Rasa ini....

5.9K 186 9
                                    

Aku bangun dengan badan yang sangat letih. Kubuka black out kamar hotel agar cahaya matahari menerangi ruangan dan menghangatkannya. Temperatur di dalam kamar sangatlah dingin, yang membuatku kembali masuk lagi ke dalam selimut.

Terkenang kejadian semalam yang tak bisa lepas dari otakku. Kututupi wajah dengan bantal besar yang empuk dan mencoba memejamkan mata kembali.

Mungkin mas Daniel sudah living hotel pagi ini. Ahhh....! Kuregangkan seluruh tubuhku dan kutepis selimut ke samping tempat tidur. Aku mau mandi, turun dan sarapan! kataku bersemangat.

********

Walaupun aku berusaha bersikap biasa tapi tetap pikiranku tak bisa lepas dari masalah ini. Sarapan di hotel yang beraneka macam, menjadi tidak menarik lagi! Semua terasa hambar bagiku saat ini.

Aku kembali ke kamar, mengemasi barang dan turun untuk check-out hotel. Lalu memesan Taxi untuk perjalananku menuju bandara.

Aku tahu, waktu boardingku masih sangat lama. Tapi aku tak ada niatan untuk berjalan-jalan atau bahkan belanja untuk menghabiskan waktu. Aku hanya duduk di salah sofa dan menikmati kursi pijat otomatis yang menjadi fasilitas bandara. 

Ketika aku berusaha untuk memejamkan mata sebentar, teleponku berdering.....

"Oh! Nakazato san." ucapku melihat namanya muncul di layar ponselku.

"Konnichiwa, Daniya san. (Selamat siang, Daniya san.)" suara berat Nakazato san berhasil membuatku tersenyum.

"Konnichiwa, Nakazato san. (Selamat siang, Nakazato san.)" kataku membalas sapaannya.

"Isogashii desuka? (Sibukkah?)" tanya Nakazato san.

"Iie....doshitano? (Tidak, ada apa ya?)" tanyaku penasaran.

"Ano, ne! Yube, oyu wa denakatta. (Begini, tadi malam air panas tidak keluar.)" katanya dengan nada pengucapan yang khas dari seorang Nakazato san.

"Eeee..... (Oh ya?...)" kataku merasa prihatin.

"Honto! (Beneran!). Dakara, (Oleh karena itu) Saya mandi air dingin pagi ini." Nakazato san mencoba melucu dan iapun tertawa sendiri.

"Hahahaha.... Kawaisouni. (Hahaha.... Kasihan.)" jawabku ikut tertawa mendengar tawanya yang lucu.

"Ja, kyou no yugata gurai Nakazato san no apato e chekku shi ni ikimasu wa. Nanji gurai hou ga ii desuka? (Baiklah, sore ini saya ke apartment Nakazato san untuk memeriksanya ya. Kira-kira baiknya jam berapa?)" kataku sambil melirik jam di tanganku.

"Ja, 5ji de ii?... (Bagaimana kalau jam 5?)" jawab Nakazato san.

"Wakarismashita, mata 5ji ne! (Baiklah, sampai nanti jam 5 ya.)" jawabku dengan pasti.

Setelah pembicaraan kami selesai, aku segera menelepon teknisi untuk memintanya datang bersamaku mengecheck water heaternya. Dan kusampaikan hal ini juga kepada pemilik apartment.

*******

Sampai di Jakarta, aku tidak bisa santai, karena telah ada janji dengan Nakazato san. Dan menurutku itu bagus! Aku lebih suka sibuk karena pikiran dan hatiku tidak lagi memikirkan hal menyebalkan tadi malam!

Kuperiksa keadaan jalanan memakai Google Map, perjalanan sore ini dari Bandara ke Oakwood Resident di daerah Mega Kuningan sangatlah padat. Semua jalur berwarna merah! Yah, tentu saja karena ini adalah malam minggu. 

Jam telah menunjukkan 15:58. Dan, aku masih dalam antrian Taxi Bandara. 

"Keburu gak ya?....." pikirku.

My husband My PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang