SYIFA POV
"Aku minta maaf kemaren aku lama bales chat kamu. Kamu gak marah 'kan?"
Angga menoleh dan tersenyum padaku. Lalu dia mengangguk.
Huh aku menghela nafas dalam hati. Untunglah Angga tidak marah. Sudah semalaman aku terus memikirkan ini aku takut Angga ngambek dan aku takut Angga marah. Malah kupikir pagi ini saat dia akan mengantarku trademark 'awas anjing galak' bakalan tertempel diwajahnya. Tapi rupanya tidak. Syukurlah.
"Film kamu belum selesai shootingnya?" Pandangan Angga mengarah lurus ke depan. Karena ia tengah menyetir mobil.
Aku menggeleng. "Sedikit lagi."
"Terus sekarang mau ke lokasi shooting kamu 'kan?"
Aku berdehem dan mengangguk sambil senyum. Aku menoleh padanya ingin bertanya apakah dia ingin ke lokasi shootingku atau tidak. Tapi sebelum itu kutanya dulu apa dia masih shooting?
"Shooting kamu? Gimana?"
"Iya ini habis ngantar kamu aku mau ke lokasi shooting. Soalnya beberapa hari ini aku gak ada dateng ke lokasi."
Aku mengernyit bingung. Secara mendadak sebersit pertanyaan mulai muncul dalam benakku. Jadi Angga selama ini pergi kemana? Kenapa dia tidak memberitahuku? Apa jangan-jangan dia pergi jalan dengan wanita lain? Aku menggeram pelan dalam hati sambil menatapnya. Aku curiga.
"Loh emangnya kamu pergi kemana selama ini?"
"Kamu kok gak ada kasih tau aku sih Ngga?"
"Apa jangan-jangan... kamu pergi sama cewek lain ya? iya Ngga? Jawab aku Ngga!"
Kuyakin kuping Angga pasti mulai panas. Angga menoleh padaku sambil mengangkat sebelah alis. Beberapa kali kulihat dia berdengus seolah bertanya kenapa aku ini? Kenapa aku mendadak Beremosi? Aku cemburu Angga... aku kecewa kenapa kamu gak cerita?
"Kamu itu ngomong apa sih?" Angga keheranan tapi tangannya masih sibuk menyetir.
"Iya kamu jelasin sama aku selama ini kamu kemana? Kenapa kamu pergi gak bilang-bilang sama aku kamu lagi sama siapa, dimana? Kenapa Ngga?!" Kurasa nada bicaraku agaknya membentak. Kurasa aku terlalu larut dalam emosi. Aku sendiri tidak mengerti, kenapa aku mendadak jadi seperti ini?
"Kamu dengerin aku dulu aku--"
"Kamu jalan sama cewek lain?"
"Hah? Syifa? kamu itu ng--"
"Jelasin sama aku sekarang juga Ngga dari kemaren kamu kemana aja?!"
Angga mencebik "Aku itu kemaren per--"
"Kamu selingkuh?"
Angga terhenyak. Dia langsung menatapku dan merem mendadak mobilnya di pinggir jalan.
Angga melirikku tajam. "Kamu itu kenapa sih? Aku gak ngerti ya dari tadi kamu kenapa marah-marah terus sama aku, aku sendiri gak tau aku salah apa." Angga menatapku. Pandanganku masih berkabut emosi.
"Aku cuma pengen tau kemaren kamu pergi sama siapa aku cuma pengen kamu jelasin semuanya, udah itu aja." nada bicaraku masih sama. Agak beremosi.
Kulihat Angga mengembuskan nafas kasar. Dia mengacak-acak rambutnya kuyakin dia menggeram kesal. Angga mulai beremosi.
"Gimana caranya aku jelasin kalo kamu terus-terusan motong pembicaraan aku dari tadi?"
Aku bungkam.
"Asal kamu tau Syif, dua hari yang lalu aku pergi ke panti asuhan buat bantu dana ngerenovasiin rumah mereka yang udah kelihatan gak terurus dan perlu banget diperbaiki dan kalo satu hari yang lalu aku pergi ikut sama Randy ke lombok kerumah neneknya Randy buat nganter lukisan dan juga sekedar melepas rasa kangen sama lombok. Itu penjelasan aku syif, kamu puas?" Ucap Angga agak beremosi seraya menatapku. Kuyakin dia pasti marah karena kutekan terus- menerus dari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I'm Yours [SELESAI]
Romance"Sehebat apapun sandiwaramu, hatimu tetap tak akan bisa berbohong." Copyright©2017-All Rights Reserved