38. Cambuk Perak lawan Pecut Emas

1.2K 29 0
                                    

Tadi Hwe Hong Sian Kouw sudah berada di bawah angin, maka dia amat gusar dan penasaran. Ketika golok itu mengarahnya, dia pun membentak keras sambil menggeserkan kakinya ke batang besi lain, sekaligus menyerang kepala Lu Sin Kong dengan jurus Toh Hong Pang Hwe (Angin Berbalik Membantu Api).

Saat ini, mereka bcrdua sungguh-sungguh mengeluarkan jurus yang mematikan.

Apabila golok Lu Sin Kong berhasil membacok sepasang kaki Hwe Hong Sian Kouw, niscaya kepalanya pun akan terhantam Liat Hwe Soh Sim Lun.

Kelihatannya jurus mereka, cenderung untuk mati bersama.

Hwe Hong Sian Kouw memang ingin mengadu nyawa, namun Lu Sin Kong justru tidak mau. Sebab dia datang di puncak Sian Jin Hong itu untuk mencari musuhnya, bukan hanya Hwe Hong Sian Kouw seorang.

Selain Hwe Hong Sian Kouw, masih ada Liok Ci Siansing, si Setan Seng Ling dan lainnya.

Kalau dia mengadu nyawa dengan Hwe Hong Sian Kouw, saudara seperguruannya pasti tidak akan melepaskan mereka, tapi lebih baik turun tangan sendiri membunuh musuh-musuh itu.

Oleh karena itu, ketika merasa serangkum tenaga yang ditimbulkan Liat Hwe Soh Sim Lun menekan dirinya, dia menghimpun hawa murni, lalu mencelat ke batang besi lain. Lu Sin Kong memang tidak bernama kosong, sebab dia pun memiliki Ginkang yang begitu tinggi.

Lagipula dia sudah berada di sisi Hwe Hong Sian Kouw. Ketika melihat Lu Sin Kong sudah tidak berada di hadapannya, Hwe Hong Sian Kouw menyadari adanya gelagat yang tidak menguntungkan, maka tanpa peduli apa pun dia langsung mengayunkan senjatanya.

Hwe Hong Sian Kouw sudah lama terkenal, maka walau ayunan senjatanya tak berarah, tapi justru telah menyelamatkan nyawanya sendiri. Ternyata ketika Lu Sin Kong berada di sisinya, dia sudah menyerangnya dengan golok.

Di saat bersamaan, Hwe Hong Sian Kouw mengayunkan Liat Hwe Soh Sim Lun, itu telah melindungi dirinya sekaligus menangkis serangan Lu Sin Kong.

Senjata mereka beradu, kemudian badan mereka mencelat ke belakang dan berdiri di ujung batang besi lain.

Mereka bertarung baru empat jurus, namun keempat jurus itu merupakan jurus andalan masing-masing, maka siapa yang lengah pasti melayang nyawanya.

Itu membuat semua orang menahan nafas, terbelalak dan mulut mereka ternganga lebar.

Tak lama kemudian, Hwe Hong Sian Kouw dan Lu Sin Kong mulai bertarung sengit lagi.

Badan mereka bergerak cepat sekali. Walau berdiri di ujung batang besi tajam, namun kelihatannya mereka berdua seakan berada di tanah datar.

Gelang di ujung Liat Hwe Soh Sim Lun, terus berputar menimbulkan suara 'Ngung Ngung' dan memancarkan cahaya.

Sedangkan golok Lu Sin Kong mengeluarkan suara menderu-deru, kadang-kadang terdengar suara benturan yang amat dahsyat. Pertarungan itu memang amat menegangkan, membuat hati semua penonton menjadi tertekan.

Tak terasa pertarungan mereka telah melewati dua puluh jurus, namun masih belum terlihat siapa yang berada di atas angin.

Kadang-kadang Lu Sin Kong dalam bahaya, begitu pula sebaliknya. Tapi dalam keadaan bahaya, mereka masih dapat menyelamatkan diri.

Berselang beberapa saat kemudian, mendadak terdengar Han Giok Shia berteriak.

"Ayah! Kenapa tidak membantu diri sendiri menuntut balas?"

Ketika gadis itu usai berteriak, salah seorang yang bertarung itu mendadak mencelat ke atas.

Ternyata di saat bertarung, Hwe Hong Sian Kouw dan Lu Sin Kong harus mencurahkan perhatian masing-masing.

Harpa Iblis Jari Sakti - Ni KuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang