Mereka
Kaum wanita
Bersama gaduhnya jalan memecah kesunyian
Dihentakannya langkah kaki sedari fajar tiba
Menelusuri setiap sudut kota metropolitanMereka
Wanita metropolitan
Luntur balutan rias bukanlah menjadi problema
Deras peluh menetes dan berlinang air mata
Bersusah payah demi permata hati tercintaWahai wanita-wanita hebat
Kaulah cerminan petuah Kartini di masa silam
"Petuah gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan
Pemandangannya sudah diperluas
Tidak akan sanggup lagi hidup dalam dunia nenek moyangnya"Wanita metropolitan
Jasamu tidak hanya berkreasi di dapur untuk keluarga
Namun kejam dunia harus kau lawan dengan segenap tenaga
Memberi setitik cahaya dari semula gelap gulita
Melepas belenggu penderitaan agar tak lagi menyiksaTerimakasih wanita
Atas pengorbanan yang tidaklah sia-sia
Pun jua waktu dan tenaga yang telah dikorbankan
Mungkin jasamu terkadang tidak terlihat pandangan mata
Namun semua terasa begitu berharga
Hingga ingin kusebut dirimu yang kian menua
Sebagai pahlawan tanpa tanda jasa
Jakarta, 3 Juli 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Selaksa Kata
PuisiKetika segala kisah melebur ke dalam selaksa kata, hingga menjadi sebuah retorika tertulis yang bersifat abadi bersama ayunan pena Highest rank #113 in Poetry (10-06-2017) #87 in Poetry (29-06-2017) #74 in Poetry (12-07-2017)