Putus

295 9 3
                                    

SYIFA POV

Aku menggigiti bibir bawahku cemas. Beralih ke kuku jariku lalu kakiku yang menghentak di bawah sana.

Di dalam mobil ini, aku merasa sangat bodoh, bersalah, aku tidak meluangkan waktuku untuk Angga disaat Angga sedang membuka hatinya lagi untukku.

Aku takut, takut Angga marah padaku lagi. Semoga saja tidak.

Tanganku kemudian meraih tangannya yang tergeletak di atas pahanya. Mengusapnya perlahan, dengan sorot mata memelas.

"Maaf yaa.. kemaren kamu nelepon aku ya? Maaf aku gak bisa angkat, aku si--" ucapanku keburu di potong oleh Angga.

"Kamu sibuk, aku ngerti kok." Jawabnya santai. Tanpa ada embel-embel ngambek, marah, ataupun kesal pada nada bicaranya.

Aku menghembuskan nafas. "Memangnya, kamu nelepon aku karena apa? Tumben banget." Tanyaku hati-hati. Aku benar-benar takut kehilangan Angga lagi.

"Enggak ada kok." Jawabnya anteng.

Aku memandanginya yang tengah fokus menyetir, tidak ada raut wajah kesal yang begitu kentara, aku jadi percaya kalau dia benar tidak apa-apa padaku.

"Kamu... gak marah, kan, Ngga?" Tanyaku hati-hati.

Ia tertawa halus. "Buat apa aku harus marah? Toh kamunya memang gak bisa mau gimana lagi? Gak mungkin kan aku maksa kamu." Ucap Angga santai. Khasnya saat biasa ia berbicara padaku.

Mendengar Angga berbicara seperti benar tidak ada masalah, membuatku menghela nafas lega. Ku pikir, Angga akan meminta break denganku lagi. Tapi kurasa tidak dan sepertinya Angga sedang cerah hari ini.

Dengan senyum yang mengembang, tanganku pun bergerak melingkari lengan Angga. Memeluk lengannya erat, seolah memintanya secara tidak langsung, untuk tidak lagi pergi dariku.

Ia sempat melirikku sekilas saat aku menatap hazel matanya. Aku tidak tau arti pandangan itu, tapi aku tidak begitu peduli. Intinya, Angga milik Syifa, akan terus begitu sampai kapanpun.

"Ada tempat yang ingin kamu kunjungi?" Tanya Angga tiba-tiba. Aku tersentak kaget.

"Hah?" Sentakku gelagapan. "Oh, emm..." aku tampak tengah mikir-mikir kira-kira aku ada keinginan untuk pergi kemana hari ini. Aah! Kurasa, taman rekreasi adalah tempat yang bagus untuk kami menghabiskan waktu berdua. Ya, Dufan sepertinya cocok.

Aku melepas pelukanku dan menatap Angga. "Dufan! Aku mau kita pergi ke taman rekreasi aja Ngga."

Dan ia balas memandangiku dengan penuh senyuman.

●●●

ANGGA POV

Saat ini aku tengah di perjalanan bersama Syifa menuju Dufan. Ah tidak, sebenarnya aku ingin membawa dia ke suatu tempat dulu.

Ya, aku akan memberikannya kejutan.

Sudah tampak mall besar di pinggiran jalan yang terpampang jelas. Ku bawa mobilku masuk dan menuju parkiran. Memarkirkan mobilku lalu membawanya masuk ke dalam dan langsung naik lift ke lantai paling atas.

Syifa sempat terheran-heran dang mengerutkan dahi bingung. Dia pikir kami akan ke dufan, nyatanya kami pergi ke mall.

Dan beberapa saat kemudian sampailah kami di depan timezone. Ya terdengar biasa, namun ada sesuatu di baliknya.

"Aku pikir kamu mau bawa aku ke dufan." Ucap Syifa sembari berjalan denganku memasuki timezone.

Aku terkekeh. "Setelah ini. Tapi sebelumnya aku mau buat kamu senang dulu dengan main-main disini." Jelasku.

If I'm Yours [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang