duapuluhtujuh

971 132 12
                                    

Sehun masih ingat statusnya, dia cuman pacarnya Krystal, bukan keluarganya yang berhak ngelarang dia gitu aja. Ldr itu gak mudah, serius. Sehun emang belum pernah ngerasain ldr.

Tiga minggu menjalani hubungan dengan Krystal itu menurut Sehun cukup lama. Karena biasanya dia pacaran hanya bertahan sampe 1 minggu. Sehun sebenarnya bingung, kenapa dia bisa sayang banget sama Krystal. Kalo boleh jujur, Krystal bukan tipe cewe dia.

Krystal gak kayak Tiffany yang harus selalu memakai barang mewah. Krystal gak kayak Dara yang selalu manja, Krystal gak kayak Saerin yang harus dandan lama kalo mau ketemu Sehun, pokoknya Krystal itu beda dari mantan-mantan Sehun sebelumnya.

Krystal ya Krystal. Dia bakal tampil apa adanya.

Sehun menghela napasnya, dia merapihkan rambutnya, tepatnya mengacak-ngacak rambutnya dan memakai kacamata hitamnya.

Sehun mengambil kunci mobilnya. "Mau kemana?" Tanya kak Nayeon yang ngeliat Sehun udah rapih.

"Nganterin Krystal ke bandara."

"Emang Krystal mau kemana?"

"Singapura, aku berangkat kak." Setelah pamit ke kak Nayeon, Sehun langsung pergi menjemput Krystal ke rumahnya. Memang hari ini Krystal dan semua keluarganya akan berangkat ke Singapura.

Sesampainya Sehun di depan rumah kekasihnya, dia langsung mengirimkan pesan singkat. Gak butuh waktu lama Krystal keluar dari rumahnya, dia langsung masuk ke dalam mobil Sehun.

"Kok bajunya samaan sih?" Tanya Sehun pas sadar kalo mereka pake baju samaan, baju warna abu-abu.

"Lo ngikutin gue yah?" Krystal tertawa sebentar. "Segitu sukanya sama gue, sampe baju aja disamain."

"Kita itu emang jodoh, buktinya baju aja samaan." Dia melajukan mobilnya dengan kecepatan normal.

Sehun menghela napasnya, dia melirik Krystal yang sibuk  melihat keluar jendela. "Krys, kitakan LDR yah. Nanti kamu jangan selingkuh yah di sana."

Krystal mengalihkan pandangannya, dia memukul pelan Sehun."lo kali yang jangan selingkuh. Lo kan playboy."

"Itu kan dulu."

"Siapa tahu aja kumat."

"Aku males debat deh, masa kamu mau pergi kita malah debat sih."

Krystal ketawa. "Nanti kan gak bisa debat kayak gini kalo gue udah di Singapura."

Sehun memberhentikan mobil dipinggir jalan. Dia langsung memeluk Krystal dari samping. Rasanya emang berat harus jauhan sama Krystal. Gak ketemu sehari aja kangen berat, apalagi nanti. "Janji harus pulang yah."

"Iya bawel."

Sehun tertawa, dia enggan melepaskan pelukannya. "Nanti gak bisa peluk kamu lagi."

"Lepasin ih." Krystal sedikit memberontak. "Lepasin!" Akhirnya Sehun melepaskan pelukannya, dia kembali melajukan mobilnya.

Krystal mengambil ponselnya. Dia kaget pas liat ada banyak panggilan tak terjawab dari Seulgi. Memang dari tadi ponselnya sengaja dia silent. "Kenapa?" Tanya Sehun yang aneh melihat ekspresi Krystal.

"Seulgi nelpon cuman gak kejawab."

"Telepon balik aja. Gak punya pulsa?"

"Punyalah." Krystal menelpon balik Seulgi, dan untungnya Seulgi langsung menjawab panggilannya.

"KENAPA TELPON GUE GAK DIANGKAT!" Krystal menjauhkan teleponnya saat Seulgi berteriak.

"Jangan teriak-teriak sih. Tadi gue silent jadi gak tahu kalo lo nelpon."

"Lo dimana?"

"Lagi diperjalanan, mau ke bandara."

Krystal bisa ngedenger isak tangis Seulgi. "Lo jahat anjir, padahal nanti gue mau nginep di rumah lo."

"Jangan nangis Seul, kayak bocah. Gue gak lama kok, nanti juga balik bentar lagi."

"Anjir, gue emang masih bocah, masih lucu-lucunya."

Krystal tertawa. "Jangan nangis Seul, entar gue beliin oleh-oleh buat lo."

"Yang mahal."

"Apapun buat sahabat tercinta gue."

"Yaudah gue matiin yah, hati-hati, nanti kabarin gue kalo udah sampe." Krystal cuman ngangguk aja. Seulgi memutuskan sambungan teleponya.

"Kenapa Seulgi?" Tanya Sehun.

"Minta dibeliin oleh-oleh."

"Nyampe aja belum udah minta dibeliin oleh-oleh."

"Yaudah sih biarin."











....






Sepulang dari bandara, Sehun langsung pergi ke markas. Dia gak pulang ke rumah, katanya bosen. Jadi dia ke markas. Tapi pas nyampe markas cuman ada Kai doang lagi tiduran sambil memainkan handphonenya.

Sehun duduk di sebelah Kai. "Yang lain kemana?"

"Gak ada." Jawabnya simple tetep memainkan handphonenya.

"Emang pada kemana sih?"

"Chanyeol jalan sama Wendy, Suho pergi sama gebetannya, Baekhyun kan dia juga pergi."

Sehun mengerutkan keningnya. Sejak kapan Chanyeol dekat dengan Wendy? Setahu Sehun, cowo itu masih belum bisa move on dari mantan pacarnya itu. "Wendy temen sekelasnya Krystal itu?"

"Mungkin."

Sehun menghela napasnya, dia menyandarkan tubuhnya ke dinding, padahal tadi udah ketemu Krystal tapi tetep aja kangen. Sehun menyalakan handphonennya, dia tersenyum melihat layar handphonennya. Sehun sengaja memasang foto Krystal yang dia ambil secara diam-diam untuk digunakan sebagai wallpapernya.

"Gue kangen lo, Krys." Ucapnya pelan.

" yaelah baru ditinggal ke Singapura aja udah sedih gitu, apalagi ditinggal kawin." Kata Kai yang melihat Sehun sedang memperhatikan layar handphonennya.

"Sirik mulu lo jomblo. Makanya cari pacar sana."

"Gausah dicari juga entar dateng, lagian banyak cewe yang mau sama gue."

"Kalo banyak cewe yang mau sama lo, kenapa sampe sekarang lo masih jomblo?"

"Ngena loh Hun, ngena." Kata Kai dengan wajah yang dibuat sedih. Seakan sakit hati oleh perkataan Sehun, dia kembali fokus kepada handphonennya tanpa memperdulikan Sehun.

"Pantesan anjir betah sama handphone, ternyata nonton bokep."










TBC

Jadian Kuy [ SESTAL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang