112. Penyelamatan Nyawa Si Setan Kecil

906 24 0
                                    

Lu Leng segera menghimpun hawa murninya, kemudian disalurkan pada jari tangannya. Sebelum Liok Ci Khim Mo usai berkata, mendadak tangannya bergerak.

Ternyata Lu Leng mencabut belati yang menancap di punggung Oey Sim tit, dan di saat bersamaan, sebelah tangannya mendorong Oey Sim Tit dengan sepenuh tenaga, ke arah Liok Ci Khim Mo. Setelah belati itu dicabut, punggung Oey Sim Tit mulai mengucurkan darah lagi.

Menyaksikan itu, Liok Ci Khim Mo langsung menggeram.

"Jahanam!"

Ketika Liok Ci Khim Mo baru mau membunyikan harpa Pat Liong Khim, justru badan Oey Sim Tit jatuh di hadapannya. Dia tidak tahu bagaimana keadaan putranya, maka membungkukkan badannya untuk melihat.

Sesungguhnya itu yang diharapkan Lu Leng. Dia benar-benar menghendaki hal itu. Namun Lu Leng sama sekali tidak mengetahui kalau Liok Ci Khim Mo akan berbuat itu atau tidak. Sebab, setelah mendorong Oey Sim Tit ke depan, Lu Leng pun segera membalikkan badannya, dan secepat kilat melesat pergi.

Ketika dia baru melesat pergi, sudah ada orang berkelebat menghadangnya. Lu Leng tidak berhenti, dia terus mengayunkan belati di tangannya menyerang ke depan. Sehingga setiap orang yang menghadang, tanpa menjerit lagi langsung roboh.

Tidak cukup hanya dengan senjatanya, Lu Leng juga melancarkan serangan dengan tangan kiri secara cepat sekali. Dia mengerahkan jurus Thian Te Kun Tun (Langit Bumi Kacau Balau) dan jurus Hong Mong Coh Khai (Turun Hujan Gerimis).

Namun kemudian di hadapan Lu Leng bermunculan pula lima orang yang semuanya merupakan kaum golongan hitam berkepandaian tinggi. Maka tanpa membuang-buang waktu Lu Leng terus menyerang dengan Kim Kong Sin Ci. Sejurus demi sejurus dilancarkannya, semakin lama justru semakin hebat dan dahsyat.

Angin telunjuk menyambar ke sana ke mari mengeluarkan suara menderu-deru yang amat dahsyat. Dua orang di hadapan Lu Leng secepat kilat bergerak mengelak. Namun yang terlambat sekejap saja roboh seketika dan menjerit-jerit.

Salah seorang terpental deras dan melayang, lalu roboh tak mampu bangkit lagi.

Kejadian itu hanya berlangsung singkat. Sementara tanpa mempedulikan mereka Lu Leng terus saja menyerang sambil melesat pergi!

Sementara Liok Ci Khim Mo masih membungkukkan badannya memeriksa Oey Sim Tit. Dia menarik nafas lega. Walau luka di punggung mengucurkan darah, tapi tidak membahayakan nyawa putranya.

Ketika dia berdiri Lu Leng sudah melesat pergi sekitar dua puluh depa. Dengan gusar Liok Ci Khim Mo langsung memetik tali senar harpa Pat Liong Khim. Dia tahu Lu Leng sudah jauh.

Namun sepertinya dia tidak peduli, tetap mengerahkan ilmunya memetik harpa itu. Maka begitu tali-tali senarnya bergetar terdengarlah suara bagai geledek di udara. Dahsyat dan seakan mampu menggetarkan muka bumi.

Semua orang tahu, kalau tidak memusuhi Liok Ci Khim Mo, tentu tidak akan terluka. Namun sudah terlambat. Hati mereka tergetar hebat oleh Pat Liong Thian Im.

Mendengar suara harpa itu, Lu Leng langsung mempercepat langkahnya. Dia baru ingin mengerahkan Ginkangnya untuk melesat. Namun tanpa diduga, salah seorang yang roboh di hadapannya, mendadak melancarkan sebuah pukulan ke arahnya.

Itu sama sekali di luar dugaan Lu Leng. Ternyata orang itu berkepandaian amat tinggi. Tadi dia terpental jatuh, ternyata bukan karena terkena Kim Kong Sin Ci yang dilancarkan Lu Leng, melainkan mencelat mundur dan menjatuhkan diri.

Lu Leng mengira orang itu telah terluka parah. Ternyata tidak. Ketika melewati sisinya, orang itu mendadak melancarkan sebuah pukulan amat dahsyat dan sepenuh tenaga.

Karena serangan itu datang begitu cepat dan secara tiba-tiba, Lu Leng tampak kewalahan juga.

Namun kepandaian Lu Leng memang cukup bisa diandalkan. Bersamaan dengan itu dia menyerang dengan jurus Siang Hong Cak Yun (Sepasang Puncak Menembus Awan).

Harpa Iblis Jari Sakti - Ni KuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang