Seorang pria tampan dengan setelan jss kerja sedang duduk di kursi kebesaranya sambil memeriksa beberapa dokumen penting. Kali ini perusahaanya memiliki keuntungan yang jauh lebih besar dari biasanya. Tentu saja hal tersebut bisa ia dapatkan karena kerja kerasnya selama ini.
Tokk..tokk
"Masuk!" ucap Pria itu dengan nada dingin.
"Selamat siang Mr. Alexander." ucap tangan kanannya setelah menutup pintu dengan pelan.
"Ada apa?" ucap Xavier tanpa mengalihkan tatapanya pada dokumen yang sedang ia baca.
"Saya ingin menyampaikan bahwa direktur perusahaan cabang di Singapore sudah mengundurkan diri." ucap Grey dengan nada formal.
"Hm.. aku sudah membaca surat pengunduran diri nya, cari penggantinya secepat mungkin. Aku tidak ingin perusahaan di Singapore jadi terbengkalai."
"Baiklah. Saya sudah menemukan beberapa calon kandidat yang pantas mengisi posisi direktur."
"Hmm."
"Sekretaris anda tadi memberitahu saya bahwa akan ada meeting dengan CEO Woods Corp 15 menit lagi. Anda ingin saya menggantikan anda?"
Xavier menghela napas kecil. "Tidak perlu. Meeting kali ini cukup penting. Lebih baik jika aku hadir."
Walaupun Woods Corp tidak sebesar perusahaan miliknya, tetapi perusahaan itu sudah sangat mendalami tentang masalah perkembangan teknologi jaman sekarang, dan Xavier berencana ingin terjun ke bidang itu.
"Baiklah. Kalau begitu saya pamit keluar Tuan."
"Hmm... Grey."
"Ya, Tuan?"
"Selidiki lebih jauh tentang Woods Corp. Aku tidak ingin perusahaanku bekerja sama dengan perusahaan yang nantinya hanya merugikanku."
"Baik Tuan, apa ada hal yang lain?"
"Tidak."
"Baiklah. Saya pamit."
Grey langsung keluar begitu selesai pamit kepada Xavier tanpa menunggu balasan dari pria itu. Karena ia tau bahwa Tuan-nya tidak akan membalas ucapannya.
Setelah beberapa menit, Xavier pun meninggalkan ruang kerjanya dan menuju ke lantai bawah untuk ke ruang meeting menggunakan lift khusus petinggi perusahaam.
Ruangan Xavier berada di lantai 48. Lantai teratas gedung perusahaan ini. Ia menekan tombol 45 yang akan membawanya ke salah satu ruang meeting di perusahaan ini.
Tingg...
Saat pintu lift terbuka, ia melangkahkan kakinya keluar dan seorang gadis dengan pakaian office girl tidak sengaja menumpahkan kopi di setelan jas mahalnya. Noda coklat itu begitu terlihat jelas di kemeja putih bersihnya membuat Xavier menghela napas dengam kasar.
"Maaf tuan saya tidak sengaja." Kata gadis itu gugup sambil menunduk karena ia tidak berani bertatapan muka dengan pria itu. Ia tahu betul pria iru adalah CEO alias pemilik perusahaam ini. Ia sangat takut karena telah melakukan kesalahan bodoh.
"Segera angkat kaki dari perusahaan saya. Dasar tidak becus!!" kata Xavier dingin dengan nada membentak
"Sa-saya tidak sengaja Tuan, tadi saya tersandung dan tidak sengaja menumpakan kopi di jas anda." Kata gadis itu sambil memohon dengan suara bergetar.
"Saya mohon jangan pecat saya." Ucap gadis itu lagi.
"Tatap orang kalau lagi bicara nona! Jangan menunduk." Ya! Xavier sangat tidak menyukai jika lawan bicaranya menunduk seperti orang bodoh. Apa wajahnya seburuk itu hingga gadis itu tidak ingin menatapnya?
Gadis itu tersentak kaget dan langsung mengangkat wajahnya dan bertatapan muka dengan CEO-nya itu.
Tampan sekali...batin gadis itu.
"Fine, jangan ulangi kesalahan itu lagi. Aku tidak akan memecatmu, pergilah dari hadapanku! Dan kalian semua, kerjakan pekerjaan kalian jangan hanya menonton disini." ucap Xavier ketus karena ia sudah menjadi bahan tontonan oleh karyawannya.
Semua karyawannya yang sedari tadi meninton drama tersebut langsung kembali bekerja karena tidak ada yang berani membantah sang CEO.
Setelah itu Xavier pergi meninggalkan gadis itu yang sedang mematung.
'Kenapa jantung ku berdebar kencang? ternyata dia baik, aku pikir dia akan memecatku' batin gadis itu lagi.
Setelah gadis itu sadar sepenuhnya, ia langsung menyeka air matanya dan pergi keruangan khusus office girl. Semoga saja kejadian ini tidak terulang lagi karena ia tidak ingin kehilangan pekerjaannya. Walaupun hanya office girl, tetapi pekerjaan itu sangat penting baginya dan gaji yang diberikan oleh XA Corp sangat mencukupi kebutuhannya.
*****
"Terima kasih atas kerja samanya Mr.Alexander." ucap Mrs.Wood sambil mengulurkan tangannya dan menatap Xavier dengan berbinar. Iansangat senang karena akhirnya Wood Corp dapat bekerja sama dengan XA Corp, salah satu perusahaan raksasa yang sudah terkenal mendunia.
"Sama-sama Mrs.Wood." ucap Xavier datar dan menerima jabatan tangan dari wanita tersebut.
"Jangan terlalu formal. Panggil saja aku Andine." kata wanita itu dengan nada genit. Siapa yang tidak tertarik dengan Xavier? Pria itu begitu tampan dengan tubuh yang terlihat atletis. Dan yang paling menarik adalah tatapan mata pria itu yang sangat tajam seperti elang.
Xavier tahu bahwa wanita didepannya ini sedang menggodanya. Lihat saja yang dikenakan wanita itu. Kemeja ketat dengan warna putih transparan sehingga memeperlihatkan warna bra nya, ditambah lagi rok yang hanya menutupi setengah pahanya.
'cihh dasar wanita penggoda..' batin Xavier.
"Apakah kamu ada waktu Xavier? Aku ingin mengajak kamu makan siang, aku tau restaurant yang enak." Wanita itu memeluk lengan Xavier dan pria itu langsung menepisnya.
"Maaf nona, saya sibuk." kata Xavier dingin.
Tanpa mengucapkan apa-apa lagi, Xavier langsung pergi meninggalkan wanita itu tanpa berbalik. Ia tidak punya waktu untuk berkencan atau hal-hal yang ia anggap membuang waktunya. Hidup dan waktu Xavier hanya untuk bekerja karena memang ia sangat mencintai pekerjaannya ini.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Nothing Without You [COMPLETED]
RomanceCOMPLETED #myfirststory Xavier Alexander. Orang-orang pasti mengira ia adalah orang yang paling beruntung karena memiliki kekayaan yang berlimpah dan wajah tampan bak Dewa yunani. Tetapi semua itu salah. Dia hanya pria yang ingin merasakan cinta yan...