RANI POV
Aku memegang cd album coldplay yang terbaru sembari memandanginya dengan senang.
Bila biasanya hanya karena memiliki albumnya saja aku bisa senang, kini aku bisa lebih senang lagi karena dapat meminta tanda tangannya. Karena kebetulan coldplay sedang mengadakan konser disini. Di California.
Yap. Sudah tiga tahun berlalu. Tahun-tahun menyulitkan untukku ketika aku harus melepas semuanya. Melupakan semuanya.
Terutama Angga. Melupakan dia adalah hal tersulit yang pernah ku bayangkan.
Mungkin, takdir memang tak mengizinkan kami bersatu. Mungkin, takdir tidak benar-benar memproklamasikan bahwa Angga adalah cintaku yang sebenarnya. Mungkin, Angga bukanlah takdirku.
Dan aku... harus bisa merelakan itu.
Bruk!
"I'm sorry..." seseorang tidak sengaja menyenggolku. Aku menoleh.
"It's okay." Kataku berusaha tersenyum.
"Emm.." ia menilikku dari atas hingga bawah. "Do you Want to get the coldplay's signature to?"
"Uh uh. I will."
"Come 'n! Join with me!"
"Ouh. Thank you. But you can first," setelah itu orang yang tak sengaja menyenggolku itu berlalu. Menuju barisan.
Yap. Sebelum mendapat tanda tangan, kita harus berbaris dulu. Hidup itu harus teratur bukan?
Lalu aku berniat menyusul. Berjalan agak santai.
Lagipula barisan sudah terlalu panjang sekali. Akan sangat lama menunggu bagianku nanti. Tapi, ya sudahlah.
Hingga tiba-tiba sebuah suara berceletuk di belakang telingaku.
"I know you was the same. Wanna get its signature too? Or my signature?"
Aku spontan berhenti dan menoleh. Lantas terkejut begitu melihat sang empunya suara.
"Kalo jalannya lemot begini yang ada acaranya keburu tutup. Gagal deh dapetin tanda tangannya."
Bulir air mataku refleks menetes. Tidak percaya dengan pemandangan ini.
"Aku gak lagi mimpi kan Ngga? Iya kan?"
Dan dia hanya tersenyum seraya menatapku, tatapan yang teduh.
●●●
"Dari dulu, kamu tetap sama ya. Tetap suka ngoleksi album musik, sekarang plus tanda tangan penyanyinya malah." Angga bergumam. Kala sedang naik sepeda.
Aku yang digoncengnya hanya bisa terkekeh. Tidak banyak bicara. Masih sulit.
Angga membawa sepeda menyusuri jalan trotoar. Kemana saja asal kami bisa bersenang-senang. Lagipula, disini, di jalan raya sangat nyaman bermain sepeda. Sedikit berbeda dengan di Indonesia.
Disini, walau terik, tapi aku memakai topi hawai, aku bisa merasakan semilir angin yang menyapa. Kurentangkan tangan, agar bisa menyatu dengan alam.
"Wouhooo! Gue dapetin tanda tangannya copdplay! Yeay! Plus dapetin dia juga! Yeaahhay!!"
Eits! Jangan salah kira! Itu bukan aku, tapi Angga.
Aku tertawa lepas. Melihat tingkah konyol Angga. Aku tidak menyangka dia bisa segila ini.
"Ini ni! Orang gila Indo yang lari dari RSJ!" Jeritku.
Ia tertawa. Aku juga.
"Gakpapa. Yang penting orang gilanya beruntung. Bisa dapetin permata mahal."
KAMU SEDANG MEMBACA
If I'm Yours [SELESAI]
Romance"Sehebat apapun sandiwaramu, hatimu tetap tak akan bisa berbohong." Copyright©2017-All Rights Reserved