sampe rumah hehe...
***
Setelah melihat pesan itu, Aruna makan sembari berpikir siapa pengirim pesan tanpa nama itu. Aruna juga tidak berani membalas pesan tersebut.
+62 83095748XXX
Gue udah sampe rumah hehe... (18.10)
Gue Keinan Run, gue tau kenapa lo ngga bales karena lo takut kan haha (18.30)
Setelah membaca pesan tersebut, kini sekarang yang terpikir olehnya adalah, Keinan mendapat kontaknya dari siapa. Akhirnya Runa pun menyimpan nomor tersebut.
KEINAN
Gue udah sampe rumah hehe... (18.10)
Gue Keinan Run, gue tau kenapa lo ngga bales karena lo takut kan haha (18.30)
Oh Keinan, syukur deh kalo udah sampe.
(18.40)Makasih ya sekali lagi udah nganterin saya.
Sama-sama, Run.Santai aja sama gue. Lo udah makan belum(18.40)
(18.50)Udah,Kei. Baru aja...
Kapan-kapan gue main ke rumah lo ya(18.51)
Kini Keinan sedang menatap layar ponselnya dengan smirk orang jahat. "Gue bakal bales dendam sama lo, Gan. Lewat cewek ini" ucapnya sembari melihat ke arah ponselnya. Ia akan melakukan balas dendam sampai Regan mau minta maaf kepadanya.
"Belajar apa main hape. Udah ayah bilang kan, kamu itu mesti belajar. Biar ngga modal ganteng doang haha ..." ujar Ayah Keinan yang tiba-tiba sudah berdiri di ambang pintu kamar Keinan.
"Ish Ayah! Ngagetin aja dah..."
"Belajar sana, Ayah ngga mau lagi ya dipanggil karena kamu bikin ulah,"
"Bukan aku yang mulai duluan,"
"Berarti kamu ngga bisa kontrol emosi kamu. Ganteng-ganteng kok emosian,"
"Silahkan jika tidak ada kepentingan, bisa keluar" kini Keinan sedang mengusir Ayahnya dengan bercanda dengan gaya tangan yang mempersilahkan keluar dari ruangan.
Ayahpun mulai berjalan keluar, namun tiba-tiba Ayah Keinan berhenti dan berbalik arah lagi.
"Eh..eh..eh.. kenapa ini balik lagi. Ayo silahkan keluar, Ayah,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aruna&Regan
Novela JuvenilMichelle Ziudith as Aruna Rizky Nazar as Regan Betapa sulitnya menyayangi laki-laki yang dipuja banyak wanita-Aruna Tampan tidaknya engkau , Cantik tidaknya engkau.Akan ada seseorang yang dengan ikhlas melabuhkan hati tulusnya.Berusaha sekuat tenaga...