satu

2.4K 232 10
                                    

"Krys, ayolah." Krystal menutup novel yang sedang ia baca. Sedari tadi Seulgi terus saja memaksanya untuk masuk club dance membuat Krystal tak fokus membaca.

"Gue bilang gak mau ya gak mau."

Seulgi mengerucutkan bibirnya. "Plis Krys, temenin gue masuk club dance."

"Gue gak bisa dance."

"Bisa atau engga itu urusan belakangan. Yang penting masuk dulu aja."

"Krys, lo kumpulin ini ke meja bu Victoria yah." Kebiasaan Hanbin yang selalu menyuruh Krystal mengumpulkan tugas ke ruangan guru. Padahal Hanbin ketua kelasnya sedangkan Krystal wakilnya.

"Eh, eh lo mau kemana?"

Krystal mengangkat buku-buku yang sedang ia pegang. "Mau ngumpulin ini ke ruang guru." Jawabnya dengan nada juteknya. Seulgi mengerucutkan bibirnya tak suka. Susah sekali membujuk sahabatnya agar ikut club dance.

Krystal keluar kelas dengan membawa buku-buku. Sebenernya berat sih, tapi gimana lagi. Kalau buku ini gak ada di meja bu Victoria bisa-bisa kena amuk kelasnya.

BRUKK

Krystal jatuh, buku-bukunya berserakan di lantai. Krystal marah, orang ini gak punya mata sampe harus nabrak Krystal.

"Sorry gue gak sengaja." Krystal mendongakkan wajahnya. Ngeliat siapa yang orang nabraknya.

"hei kamu!" Orang yang nabrak Krystal langsung pergi terburu-buru. Ada pak Siwon dibelakangnya, pantes aja orang itu langsung.

Krystal membersihkan roknya yang kotor kena debuk di lantai.  Ia mengambil buku-bukunya. "Lo gak apa-apa?" Krystal menoleh, ada Hanbin.

"Gak."

"Itu orang gak punya mata kali yah."

"Udahlah biarin aja." Krystal mengambil buku dari tangan Hanbin.

"Biar gue aja yang ke ruang guru. Lo bersihin seragam lo aja." Krystal ngangguk, ia memberikan bukunya ke tangan Hanbin. Abis itu, ia langsung pergi ke toilet.








......











"Lo serius mau turun disini aja?"

"Iya, bawel lo." Krystal melepas sabuk pengamannya. Krystal langsung turun dari mobil Seulgi, ia masuk kedalam supermarket untuk membeli beberapa keperluannya.

Sekitar 10 menitan, Krystal udah selesai belanja. Ia pergi ke kasir untuk membayar barang belanjaannya.

"Totalnya jadi 94.000 mba." Krystal mengerutkan keningnya. Keringet dingin mulai bercucuran. Memastikan sekali lagi kalau ia tak lupa membawa dompetnya.

"Gimana mba?" Sipenjaga kasir mulai curiga. Krystal menggigit bibir bawahnya.

"Ehmm mba-- anu mba--"

"Kalau mba gak bisa bayar bilang dong." Krystal langsung mundur. Ia sungguh malu, kenapa dompetnya bisa ketinggalan segala sih. Bikin malu aja.

Sekarang gimana caranya Krystal pulang. Dia gak punya ongkos buat naik taksi. Krystal udah nelpon kakaknya tapi gak diangkat. Jarak antara supermarket dengan rumahnya juga cukup jauh. Masa iya Krystal harus jalan kaki.

"Ini barang lo." Krystal mengerutkan keningnya. "Gue cuman bisa bayarin setengah dari belanjaan lo."

"...."

"Ini diambil aja. Sebagai permintaan maaf dari gue karena tadi di sekolah gue nabrak lo."

Krystal ingat sekarang. Lelaki ini yang menabraknya di sekolah. "Hm."

"Ini ambil dong." Krystal mengambil barang belanjaannya.

"Biar gue anter pulang yah sekalian." Krystal membulatkan matanya. Kalau orang tuanya tahu Krystal diantar pulang oleh lelaki seperti ini, bisa- bisa Krystal digantung.

"Gak usah, gue bisa pulang sendiri."

"Emang lo punya duit? Bukannya dompet lo ketinggalan?"

Demi apun Krystal sangat malu. Dalam hati, Krystal terus saja mengumpat.

"Biar gue anter aja yah?" Lelaki itu menarik tangan Krystal.

"Daripada nganterin gue pulang, gimana kalo lo minjemin gue duit."

"Huh?"

"Nanti besok gue bayar di sekolah. Gue janji." Wajah Krystal memelas membuat lelaki dihadapannya tertawa.

"Ada yang lucu?"

"Lo takut gue culik?"

"Bukan gitu maksud gue. Tapi-- susah kalo dijelasin."

"Yaudah, nih." Krystal tersenyum senang. Ia menerima uang dari lelaki baik dihadapannnya.

Krystal menyetop taksi. Tapi orang itu menahannya. "Nama gue Sehun, nama lo siapa?"















                      .....















Krystal merebahkan dirinya di kasur. Untung saja ada orang yang mau menolongnya. Krystal tersenyum mengingat wajah pria tadi. Namanya Oh Sehun.

Krystal melirik keresek putih disebelahnya. Ia mengeluarkannya, Sehun bilang kalau dia cuman bisa membayarkannya setengah. Krystal tersenyum. Kenapa orang sebaik Sehun bisa dikejar-kejar sama pak Siwon yah? Entahlah,Krystal tak mau memikirkan itu.













TBC

kasih pendapatnya yah.













Jadian Kuy [ SESTAL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang