Sehun dan temen-temannya lagi nongkrong di lapangan. Sambil menikmati waktu istirahat, mereka isi dengan bercanda, guru olahraga memberikan waktu 20 menit untuk mereka istirahat dan mengganti pakaian. Sehun yang asalnya fokus dengan teman-temannya, kini mengalihkan pandangannya ke depan sana, dia melihat Krystal dan Hanbin yang berjalan beriringan.
Sehun beranjak dari duduknya, dia menghampiri Krystal.
"Hei." Sapa Sehun terlebih dahulu, Sehun tersenyum lebar.
Krystal mengerutkan keningnya, dia menoleh ke Hanbin. "Apa?"
"Kok jutek?"
"Kok jutek?" Ulang Krystal.
Sehun memutar bola matanya. "Awas, aku mau naruh nih buku." Krystal mengangkat buku yang sedang ia bawa.
"Hun, minggir kalo lo cuman mau gangguin Krystal." Kini Hanbin yang berbicara.
"Salah kalo gue gangguin pacar sendiri?"
Sehun mengambil buku yang ada di tangan Krystal, ia memberikannya ke Hanbin. "Lo aja yang anterin buku ini ruang guru. Krystal mau gue pinjem." Sehun menarik tangan Krystal, Hanbin hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Sehun. Sudah kelas XII tapi tidak ada yang berubah dari cowo itu.
"Sehun!lepasin!"
Sehun melepaskan tangan Krystal. Sehun sengaja membawa Krystal ke depan kelasnya, entah untuk apa. "Sakit yah? Maaf yah."
"Ngapain bawa gue ke depan kelas lo?"
"Tunggu bentar." Sehun masuk ke dalam kelas, di dalam kelas hanya ada beberapa murid perempuan yang sedang menggosip atau yang sedang makan. "Keluar semuanya."
"Kalian semua budek yah? Buruan keluar!" Teriak Sehun lagi.
"Apa hak lo nyuruh kita keluar? Gue capek." Kata si ketua kelas, siapa lagi kalo bukan Tzuyu.
"Okey kalo gak mau keluar, gue bilangin ke bu Victoria kalo kemarin kalian nulis contekan--"
"anjir Sehun, kita semua keluar! Awas kalo lo lapor ke bu Victoria. Mati lo!" Sehun hanya tertawa, lagian Sehun gak mungkin lapor ke bu Victoria tentang contekan yang mereka buat. Soalnya Sehun juga bikin contekan.
Krystal yang ngeliat murid perempuan keluar kelas jadi aneh. Kok semuanya kompak keluar kelas?
Krystal masuk ke dalam kelas Sehun. "Kok sepi?"
"Sini duduk." Sehun menepuk bangku yang di sebelahnya, menyuruh Krystal untuk duduk. "Aku usir mereka."
Krystal membulatkan matanya. "Kok?"
"Supaya aku bisa ngobrol berduaan sama kamu."
Ya Tuhan, rasanya Krystal pengen jedotin kepala Sehun ke tembok.
"Ngobrolkan bisa di luar. Gak usah usir mereka juga kali, Hun."
"Biarin aja sih, merekanya aja gak protes."
"Gak protes, sama lo diancem."
Sehun hanya tertawa melihat gadisnya marah seperti ini. Sudah hampir 6 bulan mereka menjalin hubungan. Gak ada yang berubah dari Sehun maupun Krystal. Sehun tetap cowo yang seenaknya dateng ke sekolah dan Krystal tetap murid pintar kebanggaan guru disekolahnya. Kadang guru mereka aneh sendiri karena hubungan Krystal dan Sehun. Kok mau yah Krystal yang pintar sama Sehun yang malas.
"Lo kemarin bolos lagi ya?"
"Cuman sekali."
"Sekali apanya?! Seminggu ini lo udah bolos 5x, Sehun! Lo itu udah kelas XII, nanti kalo gak lulus, gimana?"
"Ih amit-amit."
"Makanya sekolah yang rajin, kayak Hanbin." Krystal sebenarnya sengaja menyebutkan nama Hanbin, soalnya dia tahu kalo Sehun paling gak suka dibandingkan dengan Hanbin.
"Yaudah, kamu pacarannya sama Hanbin aja." Sehun menekuk wajahnya, sebal dengan kekasihnya ini. Semntara Krystal dia hanya tertawa kecil.
"Okey." Krystal beranjak dari duduknya, dia pura-pura ingin pergi.
"Eh, eh mau kemana?"
"Mau pergi ke kelas, ketemu Hanbin."
Sehun memutar bola matanya, dia ikut berdiri. "Awas aja kalo kamu beneran pacaran sama Hanbin."
"Tadikan lo yang nyuruh?"
"Yaudah sono deh mau pacaran sama dia." Sehun melangkah kakinya ke bangkunya, mengambil baju seragam di tasnya.
"Okey." Sehun diam tak menjawab, Krystal hanya tertawa. Sehun benar marah sama Krystal. Tapi gak apa apa deh, sekali-kali ngejailin Sehun, jangan dia aja yang dijailin sama Sehun. "Gue ke kelas yah." Sehun masih diam, dia fokus memainkan ponselnya.
Krystal mendengus, dia pergi ke kelasnya.
....
Sehun duduk di atas motornya, dia melihat jam di pergelangan tangannya, bel pulang sekolah sudah berbunyi sekitar 2 menit yang lalu tapi Krystal belum terlihat. Walaupun sebenarnya dia masih kesal dengan Krystal, tapi bagamanpun sebagai pacar yang baik, Sehun harus tetap mengantarkan Krystal pulang sampai rumah dengan selamat.
Sehun yang melihat Krystal lagi jalan sama Seulgi--- ada Hanbin juga merasa kesal. Kirain dia, Krystal hanya bercanda. Alah sejak kapan Sehun jadi baperan kayak gini. Sehun berdecak, dia memakai helmnya dan melajukan motornya ke depan gerbang sekolah.
Krystal memberhentikan langkahnya, dia menatap Sehun. "Mau pulang bareng?" Sehun cuman ngangguk.
"Seul, Bin, duluan yah." Krystal naik ke motor Sehun. Motor Sehun melaju dengan kecepatan normal. "Gue mau ke gramedia dulu." Ucap Krystal sedikit berteriak.
"Aku anter."
Cuman butuh waktu setengah jam, mereka sudah sampai di gramedia. Krystal sibuk memilih novel dan beberapa buku resep makanan, akhir-akhir ini Krystal sangat suka memasak walau hasilnya tidak seenak buatan ibunya tapi tidak buruk juga.
Sementara Sehun, dia membuntutti Krystal dari belakang. "Udah belum?" Tanyanya.
"Lo mau pergi lagi ya?"
"Engga."
Krystal mengambil satu novel lagi, lalu dia pergi ke kasir untuk membayarnya. Setelah itu, mereka keluar dari gramedia dan pergi mencari makanan.
"Keselkan?" Tanya Krystal.
Sehun menoleh, dia mengerutkan keningnya. "Engga kesel."
Krystal mencebikkan bibirnya. "Muka lo kentara banget masih kesel sama gue."
"Kalo iya aku kesel, kamu mau nyium aku?"
Krystal membelalakan matanya. "Belum muhrim."
"Kalo udah muhrim berarti mau?" Sehun tersenyum melihat pipi Krystal yang merah.
"Apaan sih Sehun. Kita cari makan dimana?"
"Di rumah kamu aja, bikinin aku spaghetti."
"Tapi sambil belajar yah?"
Sehun memutar bola matanya, pacaran sama anak pinter mah belajar mulu.
----
Maaf baru apdet:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Jadian Kuy [ SESTAL]
Fiksi Penggemar[SESTAL AREA] baca dulu aja. Bahasa non-baku.