Untukmu#5
"Sebuah temu yang selalu ada dalam ingatanku"
Happy Reading guys:)
***
Terik matahari mulai memanaskan kulit. Mata mengerinyit serta hangat tak terasa lagi. Lonceng baru saja terdengar ke semua kelas yang ada di SMA N 70 Jakarta. Seketika semua siswa keluar dari biliknya masing-masing dengan raut wajah yang bahagia tentunya.
Runa segera membereskan barang barangnya yang ia taruh di laci meja. Ia masukkan perlahan ke tas warna hijau tuanya. Kelas sudah sepi , tinggal dia seorang. Runa membenarkan kacamatanya. Runa bergegas menuju parkiran untuk mengambil sepeda kesayangannya. Karena Runa adalah orang terakhir yang keluar dari kelas,Runa harus mengunci pintu kelas terlebih dahulu.Runa mengambil gembok yang ada di dekat pintu untuk dipasangkan ke pintu kelasnya. Dengan telaten ia memasang dan mengencangkan gembok pada pintu. Badannya agak membungkuk karena gembok pintu terletak agak ke bawah.
Kleekk!!
"Akhirnya bisa juga,"batinnya dalam hati. Runa menegakkan tubuhnya sambil menarik napas. Runa membalikkan badannya untuk berjalan menuju parkiran. Namun Runa dibuat kaget dengan kemunculan Regan yang tiba-tiba ada di depannya. Wajah Runa kini tepat berada di depan dada gagah Regan. Regan sudah berdiri tegap di depannya dengan headset yang terpasang di lehernya dan tas yang ia sampirkan di salah satu lengannya.
"Haaii,"sapanya dengan tersenyum lebar.
"Kamu ngapain disini?"tanya Runa sambil mengerinyitkan dahi.
"Ya mau ketemu kamu lah,emang disini ada orang lagi selain kamu,"kata Regan sambil mengarahkan pandangannya ke sekitar.
"Aku mau pulang,minggir,"ujar Runa sambil mendorong Regan. Runa segera melangkahkan kakinya dengan cepat.
"Runa,tunggu dulu,"Regan meraih tangan Runa.
"Lepasin!"ujar Runa tegas dan langsung meninggalkan Regan. Runa kembali melanjutkan langkahnya dengan cepat. Namun,Regan tak patah arang. Ia mengikuti langkah Runa yang begitu cepat. Sampai di tempat parkir,Runa segera mengambil sepedanya dan langsung mengayuh dengan cepat.
"Runaa tunggu,kenapa kamu jauhin aku?"tanya Regan yang tak digagas oleh Runa sedikitpun. Regan kurang sedikit lebih cepat untuk mengejar sepeda Runa. Regan pun langsung menendang batu kecil yang ada di dekatnya dengan spontan.
"Regan,"suara itu mengejutkan Regan yang sedang sibuk memandang kepergian Runa menggunakan sepeda.
"Gitaa..,"ujar Regan yang terkejut.
"Kamu ngapain disini,ini kan tempat parkir sepeda,kamu bawa sepeda kesini?"tanya Gita.
"Eng..nggak kok,tadi..,"
"Tadi kenapa?"sambung Gita.
"Tadi ketemu sama.. tem..temen baru aku,"ujar Regan sambil nyengir.
"Oh jadi kamu udah punya temen baru sekarang,"kata Gita sambil menepuk bahu Regan.
"Kamu naik apa kesini?"
"Aku naik mobil kok,yaudah aku mau pulang dulu,"ujar Regan sambil meninggalkan Gita. Gita diam sambil mengerutkan dahinya. Ia sedikit sebal dengan tingkah Regan yang selalu saja meninggalkannya tiba-tiba.
***
Aruna memarkirkan sepedanya tepat di depan toko yang menjual alat-alat menggambar dan melukis. Sepeda kesayangannya ia standar dengak kokoh di sebelah mobil berwarna hitam mengkilap yang begitu mewah. Runa memasuki pintu kaca yang begitu bening."Selamat datang di toko DRAWPAINT mbak," sapa salah satu karyawan toko tersebut.
Runa pun membalasnya dengan senyuman manis. Runa menelusuri seluruh koridor yang berisi alat-alat menggambar dan melukis. Runa memang sedari SMP sangat menyukai dunia gambar ataupun lukis. Hari ini ia ingin membeli sebuah pensil untuk menggambar sebuah wajah orang yang memerlukan pensil untuk membuat tiga dimensi. Ia mencari dan mencari menjelajahi segala tempat untuk menemukan pensil itu. Tiba-tiba...
KAMU SEDANG MEMBACA
Aruna&Regan
Ficção AdolescenteMichelle Ziudith as Aruna Rizky Nazar as Regan Betapa sulitnya menyayangi laki-laki yang dipuja banyak wanita-Aruna Tampan tidaknya engkau , Cantik tidaknya engkau.Akan ada seseorang yang dengan ikhlas melabuhkan hati tulusnya.Berusaha sekuat tenaga...