Krystal nunggu kakaknya jemput. Tadi Seulgi udah pulang duluan dijemput sama ibunya. Krystal nunggu di depan gerbang sekolah, ia menyilangkan tangannya.
Sambil nunggu jemputan kakaknya, Krystal masih mikirin ucapan Seulgi tentang Sehun yang udah putus sama pacarnya.
"Gila, kok cepet banget sih mereka putusnya."
DRRRT DRRT
krystal merogoh handphone di dalam saku roknya. Ada satu pesan dari kakaknya.
Gue gak bisa jemput. Lo naik angkot atau bus aja.
Krystal menghela napasnya. Ia kesal, kenapa gak sih gak bilang dari tadi kalo kakaknya gak bisa jemput.
Krystal akhirnya jalan sambil nunggu angkot lewat. "Sendiri aja." Krystal menoleh ke sumber suara. Krystal masih ingat kalo ini motor Sehun.
"Emang gak dianterin pacarnya?"
Krystal terus aja jalan tanpa ngedengerin omongan Sehun. Krystal berharap Sehun bakal duluan tapi ternyata engga. Sehun malah terus ngebuntutin Krystal pake motornya.
"Gue udah putus loh sama Tiffany." Krystal memberhentikan jalannya. Ia memutar balikan badannya menghadap Sehun.
"Terus apa urusannya sama gue?"
"Siapa tahu lo mau daftar."
Krystal mengerutkan keningnya, tak mengerti dengan ucapan pria dihadapannya. " daftar apa?"
"Daftar jadi pacar gue."
Krystal membulatkan matanya sempurna. "Gak yah makasih." Krystal langsung jalan lagi, berharap ada angkot yang lewat.
"Gue anterin pulang aja." Sehun narik tangan Krystal supaya naik ke motornya, tapi Krystal menepisnya.
"Gue naik angkot aja."
"Gak, lo bareng gue." Lagi, Sehun narik Krystal supaya naik ke motornya.
"Gak mau! Udah deh, tuh ada angkot, lepasin." Krystal menepis tangan Sehun dengan kasar. Ia menyetop angkot yang lewat, tapi Sehun dengan gampangnya malah bilang gak jadi ke si mang angkotnya.
"Mau lo apa sih!" Krystal udah kesel banget sama tingkah lakunya Sehun.
"Gue mau nganterin lo pulang."
Krystal menghela napas panjangnya. Ini udah sore, gak ada pilihan lain. Kalo ia gak ikut Sehun mungkin Sehun akan terus membuntutinya. Krystal akhirnya naik ke motor Sehun.
Sehun tersenyum puas. Ia melajukan motornya dengan kecepatan normal. Gak kayak waktu itu.
"Peluk dong."
"Huh?" Krystal emang gak terlalu ngdenger ucapan Sehun.
"Peluk sayang." Sehun narik tangan Krystal agar memeluknya. Dan entah kenapa Krystal gak melakukan pemberontakan. Ia sekarang malah memeluk Sehun.
"Tunjukin arah rumah lo."
......
"Rumah lo kayak yang gak berpenghuni." Sehun mengedarkan pandangannya melihat-lihat halaman rumah Krystal.
"Mau masuk dulu?"
Sehun menggelengkan kepalanya. "Gak usah, lo masuk gih. Jangan lupa makan yah." Sehun mengacak puncak kepala Krystal membuat Krystal merasakan detak jantungnya berdegup sangat cepat.
"Ah-- iya, gue masuk dulu. Bye, hati-hati." Sehun tersenyum melihat Krystak yang salah tingkah. Padahal ia hanya mengacak rambutnya saja.
"Yaudah masuk sana." Krystal mengangguk. Ia masuk ke dalam rumahnya. Ia juga ngeliat Sehun udah pergi meninggalkan halaman rumah Krystal.