42. Pengejaran Kereta Misterius

1.3K 31 1
                                    

Tam Goat Hua berkelit. Setelah menyerang bertubi-tubi, akhirnya Lim Kek Ong terhuyung-huyung ke belakang tujuh delapan langkah. Kelihatannya dia telah terluka parah. Sebab ujung rantai besi itu telah menghantam keningnya hingga berdarah.

Akan tetapi, kemudian mendadak Lim Kek Ong, menerjang Tam Goat Hua lagi dengan sempoyongan.

"Lim Cianpwee, apa artinya semua ini?" bentak Tam Goat Hua.

Tiba-tiba Lim Kek Ong yang memekik aneh, lalu terkulai ke bawah.

Tam Goat Hua mendekatinya. Lim Kek Ong menunjuk ke sana ke mari, sepertinya dia tidak melihat apa pun yang ada di hadapannya.

"Jahanam! Pat Kwa Bun dengan kau...."

Berkata sampai di sini, Lim Kek Ong memuntah darah segar dan nafasnya pun berhenti seketika!

Tam Goat Hua melihat Lim Kek Ong sudah binasa, hatinya jadi kacau balau.

Padahal dia yang mencegah orangtua itu agar jangan membunuh diri. Namun orangtua itu justru mati di tangannya.

Tam Goat Hua tertegun, kemudian merasa bahunya sakit sekali. Dia segera meraba bahunya, ternyata bahunya telah terluka.

Dia masih harus melanjutkan perjalanan ke Istana Setan Pak Bong San yang penuh bahaya itu, tapi kini bahunya terluka, maka cukup menambah kesulitannya.

Diam-diam gadis itu menghela nafas panjang laiu berjalan ke belakang sebuah pohon. Dia membuka baju atasnya kemudian mengobati bahunya. Setelah itu. barulah dia keluar dari belakang pohon itu, dan memandang mayat-mayat yang bergelimpangan di sekitarnya.

Walau Lim Kek Ong tidak menutur, namun Tam Goat Hua sudah menduga bahwa kedua puluh enam orang itu tentu sedang melakukan perjalanan ke puncak Sian Jin Hong, tapi ketika sampai di tempat itu justru muncul suara harpa misterius yang membuat mereka saling membunuh.

Dugaan gadis itu memang masuk diakal. Karena dia sendiri, juga pernah terpengaruh oleh suara harpa tersebut, yaitu ketika dia dan kakaknya meninggalkan Hou Yok menuju ke Bu Yi San, tak sampai setengah mil, mendadak terdengar suara harpa yang amat nyaring.

Sebelum mereka berdua tahu berasal dari mana suara harpa itu, tiba-tiba pikiran mereka menjadi kabur. Mereka hanya merasa terus berlari dengan kencang sekali. Ketika suara harpa itu berhenti, mereka baru tahu bahwa diri mereka masih tetap berada di tempat semula.

Mereka berdua terheran-heran ketika itu. Padahal Tam Goat Hua ingin menemui ayahnya untuk menanyakan tentang kejadian aneh tersebut, namun belum bertemu.

Di puncak Sian Jin Hong, dia mendengar penuturan Hwe Hong Sian Kouw tentang suara harpa. Wanita itu mendengar suara harpa lalu bertarung dengan si Pecut Emas Han Sun, akhirnya si Pecut Emas Han Sun mati di tangannya. Ditambah kejadian tadi yang disaksikannya dengan mata kepala sendiri, yaitu Cik Sia Pai bertarung dengan Pat Kwa Bun, maka Tam Goat Hua berkesimpulan, bahwa suara harpa itu pembawa petaka.

Kejadian itu tentunya berkaitan dengan apa yang dikatakan ayahnya, bahwa rimba persilatan akan timbul suatu petaka.

Berpikir sampai di sini, mendadak Tam Goat Hua teringat pula, Lim Kek Ong semula baik-baik berbicara dengannya, tapi kemudian mendadak menyerangnya mati-matian. Hingga saat ini dia masih tidak paham, kenapa bisa begitu?

Tam Goat Hua terus berpikir lebih seksama. Sebelum menyerangnya, Lim Kek Ong terus menatap kotak kecil yang di tangannya dengan mata melotot. Apakah kotak kecil itu yang menyebabkan Lim Kek Ong menyerangnya?

Sebelum mati, Lim Kek Ong kelihatan seperti punya dendam kesumat terhadap Tam Goat Hua, bahkan mencaci 'Jahanam'. Apakah ayahnya dan Lim Kek Ong punya dendam?

Harpa Iblis Jari Sakti - Ni KuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang