Untukmu#4
"Apa ada yang salah jika semuanya tentangmu?"
-adnov-
***
Sinar hangat pagi mulai menyentuh kulit. Langit malam berganti dengan pagi yang begitu menyejukkan hati. Kokok ayam berlomba-lomba membentuk irama serta cicitan burung menambah nada.
Runa sudah siap duduk di depan cermin yang ada di kamarnya. Hari ini ia menguncir rambutnya hanya setengah dan setengahnya lagi digerai. Perlahan ia sisir rambut halusnya dan membelainya. Lengkungan bibir tipis ia ciptakan untuk mengawali hari yang begitu cerah ini. Ia menatap paras lembut nan polosnya itu ke cermin yang ada dihadapannya. Tangannya meraih kacamata yang tergeletak di dekat parfumnya dan langsung mengenakannya. Ia bahagia karena Bundanya mengizinkannya untuk berangkat sekolah.
"Runa,sudah siap atau belum?" kata Bunda yang tiba-tiba muncul di depan pintu kamar Runa.
"Eh Bunda,sebentar ya bun aku mau nyiapin buku-buku dulu,"
"Kalo sudah nanti langsung turun ya,sudah ditunggu Ayah di meja makan,"lanjut Bunda. Runa mengangguk dan tersenyum. Ia pun bergegas mengambil tumpukan buku dari almari mini yang terletak di sisi ranjangnya dan melingkarkan tas punggungnya.
Kaki Runa melangkah keluar dari kamar dan langsung menuruni anak tangga dengan telaten.
"Pagi Ayah Bunda!"sapa Runa saat sampai di meja makan miliknya. Runa pun langsung duduk dan mengambil sarapan pagi. "Pagi,sudah mendingan tuh lukanya?" tanya Ayah. Runa tersenyum lebar dan mengangguk sembari menyambar sarapan yang ada di meja makan.
"Sini Bunda lihat.Semoga cepet sembuh ya,biar nggak pake perban kaya gini lagi,"ujar Bunda sambil membenarkan perban milik Runa.
"Apa kamu mau bareng Ayah aja naik mobil,daripada naik sepeda nanti ditabrak lagi,"canda Ayah Runa.
"Loh , memang sepedaku sudah diperbaiki?"tanya Runa.
"Tadi malam kan Regan kesini,dia nganterin sepeda kamu,tapi dia bilang sama Bunda katanya beritahu kamu nya besok pagi saja,ya sudah Bunda baru beri tahu sekarang," jelas Bunda dengan suara lembut.
***Flashback on
"Assalamualaikum tante,"ujar Regan saat sampai di depan pintu rumah Runa.
"Waalaikumsalam.Eh kamu nak,ada apa ya?" tanya Bunda sambil membuka lebar-lebar pintu rumah.
"Mau ketemu Runanya ada tante,sama ini sekalian sepedanya tadi sudah dibenerin,itu sudah Saya taruh di dekat garasi,"jelas Regan.
"Ohh ada kok,biar saya panggilkan dulu," Bunda Runa menepuk lembut bahu Regan.
"Emm tante,saya mau minta tolong sama tante,jangan bilang dulu kalo sepedanya sudah saya perbaiki,bilangnya besok pagi saja ya,"pinta Regan. Bunda Runa mengangguk sambil tersenyum.
"Makasih sudah dibenerin,bayar berapa nih Bunda,"canda Bunda. Regan terkekeh geli.
"Aduh tante,memang saya montir,nggak usah bayar,lagian saya juga yang salah,"ucap Regan. Ibu Runa tersenyum lebar.
"Ya sudah,kamu duduk di kursi dulu, Bunda mau panggilkan Runa sama bikin minuman untuk kamu,"kata Ibu sembari tersenyum kepada Regan.
Flashback off
***
"Bunda juga nggak tau kenapa harus pagi ini beri tahunya," lanjut Bunda menjelaskan. Runa hanya bengong menatap Bundanya."Kamu bareng ayah saja ya,kan kamu masih sakit,"sahut Ayah.
Runa menggeleng cepat."nggak usah Yah,aku suka naik sepeda,lagian yang sakit kan bukan kaki atau tangan,yang sakit ini kan?" ujar Runa sambil menunjuk dahinya yang di perban.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aruna&Regan
Roman pour AdolescentsMichelle Ziudith as Aruna Rizky Nazar as Regan Betapa sulitnya menyayangi laki-laki yang dipuja banyak wanita-Aruna Tampan tidaknya engkau , Cantik tidaknya engkau.Akan ada seseorang yang dengan ikhlas melabuhkan hati tulusnya.Berusaha sekuat tenaga...