"Shan, selamat ya kamu jadi center." Viny menggenggam kedua tangan Shani, menatapnya lekat-lekat dengan wajah berbinar bahagia.
Untuk beberapa detik Shani terdiam, menatap kapten sekaligus kekasihnya itu. Ia mengangguk lalu tersenyum lebar, "Kamu bangga gak sama aku kak?"
"Aku bangga." Viny melepaskan genggaman tangannya kemudian menghapus sisa air mata dipipi Shani, "aku gak suka liat air mata kamu karna aku paling gak mau liat kamu nangis tapi hari ini kamu ngebuktiin sesuatu; kalo air mata itu gak selalu mengantarkan rasa sakit atau kesedihan tapi juga kebahagiaan."
"Karena air mata itu puncak segala macam perasaan, puncak kesedihan dan puncak kebahagiaan."
"Kamu pinter ya sekarang." Viny tersenyum kemudian mencubit gemas hidung Shani, "kamu tau? aku cinta kamu dan dari sana kebahagiaan aku berasal. Kamu selalu mampu ngasih aku banyak kebahagiaan, dengan atau tanpa alasan."
"Kakak," Bibir Shani bergetar namun senyuman mulai terpatri dikedua sudut bibirnya, "peluk aku."
Senyuman Viny semakin lebar, ia maju satu langkah dan langsung merengkuh tubuh Shani dengan erat-erat.
"Tata pasti ikut bahagia, ya kak?"
"Iya, sayang."
***
Woooooooo selamat buat Viny sama Shani, aku juga bahagia deh:*