Part 20. Cukup.

5.4K 327 2
                                    

And someday, I promise I'll be gone
Secondhand Serenade, Maybe.

***

Author POV

Kini Keyla dan Kelvin telah berada di salah satu restoran Jepang untuk membeli ramen kesukaan Keyla.

"Pa, kok perasaan aku nggak enak ya?" Bisik Keyla begitu mereka selesai memesan makanan.

"Nggak enak gimana sayang?" Tanya Kelvin.

"Kayaknya bakal ada orang yang datang bawa masalah nih." Ujar Keyla.

"Siapa? Kamu aneh-aneh aja."

"Tunggu bentar." Keyla beralih pada pramusaji yang masih setia berdiri di depannya, "Kak, ramennya tambah satu ya."

"Baik, ada tambahan lagi kak?" Tanya sang pramusaji.

"Aku sih udah, kalau papa?" Tanya Keyla pada papanya.

"Itu dulu saja." Ujar Kelvin sambil tersenyum yang membuat sang pramusaji menjadi grogi.

"Baik, ditunggu ya pak." Ujar sang pramusaji sambil berlalu.

"Ih papa genit." Protes Keyla.

"Genit gimana sayang? Papa nggak genit." Ujar Kelvin membela diri.

"Kalau nggak genit kakaknya tadi nggak mungkin grogi gitu kali pa." Ujar Keyla tak mau kalah.

"Kamu memang partner debat terbaik papa, sama kaya mama kamu." Ujar Kelvin tiba-tiba.

"Papa, udah dong .. jangan sedih gitu, kasihan mama di surga kalau gini." Ujar Keyla sambil cemberut.

Kelvin tersenyum, "Iya sayang, papa nggak sedih kok."

"Kamu lapar banget ya dik? Sampai pesan double." Tanya Kelvin.

"Bentar pa, tunggu, bentar lagi pasti ada orang datang." Kata Keyla sambil mengedarkan pandangannya ke seisi restoran itu.

Dan benar saja, tak lama kemudian terlihat Radit sedang berjalan ke arah mereka.

"Alhamdulillah akhirnya nemu bantuan juga, La bantuin om ya, please .." Ujar Radit memohon.

"Tuh kan pa benar feeling aku, nih ada orang bawa masalah." Adu Keyla pada papanya.

"Ini ada apa sih?" Tanya Kelvin bingung.

"Nih pasti Om Radit lagi dikejar-kejar mantannya, makannya minta bantuan aku." Jawab Keyla malas.

Radit nyengir, "Hehe tau aja sih La, bantuin om ya, ya?"

"Jam tangan Gucci." Ujar Keyla memutar bola matanya malas.

"Oke, kirim fotonya ke om, besok om langsung cariin buat kamu, ponakan om ini emang paling baik deh." Puji Radit.

"Gini nih pa kalau lagi ada pengennya, langsung muji-muji." Adu Keyla lagi pada Kelvin.

"Kamu tuh ya, berhenti jadi playboy, ingat umur kamu udah 27, udah punya ponakan segede Lala sama si kembar, udah saatnya serius cari calon istri. Nggak malu minta bantuan sama Lala terus? Kakak tau ya kamu sering ngajak Lala keluar cuma buat manasin mantan-mantan kamu, gimana kalau mereka nekat sampai nyelakain ponakan perempuan kamu satu-satunya ini huh?" Kata Kelvin memarahi adiknya.

"Marahin aja terus pa." Ujar Keyla dengan senyum miringnya.

Radit hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Iya iya kak, aku udah tobat kok. Nggak gitu lagi, aku juga bakal pastiin kalau mereka nggak akan berani nyakitin Lala."

Keyara (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang