sembilan

1.3K 173 13
                                    

Pukul 19.00 WIB.

Krystal baru selesai mandi. Ia keluar dari kamarnya. Niatnya mau nonton tv sambil makan cemilan. Krystal mengambilan beberapa buah, kripik, minuman juga.

Biasanya kalo malam minggu gini, keluarganya bakal kumpul sambil ngobrol-ngobrol. Tapi entah kenapa, tradisi kumpul keluarga ilang gitu aja.

Krystal sebenarnya punya dua kakak. Satu kakak laki-laki, satu kakak perempuan. Tapi sayang, kakak laki-laki Krystal tinggal di Singapura. Orang tuanya juga akhir-akhir ini sibuk kerja, mereka jarang pulang ke rumah. Sementara Jessica, dia juga sibuk kuliah.

Krystal pasrah, bukan masalah besar juga dia ditinggal sendirian. Karena biasanya Baekhyun bakal dateng terus nginep di rumahnya. Enak juga punya sepupu kayak Baekhyun, walaupun kadang mulutnya gak bisa di kontrol tapi sebenernya dia baik.

Krystal mengambil handphonenya. Ada telepon dari sahabatnya, Seulgi.

"Apha" nadanya kurang jelas karena Krystal berbicara sambil makan.

"Besok main kuy."

"Gak bisa, ada Jessica di rumah."

"Gue bete di rumah. Ayolah Krys, temenin gue."

"Gak bisa Seul. Gimana kalo hari senin aja? Hari merah jugakan. Jessica juga gak ada di rumah."

"Gak bisa besok emang?"

"Gak bisa ih."

"Yaudah deh, senin yah. jemput gue."

"Iya iya bawel."

Krystal menaruh kembali handphonenya. Tiba-tiba saja Krystal jadi pengen ke kamar mandi. Sebenarnya Krystal agak takut sih ke kamar mandi, tapi daripada di tahan. Akhirnya Krystal memberanikan diri ke kamar mandi bawah.

DUARRR*anggap suara petir :v

Krystal hampir terjatuh saat mendengar suara petir. Ya Tuhan, jangan sampai hujan apalagi mati lampu. Krystal gak suka  suara hujan apalagi sampe mati lampu.

Krystal kembali ke ruang televisi. Ia memeluk dirinya sendiri, diluar sana hujan besar ditambah dengan suara petir semakin membuat Krystal ketakutan.

Krystal pengen ke kamarnya, tapi Krystal gak berani. Dia berniat mengambil handphonenya untuk menghubungi Baekhyun ataupun kakaknya Jessica.

Sial, sial, sial. Krystal terus saja mengumpat dalam hati. Kenapa disaat seperti ini kakaknya dan Baekhyun tidak mengangkat teleponnya.

Mulai lagi, badan Krystal mulai gatal. Ia alergi dingin. Bodohnya juga kenapa Krystal lupa menutup jendela sih. Bagamana kalo ada hantu yang melewat seperti di sinetron.

Ya Tuhan! Jangan sampai. Okey, mulai berpikir positive Krys, jangan berpikiran yang tidak-tidak.

Mana ada hantu, ini kan dunia nyata. Kakak laki-lakinya selalu bilang kalo hantu itu cuman ada di televisi.

Tapi tetep aja kan. Krystal ketakutan, lagian dulu kakak laki-lakinya mengatakan itu pas Krystal kecil. Bisa jadi kakaknya bilang seperti itu cuman buat Krystal tenang.

Krystal menarik napasnya dalam-dalam. Ia harus berani, Krystal berjalan pelan untuk menutup jendela. Demi apapun, jantungnya berkerja sangat cepat. Gimana kalo Krystal mau nutup jendela ternyata hantu itu muncul di depan muka Krystal.

Jangan sampai, Krystal gak mau mati konyol cuman karena liat hantu.

Dengan cepat Krystal menutup jendela. Ia menghembuskan napas lega. Sekarang ia harus memberanikan dirinya lagi untuk pergi ke lantai atas, yaitu kamarnya.

Rasanya Krystal ingin menangis, dia ingin orang tuanya atau kakaknya berada di sini.

Krystal terduduk di lantai. Kakinya terasa lemas, bahunya bergetar hebat. Krystal menangis. Ia takut.

Suara ketukan pintu membuat Krystal sadar. " siapa?" Tanya dengan nada khawatir.

"Ini gue---

Sehun."

Krystal bangkit dari duduknya, ia menghapus air matanya. Ia berlari ke arah pintu dan membukanya. Tanpa aba-aba, Krystal memeluk Sehun membuat Sehun sedikit kehilangan keseimbangan.

Krystal menangis dipelukan Sehun. Ia mengeratkan pelukannya. "Gue takut."

Sehun mencoba menenangkan Krystal, ia mengusap punggung gadis bersurai coklat. "Gue di sini jangan takut."

Sehun membawa Krystal ke dalam rumah. Gak enak juga pelukan di luar rumah nanti tetangga bisa salah paham. "Kulit lo merah-merah. Kenapa gak pake jaket?"

"gue takut Hun."

Sehun mengeluarkan minyak kayu putih yang senagaja dia beli. Krystal tertegun saat Sehun mengoleskan minyak kayu putih itu ke tangan dan kaki Krystal yang merah-merah.

"Gak usah takut, ada gue."

"Lo kehujanan?"

Sehun tersenyum sangat manis. Belum pernah Krystal liat Sehun tersenyum sangat manis seperti itu. "Pake jaket gue yah." Sehun memakaikan jaketnya di tubuh Krystal.

"Makasih Hun."

Sehun mengangguk. "Lo udah makan?"

Krystal menggeleng, belum makan dari tadi tapi ngemil mah banyak. Duh, dasar Krystal. "Gue buatin nasi goreng yah?" Krystal menahan lengan Sehun, menahannya agar tetap di sini.

"Gue gak laper, lo jangan kemana-mana, di sini aja."

Sehun akhirnya duduk lagi di sebelah Krystal. Mata Krystal sembab, pasti Krystal menangis. Iyalah nangis, orang dia ketakutan.

Hujan diluar sana masih besar. Krystal masih aja ketakutan. Sehun bisa ngerasain kalo Krystal masih takut padahal udah ada dia di samping Krystal.

Sehun meluk Krystal membuat Krystal kaget. Dipeluk Sehun, Ya ampun, rasanya jantungnya mau copot.

"gak usah takut lagi. Sekarang lo tidur aja."

Krystal cuman ngangguk aja. Ia tiduran dipelukan Sehun. Wajah Krystal memerah, padahal Sehun cuman meluk doang.

Sehun jadi senyum- senyum sendiri. Dia ngebayangin gimana kalo nanti Sehun nikah sama Krystal. Terus krystal hamil pasti Krystal bakal manja banget.

Eh?

Kenapa Sehun jadi mikirin kayak gitu sih? Sekolah aja belum lulus.

Sehun melihat Krystal yang sudah tertidur pulas. Ternyata gini yah muka Krystal pas tidur. Lucu gitu mukanya jadi pengen nyium. Hehe.

Sehun ngelirik jam, udah jam sembilan aja. mau pulang tapi Krystal gimana, Sehun jadi bingung sendiri. Akhirnya Sehun nonton tv aja. Sebenernya acara tvnya gak seru membuat Sehun jadi ngantuk.

Gak sadar, Sehun jadi ikutan tidur.

(Anggap aja posisi tidur Sehun sama Krystal kayak gitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja posisi tidur Sehun sama Krystal kayak gitu. Tapi bedanya, Krystal yang dibawahnya, Sehun diatas *ambigu:v)













"KRYSTAL!"

Mereka bedua langsung kebangun denger suara teriakan Jessica. Mampus dah, pasti Jessica salah paham.





















TBC.


Jadian Kuy [ SESTAL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang