Selamat membaca,
***
Tomy mengambil tiga buah jus jambu yang tadi sudah ia bayar kepada ibu kantin. Keinan dan Daffa sudah menantinya di meja yang sudah mereka pesan,sekaligus tempat biasa menongkrong di kantin.
"Nih guys minumannya". Tomy menatakan minuman dari atas nampan ke atas meja.
"Wihh thank you broo,"ucap Daffa sembari meraih jus jambunya.
Mereka bertiga kini sudah duduk sempurna di kursi panjang yang ada di kantin sekolah. Daffa menyeruput jus jambunya perlahan. "Gue heran sama lo kei,lo itu ganteng tapi sering babak belur karena bertengkar,"celetuknya setelah meminum jus jambu.
"Iya kei,lo beruntung ya walau sering dapet hukuman tapi masih aja disenangi sama banyak cewek,"sahut Tomy sambil memilin ujung sedotan miliknya.
"Bener banget tuh tom".
"Guee bakal kasih pelajaran sama tuh anak!"ujar Kenan yang tak menatap sedikitpun kedua mata temannya itu.
"Wahh..wahh lo jangan cari gara-gara deh kei,lo udah dapet hukuman nanti,dan loo pengen nambah?"celetuk Daffa sambil memainkan alisnya.
"Iya kei,udah biarin aja tuh anak,lagian dia kan juga anak baru,dia belum tau siapa sebenarnya lo,".
"Gue nggak bisa tinggal diem lah,dia udah seenaknya sama gue,"jawab Keinan sambil menggertakkan gigi.
"Terus lo mau apa in dia?"
Keinan menyeruput jus jambunya sekejap."Gue bakal bikin dia nggak kuat sekolah disini,"tukasnya.
"Emang ini sekolah lu kei,main seenaknya lo bikin murid sini nggak nyaman sekolah di sini,"gerutu Tomy sambil memajukan kepalanya dan terkekeh.
"Ahh udah kalian diem aja!"
"Eh..eh..btw tadi yang lo tabrak,cewe yang sering dibully kan ya?"tanya Daffa sambil mencolek sisi bahu Keinan.
"Cantik juga tuh cewek,"sambung Daffa yang membuat dua temannya kini menatapnya sambil mengerutkan dahi.
"Kalian kenapa sih. Kok jadi natap gue kaya gitu,".
"Apaan sih loo,gampang banget lu kalo ngomong,"sahut Keinan sambil memasang wajah sebal.
"Tapi dia juga udah dicap sebagai cewe terculun kan katanya,"sahut Tomy sambil memainkan sedotan yang ada di dalam gelasnya.
"Ahaaaa!". Sepertinya ada sebuah lampu yang berpijar menyambangi otak Keinan.
"Gue bakal pake cewek itu buat ngehancurin dia,"ucap Keinan dengan gampangnya.
"Ahh..gue ngikut lo aja deh kei,bingung sendiri gue".Daffa memajukan gelas minumannya dan langsung berdiri.
"Bener tuh,lakuin aja sesuka lo kei,kita mah ngikut,yaudah yukk balik kelas. Udah mau bel masuk nih,"sambung Tomy yang sudah ikut berdiri bersama Daffa.
Mereka bertiga pun bergegas kembali ke kelas,karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.Bukan hanya itu,Keinan juga harus menemui kepala sekolah setelah bel masuk terdengar untuk menerima sanksi dari beliau.Bersama dengan Regan juga tentunya.
Baru saja mereka bertiga berdiri dari kursi panjang kantin dan ingin berjalan menuju kelas,tiba-tiba bahu kokoh Keinan ada yang menyenggol.Sontak Keinan langsung kehilangan kendali emosi.
"Jalan hati-hati dong broo!punya mata kan,". Keinan menghentikan langkahnya sambil menunduk angkuh.
"Gue punya mata lah broo!lo yang nggak lihat kali!"cetus cowok itu sambil menghentikan langkahnya juga.
Keinan mencoba menengok perlahan dengan tatapan mata yang tajam. Perlahan cowok itu juga ikut menoleh ke arah Keinan sambil melumat bibir bawahnya.
Keinan terkekeh kecil sambil memainkan alisnya."Ohh jadi lo lagi?!"."Apa sekolah ini terlalu kecil ya,sampe di mana-mana ketemu sama lo,"sambungnya.
"Udah brooo,jangan ladenin,udah mau bel nihh,"tepis Tomy yang ketakutan akan perkelahian mereka.
Keinan menggertakkan giginya dengan keras."Udahh diem aja,bocah kaya gini nggak pantes didiemin,".
"Harus di kasih pelajaran!"bisik Keinan sambil mendekatkan wajahnya ke Regan.
Regan tiba-tiba mendorong Keinan dengan secepat kilat,yang membuat Keinan tersungkur ke meja kantin.
"Udah berani nihh anak,".Keinan beranjak dari meja sambil membenarkan rambutnya dengan jemari tangan.
"Mau apa loo!!". Keinan membalas dengan dorongan kuat juga bersama dengan dagunya yang ia naikkan sedikit.
"Lo jangan deket-deket lagi sama Aruna,"jawab Regan dengan nada ngeri sambil mengacungkan jari telunjuknya di depan wajah Keinan.
"Jhaaha..dia nyuruh-nyuruh!emang gue siapa loo?!".
"Terserah gue kali mau deketin Aruna atau nggak,dia kan masih single,karna dia udah dicap culun sama satu sekolah,"lanjut nya sambil mengedikkan dagunya.
Regan berusaha menahan amarahnya namun semua itu gagal.Matanya sudah berapi-api dan alisnya sudah menyatu.
"Gue nggak bakal tinggal diem aja!".
"Gue juga bakal nggak tinggal diem sama lo anak kecil,"ujar Keinan dengan sombong.
Seketika Regan langsung menarik kerah Keinan dan memelototinya."Santai dong brroooo!". Keinan melepaskan tarikan Regan dengan dorongan kilat.
"Kalian ini!Kesini itu buat sekolah,belajar yang baik,bukan berkelahi seperti ini. Mau jadi apa kalian ini. Baju udah lusuh kaya gitu.Wajah babak belur semuanya. Udah sekarang bubar balik kelas. Lihat jam kalian,ini jam berapa!"ujar bapak kantin memecah pertengkaran.
"Iya broo,udah yukk ke kelas aja,lo kan abis ini juga ketemu lagi sama dia di kantor kepala sekolah,". Daffa merangkul Keinan yang matanya masih saja membara menatap Regan. Daffa dan Tomy pun melangkah menuju kelas sambil merangkul Keinan yang masih emosi. Selang beberapa detik,Regan pun juga ikut melangkah menuju kelasnya dengan keadaan yang kumel dan lusuh.
"Gue yakin lo pasti nanti dapet hukuman yang berat nih coyy,"kata Daffa sambil menatap Keinan.
"Iya kei,lo udah berapa banyak sihh dapet hukuman,lo nggak bosen apa sama semua itu,"sambar Tomy sambil mengerutkan dahi.
"Gue nggak takut sama hukuman,"jawab singkat Keinan tanpa menatap kedua temannya yang merangkulnya.
"Biasanya kan hukuman itu bikin orang menjadi lebih baik,kok lo malah tambah brandal ya broo!"celetuk Daffa sambil menatap koridor sekolah.
Tomy terkekeh mendengar temannya bicara seperti itu."Bener banget daf,beda banget sama ni anak satu!".
"Ahh lu pada malah mojokin gue gituu,sana males gue sama lu pada,". Keinan melepaskan rangkulan tangan kedua temannya dengan hentakkan keras.
Daffa dan Tomy kini malah saling tatap sambil tersenyum iseng.
"Yakin lo mau marah sama kita berdua?". Daffa menggoda Keinan yang terus berjalan. Daffa dan Tomy berusaha menjejeri langkah Keinan.
"Ya kagak lahh,lu pada sahabat terbaik guee kali,". Keinan tiba-tiba merangkul kedua sahabatnya sambil tersenyum lebar.
***
Ternyata datang seorang playboy:(
TerimaKasih sudah membaca:))
Ingatkan jika ada kesalahan penulisan huruf,kata,atau kalimat!😊
Jangan lupa follow,baca,dan vote ceritanya.
Salam terhangat,Adenoovia.JANGAN LUPA COMMENT&VOTE
KAMU SEDANG MEMBACA
Aruna&Regan
Genç KurguMichelle Ziudith as Aruna Rizky Nazar as Regan Betapa sulitnya menyayangi laki-laki yang dipuja banyak wanita-Aruna Tampan tidaknya engkau , Cantik tidaknya engkau.Akan ada seseorang yang dengan ikhlas melabuhkan hati tulusnya.Berusaha sekuat tenaga...