124. Pertarungan Dua Jago Tua

972 23 0
                                    

Ternyata Lu Leng mengeluarkan jurus Go Hou Phu Yo (Harimau Lapar Menerkam Domba). Betapa cepat dan dahsyatnya serangan tersebut, namun Hai Sim Si Lo bergerak lebih cepat.

Mendadak keempat cambuk itu berpencar, masing-masing mengarah jalan darah Tay Pai Hiat, Khi Hai Hiat, Sien Lung Hiat dan Leng Tay Hiat di tubuh Lu Leng.

Golok pusaka Lu Leng ternyata menyerang tempat kosong. Di saat bersamaan terdengar suara menderu-deru mengarah dirinya. Bukan main terkejutnya Lu Leng. Kini dia baru tahu bahwa dirinya sedang menghadapi musuh yang amat tangguh. Kelihatannya Hai Sim Si Lo berkepandaian lebih tinggi dibandingkan dengan keempat orang buta yang di puncak Lian Hoa Hong.

Dalam keadaan terjepit, Lu Leng terpaksa mengayunkan golok pusakanya dan menyentilkan jari telunjuk kirinya.

Golok pusakanya berhasil menangkis dua cambuk dan sentilan jari telunjuknya, berhasil membuat cambuk lain terpental.

Walau Lu Leng sudah lolos dari bahaya, namun sekujur badan masih mengucurkan keringat dingin. Dia segera melesat keluar, akan tetapi Hai Sim Si Lo telah mendahuluinya menggerakkan cambuk masing-masing.

Terdengar suara menderu-deru, ternyata keempat cambuk itu menyerang Lu Leng dari empat penjuru.

Lu Leng tahu, kalau tidak membunuh Hai Sim Si Lo, dirinya sudah pasti sukar meloloskan diri dari kepungan mereka.

Oleh karena itu, mendadak dia berdiri tegak, lalu memutar-mutarkan golok pusakanya untuk melindungi diri.

Sedangkan Hai Sim Si Lo terus menyerangnya dengan cambuk. Kian lama serangan mereka bertambah gencar dan tampak bayangan cambuk berkelebatan mengurung Lu Leng.

Tak terasa mereka bertarung sudah melewati dua puluh jurus. Hai Sim Si Lo terus mendesak Lu Leng dengan serangan-serangan gencar.

Lu Leng sudah merasa, makin lama tenaga tekanan cambuk-cambuk itu makin dahsyat.

Walau ilmu goloknya tidak terdapat kelemahan, tapi membuatnya amat memeras tenaga, karena golok pusakanya yang di tangannya terasa semakin berat. Lu Leng mulai gugup dan panik, karena akan kehilangan Busur Api, bahkan kemungkinan besar nyawanya pun akan melayang.

Hai Sim Si Lo ketika baru maju jelas-jelas telah terkena serangan yang dilancarkan Lu Leng dengan jurus Si Siang Pit Seng (Empat Penjuru Pasti Tumbuh). Tetapi kenapa mereka sama sekali tidak terluka?

Di saat Lu Leng sedang berpikir, tenaga tekanan keempat cambuk itu pun semakin dahsyat. Dia tahu kalau terus begini, pasti celaka. Dari pada hanya bertahan, bukankah lebih baik balas menyerang juga?

Lu Leng segera mengambil suatu keputusan untuk tetap memutarkan golok pusaka Su Yang To guna melindungi diri. Saat itulah, tiba-tiba dia membentak keras sambil menggerakkan lengan kirinya, mengeluarkan jurus Hong Mong Coh Khai (Turun Hujan Gerimis) dan jurus Thian Te Kun Tun (Langit Bumi Kacau Balau).

Keduanya merupakan jurus kesebelas dan jurus kedua belas dari ilmu Kim Kong Sin Ci. Selain itu keduanya adalah jurus yang paling hebat dan dahsyat. Tak tanggung-tanggung lagi Lu Leng pun mengerahkan seluruh tenaga dalamnya ke dalam kedua jurus itu. Akibatnya keempat cambuk itu terpental.

Menyaksikan keberhasilan itu, Lu Leng langsung bersiul panjang. Diayunkan cepat sekali goloknya sambil melesat menerjang keluar. Kecepatan gerakan yang dilakukannya membuat golok di tangannya seakan lenyap, tinggal kelebatan-kelebatan bayang keperakan.

Meskipun sebenarnya Sien Put Pah berkepandaian sangat tinggi, melihat terjangan Lu Leng yang begitu cepat dan menggiriskan, membuatnya tak berani menangkis. Cepat-cepat dia menyingkir. Beberapa orang yang di belakangnya yang melihatnya menyingkir, langsung saja berlompatan mundur.

Harpa Iblis Jari Sakti - Ni KuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang