Stalker

413 29 1
                                    


"Gue didera perasaan dilema. Saat orang yang paling dekat dengan gue,sama-sama menyukai apa yang gue cinta"

-Dito dengan segala dilemanya-


Dito kini hanya sibuk dengan ponselnya. Ia kini hanya berbaring di ranjang kesayangannya. Ini tak biasa bagi Dito. Jam segini biasanya Dito sibuk berkutat dengan laptop kuliah miliknya. Menggambar bangunan yang tergambar dari imajinasinya. Dito memang kakak satu-satunya yang dimiliki oleh Regan .Ia kini sudah menjajaki kuliah semester empat,namun wajahnya bisa diakui masih seperti anak ABG. Bisa jadi.

Mata binarnya terus mengamati ponsel yang ia taruh di depan mukanya. Jarinya terus menggeser dan terkadang jari telunjuknya ia tekan dua kali dengan cepat. Dito saat ini sedang menjadi stalker akun sosial media milik anak SMA. Terdengar aneh mungkin.

"Bener-bener cantik nih anak,"celetuknya tiba-tiba sambil terkekeh. Kepalanya menggeleng sambil meletakkan unjung-ujung jarinya ke mulut tipisnya. Senyum simpul muncul seketika.

"Lo lagi ngapain kak,tumben main hape,biasanya sama kesayangan lo tuhh,". Regan menunjuk Laptop kakaknya dengan gerakan dagu.

Suara itu tiba-tiba muncul dari ujung pintunya. Regan sudah berdiri tegap sambil menyedekapkan kedua tangannya. Dito yang melihat adiknya nyelonong begitu saja masuk ke ruang pribadinya langsung mengomel. Ponsel yang dari tadi ia tatap dengan lama kini ia buang di ranjang begitu saja.

"Kamu ngapain kesini,nggak salam atau permisi dulu,"omel Dito.

"Oke..oke..Assalamualaikum kakak gue yang paling ganteng,".
Kini Regan menjelaskan suaranya saat mengatakan Paling Ganteng sambil memasang wajah tak ikhlas.

"Waalaikumsalam,kamu ngapain kesini?mesti ada maunya nih,". Tuduh Dito dengan seenaknya.

"Enak aja kalo ngomong,dikamar sepi,ayah sama mama dari tadi belum pulang,yaudah deh kesini,"jelas Regan.

"Oh iya,aku tadi liat kakak senyum-senyum sendiri lihat handphone,kenapa?udah punya tambatan hati nih?". Sambung Regan dengan nada menggoda.

"Apaan sih kamu , anak kecil nggak perlu tahu,sok tahu banget ,"ujar Dito sambil mengacak-acak rambut Regan.

"Apaan sihhh,lepasin,nih rambut udah gue tata lama banget,"omel Regan yang sudah duduk di sudut ranjang kakaknya. Dito hanya tertawa mengejek melihat adiknya yang alisnya mengkerut karena ulahnya. Dito pun melangkah menuju meja yang terdapat laptop diatasnya. Ia melanjutkan tugas kuliahnya.

"Oooo jadi lagi stalker temen aku nihh,".Suara Regan mengancurkan keheningan. Dito yang mendengar langsung membalikkan kursinya dan menghadap Regan yang kini sudah terlentang di ranjang Dito dengan santai sambil mengamati ponsel kakaknya.

"Emang kenapa,lo cemburu kalo gue stalker TEMAN lo itu?".

Kini kakaknya menjadi lebih gaul dengan panggilan lo gue. Dito memantapkan suaranya saat mengatakan kata Teman. Regan menatap kakaknya dengan tatapan sinis sambil mengerinyitkan dahinya.

"Ya cemburu lah,orang gue suka sama dia,". Regan menjawab dengan entengnya.

"Ooo jadi sekarang udah mulai suka nih,selama ini banyak cewek yang deketin lo,dan baru dia yang lo terima?"tanya Dito dengan heran.

"Yaiyalah banyak yang deketin gue,gue kan ganteng , selebgram lagi,". Kini Regan menyombongkan dirinya. Dito terkekeh geli.

"Lo nggak boleh gitu,lo cowok , nggak cuma modal ganteng aja,kesetiaan juga penting,".

"Kok lo malah jadi ceramahin gue sih kak,gue tau kali. Makanya sekarang gue lagi berusaha ngejar cewek yang gue suka,".

"Bagus kalo gitu,"jawab singkat Dito sambil Berjalan menuju ranjang.

"Tapi gue bingung deh kak,".Regan menegapkan tubuhnya sambil memeluk guling warna krem milik kakaknya .

"Bingung kenapa?"

"Cewek secantik Runa,bisa-bisanya dia dicap sebagai cewe terculun disekolah. Bayangin apa yang culun dari dia?.Dia cantik,manis,pinter,rapi lagi,". Regan kini memuji gadis yang ia suka.

"Maksudnya?cewek terculun?gimana bisa?"tanya Dito sambil memajukan wajahnya karena tak percaya.

"Yahh..gue juga nggak tau,dan Gita salah satu cewek termodis katanya yang ada di sekolah,sering bully dia,".

"Bener-bener banget tuhh orang,".

"Loohh kok gue malah curhat-curhat gini sih ke elo,yaudah gue mau ke kamar dulu,".

Regan baru saja tersadar dari hipnotis kakaknya. Regan beranjak dari ranjang Dito dan berjalan keluar kamar.

"Salah sendiri tiba-tiba curcol,"ledek Dito. Regan yang sudah berada di depan pintu tiba-tiba berhenti dan balik badan berjalan menuju Dito kembali.

"Lah kenapa lo balik?mau curhat lagi?"ledek Dito sambil terkekeh.

"Nihh guling loo!".

Regan melemparkan guling warna krem itu ke wajah kakaknya tanpa merasa berdosa sedikitpun. Dito hanya terkekeh melihat kepergian Regan setelah menerima lemparan guling dari Regan.
                        

  ***

Aruna hanya duduk terdiam di depan jendela yang ada dikamarnya. Menatap gugusan bintang yang tersusun tapi dengan gradasi langit malam yang begitu indah. Bulan terang kini menampakkan cahaya cerianya. Berbeda dengan hatinya yang sedang tak karuan hari ini. Pikirannya kini sedang terbayang-bayang dengan kejadian hari ini. Dalam pikirannya terbesit,ia harus menjauhi Regan demi keselamatannya. Benar kata Gita. Ia tak pantas bagi cowok kece dan selebgram. Sementara ia hanya cewek yang di cap sebagai cewek terculun.

Runa melepaskan kacamata yang ia kenakan. Perlahan,Runa mengusap wajahnya agar terasa lebih segar .Ia ingin melupakan semua kejadian tadi. Runa masih tak percaya dengan semua yang dilakukan oleh Regan untuknya.
Runa mengambil kamus berwarna biru itu dan menatapnya. Runa menghela nafas sambil memejamkan matanya sejenak.

"Kenapa kamu ngelakuin ini semua Regan,"ucapnya samar-samar.

Runa menggigigit bibir bawahnya sambil menatap kosongnya jalanan malam ini. Kini ia hanya berpikir tak sepantasnya ia memikirkan seorang lelaki tampan yang menjadi idaman para cewek.

Runa beranjak dari sisi jendela menuju meja belajar nya untuk meletakkan kamus biru berharganya itu,lalu merobohkan tubuhnya ke ranjang.

Runa menatap langit-langit kosong yang ada di kamarnya itu. Ia menghela nafas panjang dan langsung menarik selimut tebalnya untuk membungkus tubuh mungilnya,lalu ia tidur dengan pulas.

***             

Selamat Sore,

Alhamdulillah saya bisa Update cerita:))

Terima Kasih sudah membaca, para perasa Rindu:)

Ingatkan jika ada kesalahan penulisan kata,huruf,atau kalimat!😊
Jangan lupa follow,baca,dan vote ceritanya.
Salam terhangat,Adenoovia.

JANGAN LUPA COMMENT & VOTE

Aruna&ReganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang