Berusaha(1)

180 7 2
                                    

"Pada nyatanya , berusaha jauh dari orang yang kita sayangi tak jauh dari kata sulit"-as-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pada nyatanya , berusaha jauh dari orang yang kita sayangi tak jauh dari kata sulit"
-as-

Selamat membaca Aruna&Regan.

***

"Itu baju olahraganya jangan sampe ketinggalan" kata Bunda memperingatkan Aruna yang sedang sibuk mengoles selai di atas rotinya.

"Iya,Bun" jawab Runa sembari duduk di kursi makan.

"Runa , ayo berangkat sekarang. Ayah tiba-tiba ada rapat pagi banget" ajak Ayah.

"Lah..Runa baru aja duduk ini" kata Runa sembari memegang rotinya yang tak jadi ia makan.

"Kamu mau bareng ayah atau naik sepeda?"

"Bareng ayah aja Aruna , bunda mau kamu istirahat dulu naik sepeda" kata Bunda menasihati.

"Iyadeh , Aruna bareng ayah"

"Yaudah ayo cepat!"

Kini Runa bergegas mengambil tas dan langsung pamit kepada Bunda.

"Hati-hati ya kalian" teriak Bunda.

"Siap Bos!" Aruna dan Ayah kompak menjawab dengan tegas.

Mereka pun berangkat lebih pagi dari biasanya. Sementara Bunda sibuk membersihkan peralatan bekas mereka sarapan. Dahi Bunda mengerinyit saat melihat paperbag berwarna coklat tergeletak di salah satu kursi makan.

"Aruna astaga , sudah Bunda peringatkan kok ya masih lupa" kata Bunda sembari geleng-geleng mengamati paperbag yang berisi kaos olahraga.

Bunda menghela nafas. "Sudah besar kok ya masih pelupa. Terpaksa bunda harus antarkan ini baju."

Tak sampai dua detik , tiba-tiba ada bel berbunyi. Bunda pun bergegas menuju pintu depan.

"Assalamualaikum, Bunda"

"Eh si Cogan"

"Ha?"

"Eh maksut bunda nak Regan haha"

"Aaaa..saya kira Bunda beneran bilang gitu. Tapi memang Regan cogan sih bun hehe.."

"Haha iyaa. Eh ada apa kamu kesini. Mau cari Aruna ya?" Regan mengangguk cepat.

"Runa sudah berangkat bareng Ayahnya. Gimana dong"

Aruna&ReganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang