tigapuluhdua

1.2K 175 25
                                    

Hari ini, Krystal dan semua keluarganya pulang ke Indonesia. Karena keadaan neneknya juga semakin hari semakin membaik, mereka memutuskan untuk pulang hari ini.

Krystal menginjakkan kakinya di bandara Soekarno Hatta. Dia sengaja memakai kacamata hitamnya agar orang lain tak melihat matanya yang sembab akibat dia terus menangis.

Krystal memberhentikan langkahnya secara tiba-tiba membuat Baekhyun yang berada di belakangnya menabrak punggung perempuan itu.

"Anjir, sakit. Punggung lo tulang semua Krys, kalo mau berhenti bilang." Kata Baekhyun sambil mengusap jidatnya yang sakit.

"Berisik."

Krystal mengerjap dua kali, dia gak salah liat orangkan? Apa ini cuman halusinasinya aja? Krystal melepaskan kacamatanya, dia mengucek kedua matanya.

"Kenapa sih?" Tanya Baekhyun yang aneh melihat Krystal.

Krystal tak menjawab pertanyaan Baekhyun. Dia memakai lagi kacamata hitamnya. Krystal kembali melangkahkan kakinya, ingin berpura-pura tak melihat lelaki di depan sana, dia cuek melewatinya begitu saja. Tapi orang memegang tangan Krystal.

"Ada yang perlu kita bicarain."

"Sekarang?"

"Iyah."

Krystal menghembuskan napasnya, dia meminta izin kepada orang tuanya terlebih dahulu. Setelah mendapatkan izin. Krystal pergi dengan Sehun.

Selama perjalanan tak ada yang memulai pembicaraan. Sehun maupun Krystal sama-sama diam. Seolah mereka ini dua orang yang baru saja bertemu, rasanya canggung.

Krystal menoleh ke arah Sehun yang masih  fokus mengendarai mobilnya. "Kita mau kemana?"

"Gue laper, temenin gue makan dulu." Krystal hanya mengangguk sebagai respon.

Terjadi keheningan lagi, sampe suara nada dering handphone Krystal berbunyi. Dia mengangkat telepon itu.

"siapa?" Tanya Sehun, sebelum Krystal mengangkat teleponnya.

"Hanbin yah?" Lanjutnya, Krystal mendelik tak suka.

"Seulgi, bukan Hanbin." Tegas Krystal. Lalu dia mengangkat telepon dari Seulgi.

"Krys, lo udah nyampe?"

"Udah, lo kalo mau ambil oleh-oleh ambil aja di Baekhyun." Krystal mengakhiri sambungan teleponnya secara sepihak. Dia memasukan ponselnya ke dalam tas kecilnya.

"Udah sampe, turun."

Sehun dan Krystal sudah sampe di kafe. Sehun langsung memesan spaghetti dan minumannya. Sementara Krystal, dia diam sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Mau makan, minum, atau es krim?" Tawar Sehun. Krystal sebenernya ingin sekali berkata 'mau' tapi sayang dia sedang tidak mood. Apalagi dia sangat ingin es krim di kafe ini, karena es krim di kafe ini salah satu favorite Krystal.

Tanpa menumggu jawaban dari Krystal, Sehun memesankan es krim. "Gue kan bilang gak mau." Sehun mengernyit, kemudian tertawa.

"Ini es krim buat gue. Jangan ke ge'eran."

Krystal mendengus, kenapa sih Sehun menyebalkan sekali. Tak lama kemudian, pesanan Sehun datang, dia langsung melahapnya. Karena bosan, Krystal kembali mengeluarkan handphonennya, bermain game.

Sehun menyodorkan es krim ke arah Krystal. "Buat lo." Krystal sedikit gak percaya, tadi kata Sehun es krim itu buat dirinya, tapi kenapa sekarang dia ngasih es krim itu ke Krystal?

Jadian Kuy [ SESTAL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang